*Era Keemasan ‘The Dream Team’ #Part-2

PSMS Medan, Klub Pertama Ikut Ajang AFC Champions Cup

Ket Fto : PSMS MEDAN 1969. Ki-Ka : Iswadi Idris,Abdul Kadir,Achmadsyah "Ipong" Silalahi,Anwar Ujang,Sunarto,Sarman Panggabean,Jacob Sihasale,Yuswardi,M.Basri,Yudo Hadianto dan Soetjipto Soentoro (Cpt) (Dok.Tabloid BOLA).

CATATAN INDRA EFENDI RANGKUTI

MEDANSPORT.ID- DOKUMENTER-- Keberadaan pemain – pemain Nasional ini di Medan membuat Timnas waktu itu 90 persen diisi oleh pemain – pemain PSMS. Dalam Merdeka Games 1969 dan Kings Cup 1969 dari 18 pemain yang dibawa 16 di antaranya adalah pemain PSMS. Hanya Surya Lesmana (Persija) dan Budi Santoso (PSIS) yang bukan dari PSMS. Dalam turnamen dan laga internasional sepanjang 1970 juga demikian dimana 90 persen pemain Timnas adalah pemain PSMS.

Pada 1 – 10 April 1970 di Teheran berlangsung AFC Champions Cup (kini bernama AFC Champions League) dan PSMS tampil sebagai wakil Indonesia di ajang ini. Skuad PSMS yang tampil gemilang di Kejurnas PSSI dan PON 1969 tampil di ajang ini. PSMS sendiri adalah klub Indonesia pertama yang berlaga di ajang ini.

PSMS tampil cukup baik di turnamen ini dimana dalam penyisihan Grup B PSMS sukses mengalahkan West Bengal (India) 1-0 dan Police FC (Thailand) 4-0 serta kalah 1-3 dari Hapoel Tel Aviv (Israel). PSMS lolos ke Semifinal sebagai Runner Up Grup B dan menghadapi Juara Grup A Taj Teheran (Iran). Sayang di semifinal ini PSMS kalah 0-2. Pada semifinal ini PSMS menghadapi cobaan berat karena 2 kipernya Judo Hadianto dan Ronny Pasla sakit hingga akhirnya pemain lain l, Tumsila lah yang harus jadi Kiper.

Pada perebutan tempat ketiga menghadapi Homenetmen (Libanon) Ronny Pasla walau belum fit 100 persen bisa tampil mengawal gawang PSMS. Sayang dalam laga ini PSMS kalah 0-1. Prestasi ini cukup membanggakan bagi Indonesia karena ternyata PSMS bisa bersaing dengan klub – klub besar Asia masa itu.

Sebagai penghargaan atas prestasi PSMS di Kejurnas PSSI 1969 dan AFC Champions Cup 1970 serta PON 1969 seluruh pemain PSMS termasuk bintang – bintang Timnas oleh Walikota Medan Sjoerkani mendapat penghargaaan “Warga Utama Kota Medan” dan bagi pemain yang berasal dari luar Medan ini sangat membanggakan.

*Di Mana Bumi Dipijak Di Situ Langit Dijunjung

Judo Hadianto dalam diskusi dengan saya beberapa waktu lalu pernah menyebut "Di mana bumi kami pijak di situ langit kami junjung.

"Dan itulah kenapa kami total membela Pardedetex, PSMS dan Tim Sumut di PON. Bahkan di Final PON kami sempat baku hantam ketika bertanding dengan DKI Jakarta" ungkapan Judo kala itu.

Usai AFC Champions Cup 1970 ini skuad Nasional yang di Pardedetex dan PSMS Kembali ke klub asalnya sebelum mereka gabung ke Medan kecuali Anwar Ujang yang tetap di Medan dan memperkuat PSMS karena pada waktu itu ditugaskan di Medan oleh Pertamina. Anwar Ujang sendiri kemudian bergabung dengan klub anggota PSMS yaitu Bintang Utara.

Inilah skuad terbaik PSMS dalam sejarah sepakbola Indonesia dan pada masa ini skuad PSMS dijuluki sebagai “The Dream Team”. Inilah hasil kolaborasi antara 3 tokoh sepakbola Medan dan Sumut waktu itu yaitu T.D Pardede, Kamaruddin Panggabean dan M.H Sinaga (Ketua Umum PSMS) yang didukung penuh oleh Gubsu Marah Halim Harahap dan Walikota Medan Sjoerkani.

Setidaknya Timnas pada 1969 yang bematerikan PSMS Plus, ada 2 turnamen besar yang diikuti yaitu Merdeka Games di Malaysia dan King's Cup di Bangkok.

Di mana pada Merdeka Games 1969 Timnas Juara setelah di Final mengalahkan Malaysia 3-2 dan di King's Cup Indonesia gagal mempertahankan gelar yang direbut pada 1968 karea di Final harus mengakui kehebatan Korsel dan menyudahi laga dengan kekalahan tipis 0-1.

Horas dan Jayalah PSMS Medan kebanggan kami. (*)

Baca Juga