MEDANSPORT.ID – MEDAN – Perjalanan PSMS Medan menjadi Juara Divisi Utama Perserikatan PSSI 1983 adalah perjalanan yang penuh dengan kisah dramatis dan penuh dengan keprihatinan. Walau pun begitu dengan modal semangat kebersamaan dan keteguhan hati skuad PSMS Medan yang dilatih oleh Trio Wibisono, Zulkarnaen Pasaribu dan Parlin Siagian, manajer Amran YS dan seluruh pemain PSMS Medan bisa melalui semua kondisi
prihatin tersebut hingga akhirnya berlaga di partai puncak yang digelar pada 10 November 1983 di Stadion Utama Senayan Jakarta.

Perjalanan PSMS sendiri penuh dengan keprihatinan akibat kurangnya dana hingga akhirnya masyarakat Medan dan Sumut sampai turun tangan membantu menyumbang dana. Mulai dari tukang becak, mahasiswa, buruh dan seluruh lapisan masyarakat bahu membahu membantu PSMS. Ini adalah bukti betapa masyarakat berharap PSMS bisa kembali berjaya setelah terakhir kali menjadi Juara Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI pada 1975 (Juara Bersama Persija).

Ketika lolos ke babak 4 Besar yang digelar di Jakarta 5 – 8 November 1983 PSMS juga harus menjalani keprihatinan. Skuad PSMS terpaksa harus menginap di hotel paling murah dan bahkan untuk makan pemain harus disupport dan dibantu secara patungan oleh mantan pemain dan pengurus PSMS yang berdomisili di Jakarta seperti Masdulhak Simatupang, Ipong Silalahi, Yuswardi, M Zein dll.

Kapten PSMS Medan Sunardi B menerima Piala Presiden dari Menpora Abdul Ghafur seusai membawa PSMS Medan menjadi Juara Divisi Utama Perserikatan PSSI 1983 setelah menaklukkan Persib 3-2 dalam drama adu penalti setelah dalam babak normal dan perpanjangan waktu imbang 0-0.Sunardi B juga sukses menjadi top skorer kompetisi dengan jumlah gol 10.

Dalam kondisi prihatin ini warga asal Sumut yang merantau di Jakarta dan tokoh masyarakat tergerak untuk membantu. Salah satu yang turut membantu adalah pengusaha nasional yang juga pemilik klub Galatama asal Medan Mercu Buana yaitu Probosutejo yang menyumbang Rp 9 juta (Jumlah yang cukup besar waktu itu).

Babak 4 Besar di Jakarta yang diikuti oleh PSMS, Persib, Persebaya dan PSM berlangsung 5-8 November 1983, Persib tampil dominan setelah mengalahkan Persebaya 2-1 dan PSMS 2-1. PSMS sendiri berada di ujung tanduk karena bermain imbang 1-1 dengan PSM dan kalah 1-2 dari Persib. Sedangkan Persebaya walau sempat
kalah dari Persib tapi mampu menang 2-1 atas PSM lewat gol yang dicetak oleh Hartono.

Bagikan: