*Peparnas XVI Papua 2020

Optimistis Marialam Sihotang Menatap Emas di Tanah Papua

Marialam Sihotang
Marialam Sihotang

MEDANSPORT.ID - MEDAN - Keterbatasan fisik (disabilitas/difabel) bukan jadi penghalang untuk meraih prestasi. Kunci utama adalah gigih, fokus, giat berlatih dan terpenting pantang menyerah. Daya juang yang tinggi itu terlihat dari seorang perempuan bernama lengkap Marialam Sihotang.

Ya, dara 32 tahun ini merupakan atlet difabel dari Sumatera Utara (Sumut). Biasa disapa Maria, wanita dengan berat badan 44,7 kilogram itu kini menggeluti olahraga Judo. Dan dari Judo pula dia mengharumkan nama Sumut di belantika Nusantara.



Maria, sang atlet berkebutuhan khusus mengalami kejanggalan pada penglihatan. Pun begitu, dia tak patah arang. Apalagi sedari awal Maria memang senang di bidang olahraga. Menarik lagi, sebenarnya Blind Judo bukanlah pilihan cabang olahraga yang digemari buah cinta pasangan Dikman Marsoit dan Lukeria Simbolon ini.

"Pada tahun 2005, aku cuma seorang atletik, lari dan lompat jauh," singkatnya mula bertemu kru MEDANSPORT.ID, kemarin. Karena bakat olahraga yang dimiliki, akhirnya Maria dimasukkan ke sekolah yang sepadan dengannya.

Yakni di Yayasan Pendidikan Tunanetra (Petra) Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara. Dari situ, bakat cewek rambut berkepang ini telah terlihat nyata. Tak dinyana, guru olahraga di Yayasan Petra, Liston Sitanggang melihat aksi Maria.



"Lalu aku ditawari Pak Liston Sitanggang untuk ikut Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (Popcanas). Aku pun dibawa berlatih di lapangan Unimed. Di sana itu, aku dikenalkan dengan Ketua National Paralympic Committe (NPC) bapak Alan Sastra Ginting dan direkomendasikan bergabung di NPC Sumut," cerita Maria bersemangat.

Gayung pun bersambut. Demi meraih harapan dan cita-cita sebagai atlet profesional, Maria tak segan melahap semua latihan sesuai instruksi pelatih. Hasil kerja keras Maria pun terbukti. Pada gelaran Pocanas 2005 di Yogyakarta, Maria menggondol 1 medali emas dan 2 perak.

Kemudian berlanjut dua tahun berikutnya. Kali ini event Pocanas 2007 dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah. Tiga perak dipersembahkan untuk warga Sumatera Utara. Sembilan tahun berlalu, tepatnya pada 2016, event Peparnas dibuka di Jawa Barat. Lagi-lagi, si penyuka penganan ringan Coklat ini menyabet 1 emas dan 1 perak.

Hanya saja, langkahnya membawa panji Sumut di bidang atletik harus terputus di 2016 tersebut. Pasalnya saat itu Maria 'dipinang' untuk menekuni bidang olahraga lain, yakni Judo.

"Ya, dari situ lah aku mulai dikenalkan Judo, bang," bebernya mengulum senyum.

Namun demikian, 'pinangan' untuk ber-Judo bukan sertamerta langsung diterimanya. Apalagi dalam benak Maria, bahwa Judo itu merupakan olahraga yang ekstrim. Terkesan dengan bantingan demi menjatuhkan mental lawan dan sangat beresiko tinggi.

Setelah penuh pertimbangan, akhirnya Marialam Sihotang menerima tawaran di cabang olahraga Judo. "Karena lagi saat itu, usai Peparnas Jawa Barat berat badanku naik 10 kilo. Jadi aku pikir-pikir, ya tak salah mencoba tawaran baru menjadi atlet Blind Judo," serunya sambil terkekeh kecil sembari menambahkan bobot berat bertambah sehingga membuat dirinya sulit untuk berlari.

Kepada Maria, Ketua Alan (biasa orang memanggil) memberi peluang bermain Judo ke Jepang. Pun sekadar latihan, namun impian Maria bisa melancong ke negeri Sakura, itu sudah sangat membanggakan. Pada Januari 2020, Maria disuruh berlatih full di Solo. Mulai latihan fisik hingga teknik dijajalnya.

Namun sayang, bayangan Maria untuk menjajakkan kaki ke Tanah Kaisar harus pupus. Karena 2020 itu Corona Virus Disease (Covid-19) menyerang dunia.

"Setelah latihan di Solo, aku kembali nanya Ketua Bang Alan. Aku kembali ke atletik atau tetap di Judo. Di situ Ketua Bang Alan bilang, kalau aku tetap di Judo untuk persiapan ke Papua. Ya, sampai sekarang Judo jadi nomor satu olahragaku," tukas Marialam Sihotang.

Baca Juga : Atlet NPC Sumut

Kini, Maria tengah menatap ajang Peparnas 2020 yang digelar pada November nanti. Maria yang saat ini dilatih Darwin Sibarani dan Riki di kelas 45 kg. Latihan satu minggu itu 10 sesi untuk ke Peparnas (Pekan Paralimpik Nasional) di Papua.



"Puji Tuhan, aku lolos di Pekan Paralympic Nasional Papua nanti bulan November. Aku berharap doa dari masyarakat Sumut agar bisa mempersembahkan medali," pungkasnya penuh harap.

BIODATA:
Nama: Marialam Sihotang
Panggilan: Maria
Cabor : Judo
Asal: Deli Serdang
TTL: Dairi, 27 Agustus 1989
Ayah: Dikman Marsoit
Ibu : Lukeria simbolon
Alamat: Jl. Puyuh 1 Tegalsari Mandala 2
Usia: 32 tahun
Status: Lajang
Anak ke 5 dari 8 bersaudara
Agama: katolik
Hobby: Olahraga, Masak.
Makanan Kesukaan: Coklat, Nasi Goreng

Penulis: Joko Heriyanto
Editor: Dollar Parinduri

Baca Juga