OLEH: Indra Efendi Rangkuti

All England 1973: Kejayaan Legenda di Tunggal dan Ganda Putra Indonesia 

Christian Hadinata/Ade Chandra Juara All England 1972 dan 1973 serta Juara Dunia 1980.

MEDANSPORT.ID - MEDAN - All England 1973 menjadi salah satu momen besar kejayaan tunggal putra dan ganda putra Indonesia. Di All England 1973 ini Rudy Hartono, Christian Hadinata dan Tjun Tjun menunjukkan kepiawaian mereka. Uniknya di All England 1973 ini Christian Hadinata dan Tjun Tjun yang merupakan "Legenda
Ganda Putra" Indonesia dan Dunia juga piawai bermain di Tunggal Putra.

Christian Hadinata dan Tjun Tjun tampil memukau bukan hanya di ganda putra tapi juga di tunggal putra. Tjun Tjun yang tampil di tunggal putra dan ganda putra menunjukkan dirinya bukan sosok "numpang lewat" di tunggal putra. Tjun Tjun tampil prima hingga lolos ke Semifinal.Sayang di Semifinal dirinya takluk dari rekan senegaranya Rudy Hartono 15-7 dan 15-1.

Rudy Hartono.

Di ganda putra Tjun Tjun yang berduet dengan Johan Wahyudi lolos ke Final namun akhirnya takluk dari rekannya yang juga Juara Bertahan Christian Hadinata/Ade Chandra.

Christian Hadinata juga menunjukkan kemampuannya yang hebat di tunggal dan ganda putra. Di Semifinal Tunggal Putra Chrustian Hadinata sukses menaklukkan legenda Denmark yang juga Runner Up 1972 Svend Pri lewat rubber set 15-7, 6-15 dan 15-13. Sayang di Final Christian Hadinata harus mengakui keunggulan rekan
senegaranya yang juga Juara Bertahan Rudy Hartono straight set 6-15 dan 2-15.

Di nomor Ganda Putra Christian Hadinata yang berduet dengan Ade Chandra sukses mempertahankan gelar Juara yang sebelumnya mereka raih pada 1972. Di Final Ganda Putra Christian Hadinata/Ade Chandra sukses menjadi Juara setelah menaklukkan rekan senegaranya Tjun Tjun/Johan Wahyudi 15-1 dan 15-7.

Tjun Tjun/Johan Wahyudi Juara All England 6 kali dan Juara Dunia 1977.

Sebuah sukses yang membuktikan betapa Christian Hadinata dan Tjun Tjun bukan hanya mampu berprestasi di Ganda Putra tapi juga sukses di Tunggal Putra. Kesuksesan ini membuktikan bahwa mereka selain punya skill yang mumpuni juga memiliki fisik yang prima.

Tidak mudah tampil konsisten dan prima dengan bermain rangkap dalam satu turnamen apalagi dengan sistem skor lama di bulutangkis dengan model poin melalui pindah bola yang sangat menguras tenaga dan konsentrasi. Tentu fisik yang prima dan kematangan "mental juara" yang dimiliki oleh Christian Hadinata dan Tjun Tjun membuktikan kwalitas mereka saat itu.

Christian Hadinata.

Dan kelak Christian Hadinata/Ade Chandra dan Tjun Tjun/Johan Wahyudi membuktikan di era 70-an dan awal 80-an merekalah penguasa ganda putra baik di All England maupun di turnamen bulutangkis Internasional lainnya.

Tjun Tjun.

Semoga ini menjadi teladan dan contoh bagi para pebulutangkis Indonesia saat ini di tengah "pudarnya" prestasi Bulutangkis Indonesia.Semoga 2024 nanti menjadi momen "Kebangkitan" Bulutangkis Indonesia. (***)

Penulis:

Baca Juga