Dirangkum Kembali Oleh: Indra Efendi Rangkuti (Staf Tax Centre USU & Pemerhati Olahraga Sumut)

Mengenang ‘Duel’ Timnas Indonesia VS Uruguay 48 Tahun Silam

Aksi Anjas Asmara melewati hadangan bek Uruguay Mario Gonzalez (terjatuh) setelah menerima umpan Waskito dan akhirnya diselesaikan menjadi gol kedua untuk Indonesia oleh Anjas Asmara.

Maka kedua goal getter Juan Silva dan Fernando Morena serta sang gelandang Pedro Rocha pun mulai "panas" dan "tersengat". Namun ternyata mereka dapat dijinakkan oleh Nobon, yang bertindak sebagai gelandang bertahan yang sangat berani dan efektif untuk memutus serangan Uruguay di lini tengah.

Demikian juga dengan aksi Ronny Pattinasarany yang apik. Dan ketika duet striker Uruguay itu masuk pertahanan Indonesia maka Anwar Ujang Sang "Beckenbauer Indonesia" dengan sigap menghadang serangan mereka.

Pada menit ke-30 kerjasama yang rapi dari Nobon, Anjas Asmara, Waskito dan Abdul Kadir membuahkan hasil positif. Abdul Kadir yang terlepas dari kawalan pemain Uruguay sukses membobol gawang Uruguay yang dikawal Gustavo Fernandez.

Ketinggalan 0-1 membuat Uruguay "tersengat" dan balas menyerang dengan bertubi-tubi. Namun Nobon dan rekan-rekan sukses memutus serangan lawan di lini tengah.Terutama sekali aksi Nobon yang seolah mampu membaca arah serangan Uruguay dengan baik. Sampai turun minum skor 1-0 untuk Indonesia.

Di babak kedua Uruguay bermain lebih menyerang dengan serangan yang bergelombang.Untung Ronny Pasla tampil gemilang menghalau serangan dari Uruguay. Keasikan menyerang malah Uruguay kembali kebobolan lewat aksi yahud dari Anjas Asmara pada menit ke-63.Gelandang Persija asal Medan ini sukses memanfaatkan umpan dari Waskito untuk membobol gawang Uruguay.

Ketinggalan 2 gol membuat Uruguay makin kesetanan untuk membalas namun hanya mampu membalas lewat gol Juan Silva. Skor 2-1 untuk Indonesia bertahan hingga pertandingan usai.

Seusai pertandingan Nobon dielu-elukan penonton sebagai pemain “gelandang pengangkut air” yang hebat, sangat kuat fisiknya, stamina yang oke dan efektif menjinakkan para pemain Uruguay yang berkelas dunia.

Nobon pun dianggap sebagai "Man of The Match" oleh para wartawan dalam pertandingan ini. Nobon memang terkenal sebagai gelandang bertahan tangguh dan kokoh yang mampu menahan serangan lawan dengan cerdas. Bintang PSMS ini hanya tersenyum mendengar pujian penonton. Ketika diwawancarai wartawan Nobon menjawab ”Inilah gaya permainan anak Medan yang keras tapi sportif”.

Kekalahan ini membuat Uruguay penasaran hingga meminta pertandingan ulang beberapa hari berikutnya. Pertandingan kedua pun digelar 21 April 1974 dan dimenangkan oleh Uruguay 2-3. (Dikutip dari berbagai sumber)

Indra Efendi Rangkuti (Staf Tax Centre USU dan Pemerhati Olahraga Sumut).

Selanjutnya 1 2 3
Penulis:

Baca Juga