Oleh: Indra Efendi Rangkuti

Mengenang 39 Tahun Final Divisi Utama Perserikatan PSSI 1985 PSMS VS Persib Bandung

Bintang PSMS Musimin menangis haru hingga harus dipapah 2 rekannya RS Bangga Gultom dan Hadi Sakiman seusai PSMS memastikan diri menjadi Juara Div.Utama Perserikatan PSSI 1985.

Berbagai macam cara dilakukan dalam menyambut kemenangan PSMS tersebut, seperti di kota Medan misalnya pada malam final itu, puluhan kendaraan yang ditumpangi fans Ayam Kinantan itu melakukan pawai keliling kota Medan dengan yel-yel “Hidup PSMS, Hidup Ayam Kinantan”, “Selamat Jadi Juara”, “Horas Medan" "Hidup PSMS The Killer", Horas PSMS” dan ada pula di antaranya dengan jingkrak-jingkrak di jalanan,termasuk pawai becak baik becak dayung maupun becak mesin dll.

Pertandingan tersebut layak dikenang dalam sejarah kompetisi sepak bola di Indonesia terutama oleh pendukung kedua tim. Karena telah menciptakan rekor jumlah penonton. Stadion yang (waktu itu) berkapasitas 120.000 orang dipadati oleh bobotoh Persib dan suporter PSMS hingga mencapai 150.000 penonton. Akibatnya penonton diizinkan menonton sampai meluber ke pinggir lapangan. Menurut buku AFC terbitan 1987, pertandingan itu merupakan pertandingan terbesar dalam sejarah pertandingan amatir di dunia.

Kapten PSMS Sunardi B menerima Piala Presiden yang diberikan oleh Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah seusai PSMS Medan memastikan diri menjadi Juara Div.Utama Perserikatan PSSI 1985.

PSMS Medan: Ponirin Meka, Nirwanto, Hamdardi, Suheri, Sunardi A, Sakum Nugroho (RS Bangga Gultom), Musimin, Hadi Sakiman, Amrustian, Sunardi B (cpt), M. Siddik (Mamek Sudiono).

Persib Bandung: Sobur, Suryamin, Dede Iskandar, Robby Darwis, Adeng Hudaya (cpt), Adjat Sudrajat, Kosasih, Sukowiyono, Suhendar (Yana Rosdiana), Iwan Sunarya, Wawan Karnawan (Dede Rosadi).(berbagai sumber)

Selanjutnya 1 2 3 4 5
Penulis:

Baca Juga