OLEH: Indra Efendi Rangkuti (Pemerhati Olahraga Sumut)

Kiprah Pemain Belanda di AC Milan (2)

Trio Belanda Legenda AC Milan Frank Rijkaard,Marco Van Basten dan Ruud Gullit.

4. Frank Rijkaard


Frank Rijkaard bergabung dengan AC Milan susai membawa Belanda menjadi Juara Piala Eropa 1988. Persahabatan yang tulus dan akrab yang dijalinnya bersama Ruud Gullit dan Marco Van Basten akhirnya membuahkan hasil positif bagi karirnya di sepakbola.

Gullit dan Van Basten yang waktu itu bermain di AC Milan dan sukses membawa AC Milan menjadi Juara Serie A musim 1987/1988 kemudian meminta agar pemilik AC Milan Silvio Berlusconi dan pelatih Arrigo Sacchi merekrut Rijkaard untuk bergabung dengan AC Milan.

Dan akhirnya setelah mengamati aksi Rijkaard di beberapa pertandingannya bersama Real Zaragoza di Liga Spanyol dan aksi Rijkaard bersama Timnas Belanda di Piala Eropa 1988 akhirnya AC Milan mantap merekrut Frank Rijkaard untuk bergabung dengan kedua rekan senegaranya tersebut di AC Milan. Dan inilah awal dari lahirnya kejayaan AC Milan bersama Trio Belanda di Italia, Eropa dan Dunia.

Ketika masih di Ajax Frank Rijkaard mulai membangun reputasi sebagai seorang libero/stopper yang handal. Kekokohannya mengawal jantung pertahanan cukup teruji.Sempat mengalami karir yang turun naik ketika pindah ke Sporting Lisbon dan Real Zaragoza Rijkaard menemukan kebangkitan dan performa terbaik ketika mengawal lini belakang Timnas Belanda bersama Ronald Koeman di Piala Eropa 1988 yang berujung kesuksesan membawa Belanda menjadi Juara Piala Eropa 1988 di Jerman.

Ternyata Arrigo Sacchi sebagai pelatih AC Milan melihat ada potensi lain pada diri Rijkaard yang bisa lebih dimaksimalkan daripada hanya mengawal jantung pertahananan AC Milan yang sudah cukup kokoh dikawal Franco Baresi yang didampingi secara bergantian oleh Filippo Galli dan bintang muda Alessandro Costacurta.

Sacchi melihat Rijkaard punya daya jelajah yang tinggi dan kemampuan untuk menyeimbangkan lini pertahanan dan barisan serangan. Kemampuan inilah kemudian yang membuat Sacchi menempatkan Rijkaard sebagai "Gelandang Bertahan'' atau "Libero Midfielder" yang berfungsi menjadi sosok pertama di lini tengah yang memutus serangan lawan dan sekaligus menjadi sosok pertama yang memulai alur serangan ke jantung pertahanan lawan.

Arrigo Sacchi begitu memuji kehadiran Frank Rijkaard ketika Rijkaard hadir di AC Milan pada 1988. "Mubazir jika Rijkaard sayaa taruh di posisi stopper ataupun libero karena daya jelajah Rijkaard cukup besar. Kehadirannya akan memberi keseimbangan bagi AC Milan ketika menyerang dan bertahan" kata Sacchi.

Kehadiran Rijkaard ini pula yang akhirnya menutupi kekurangan benteng kokoh di lini tengah pada musim sebelumnya yang ditempati oleh Alberigo Evani. Debutnya bersama AC Milan terjadi pada 9 Oktober 1988 ketika AC Milan menjamu Fiorentina di San Siro. Rijkaard tampil gemilang dan membawa AC Milan menang 4-0. Dan ternyata feeling Sacchi tidak salah,karena Rijkaard tampil gemilang sebagai “jangkar” di lini tengah AC Milan.

Selanjutnya 1 2 3 4 5