OLEH: Indra Efendi Rangkuti

Hari Ini 74 Tahun PSMS Medan (21 April 1950-21 April 2024): Bermula dari 6 Tokoh Asal Sumut

4 dari 6 tokoh yang memprakarsai lahirnya PSMS Medan. Yaitu Sulaeman Siregar, Madja Purba, Adinegoro dan Dr Pirngadi. Sebuah karya besar bagi persepakbolaan Sumut yakni PSMS Medan.

Ada pun 7 tim yang berlaga di babak final Kejuaraan Nasional PSSI adalah PSMS Medan, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, Persib Bandung, PSKB Binjai dan Persipura Jayapura. Keberhasilan ini membuat PSMS Medan untuk kedua kalinya menjuarai Kejuaraan Nasional PSSI setelah sebelumnya sukses
menjadi Juara Umum Kejuaraan Nasional PSSI pada tahun 1967.

Pada September 1969 skuat PSMS yang berhasil menjadi Juara Umum Kejurnas PSSI mempertahankan bendera Sumatera Utara (Sumut) dalam PON VII yang berlangsung di Surabaya. Pada PON kali ini, skuat Sumut yang diasuh Ramli Yatim dan EA Mangindaan sukses tampil gemilang dan membawa Sumut meraih Medali Emas usai final yang diwarnai adu jotos antar pemain, mengalahkan DKI Jakarta 2 -1 lewat gol dicetak oleh Iswadi Idris dan Soetjipto Soentoro.

Ini merupakan Medali Emas ketiga bagi Sumut dalam cabang sepak bola PON setelah sebelumnya sukses meraih Emas pada PON 1953 dan 1957. Pada PON 1969, Soetjipto Soentoro menjadi top skorer dengan 16 gol dan memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh seniornya di PSMS dan Tim PON Sumut Yusuf Siregar
pada PON 1953 dengan 15 gol. Rekor Tjipto ini hingga kini masih bertahan dan belum terpecahkan.

Ramli Yatim juga berhasil menjadi orang pertama yang meraih Medali Emas PON sebagai Pemain dan Pelatih. Sebagai pemain, Ramli Yatim sukses meraih Emas pada PON 1953 dan 1957.

PSMS mempertahankan gelar musim 1969-1971 setelah mengalahkan Persebaya lagi di final. Dan bersama Persija Jakarta, mereka menjadi juara bersama pada musim 1973–1975 akibat protes berlebihan kepada wasit pada menit ke-40 yang menyebabkan pertandingan harus dihentikan.

PSMS adalah klub Indonesia pertama yang berlaga di Asian Champion Club Tournament (sekarang Liga Champions AFC ) pada tahun 1970. PSMS berhasil merebut posisi keempat di semifinal setelah dikalahkan Taj Club 2-0 dan di pertandingan perebutan tempat ketiga dikalahkan oleh Homenetmen 1-0.

PSMS MEDAN DI FINAL DIVISI UTAMA PERSERIKATAN PSSI 1983: Berdiri Ki-Ka: Sunardi B (cpt), Sunardi A, Ponirin Meka, Marzuki Nyakmad, Ahmad, M Nurdin. Jongkok Ki-Ka: Musimin, Suherman, Sakum Nugroho, Hadi Sakiman, Hamdardi.

Setelah 8 tahun tanpa gelar, akhirnya PSMS mengakhiri kemarau gelar pada tahun 1983 setelah di final mengalahkan Persib Bandung 3–2 melalui adu penalti (aet 0- 0). Mereka kembali mempertahankan gelar pada musim 1985 ketika mereka mengalahkan Persib 2-1 dalam adu penalti (aet 2-2). Pertandingan yang dimainkan
di Stadion Gelora Bung Karno ini disaksikan oleh 150.000 penonton dengan kapasitas 110.000 tempat duduk, yang merupakan rekor kehadiran tertinggi dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Menurut buku Konfederasi Sepak Bola Asia yang diterbitkan pada tahun 1987, pertandingan ini merupakan pertandingan terbesar dalam sejarah sepak bola amatir di dunia.

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6
Penulis:

Baca Juga