
MEDANSPORT.ID- MEDAN- PSMS Medan kembali membuang kesempatan emas untuk bisa lolos ke babak 12 besar. Setelah sebelummnya takluk 1-2 dari tamunya Semen Padang.
Terkini, skuad Ayam Kinantan harus rela ditahan imbang tamunya PSPS Riau dengan skor kacamata 0-0 pada laga yang berlangsung di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Deli Serdang, Sabtu (9/12/2023) sore tadi.
Bertanding di depan ribuan pendukung fanatiknya, PSMS yang membutuhkan kemenangan untuk mengunci tiket 12 besar harus gigit jari.
Minimnya kreasi serangan serta banyaknya kesempatan yang disia-siakan membuat PSMS harus rela berbagi poin.
Skor kaca mata hingga penghujung laga itu memantik rasa tidak puas para suporter.
Mengingat PSMS harus melalui langkah terjal melawat ke Stadion Jakabaring Palembang sebagai markas Sriwijaya FC pada laga terakhirnya nanti.
Kendati hanya membutuhkan hasil imbang untuk bisa lolos, bukan pekerjaan mudah tentunya bagi Rahmad Hidayat dan koleganya.
Skor kacamata pun berbuah petaka. Puluhan suporter meringsek masuk ke dalam lapangan. Selain melempari official dan pemain PSMS, mereka juga merusak sejumlah fasilitas Stadion Baharoeddin Siregar.
Aksi mencekam itu tak dapat dibendung pihak steward yang berjaga di sisi stadion. Sejumlah fasilitas seperti bench pemain, eboard, dan tali gawang jadi sasaran.
Mereka merusak dan melempari potongan besi eboard ke arah bench pemain dan juga penonton Tribun Barat.
Aksi itu berlangsung sekitar 15 menit lamanya hingga suporter yang mengamuk akhirnya bisa ditenangkan pihak keamanan.
*Laga Sempat Diwarnai Aksi Mogok
Sebelumnya, laga ini sempat terlambat 30 menit karena pemain PSPS Riau enggan bertanding usai protes terkait sosok wasit yang memimpin pertandingan.
Wasit yang diketahui bernama Ridwan Pahala ternyata tengah menjalani hukuman pada pertandingan ini.
PSSI sebagai lembaga tertinggi sepakbola tanah air itu terkesan kebobolan membiarkan wasit bermasalah untuk memimpin jalannya laga.
Namun usai berdialog, laga akhirnya dimainkan dengan putusan Ridwan Pahala digantikan oleh wasit cadangan, dan dirinya ditugaskan menjadi wasit keempat pada laga sore itu.
Seusai laga, asisten pelatih Legimin Raharjo yang menggantikan tugas Miftahuddin Mukson memberikan keterangan kepada awak media, mengaku kurang puas dengan hasil imbang yang diraih timnya.
“Tentunya hasil ini kurang puas buat kita tapi laga penentu nanti melawan tuan rumah Sriwijaya FC tentu harus menjadi laga hidup mati kita untuk lolos,” kata Legimin.
Ditanya sosok Coach Miftah tak hadir saat temu pers, Legimin menjawab bahwa pelatih kepala langsung menuju bandara untuk kembali mengikuti kursus Lisensi A Pro yang tengah diikutinya.
“Jadwal (kursus Lisensi A Pro) ini sudah setahun lalu diambil jadi bukan menghindar,” ujarnya sembari membantah tudingan jika pelatih Miftahuddin sengaja menghindar atas hasil kurang memuaskan itu.
Sementara, kapten PSMS, Rahmat Hidayat mengaku timnya terpancing akibat terlalu banyak drama yang terjadi di pertandingan ini.
“Cukup banyak drama, mereka (PSPS) yang terlalu banyak mengulur-ulur waktu bahkan sempat tidak mau main, ya tentu kami sangat kecewa gagal mengalahkan mereka,” ungkap Rahmat Hidayat. (*)