MEDANSPORT.ID- DELISERDANG-Tadi malam, laga Arema kontra Persebaya di Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, bertajuk Derby Jawa Timur. Tuan rumah pegang rekor 23 tahun tak terkalahkan di markas.
Sama-sama membawa misi menaikan peringkat di klasemen. Tapi, bagi Arema yang lebih penting menjaga tradisi. Jangan sampai kalah dari musuh bebuyutan di rumah sendiri.
Rivalitas sengit. Pertandingan berjalan seru. Sampai menit 90 plus tujuh waktu tambahan. Di TV. Dari sisi permainan, Arema menguasai jalannya pertandingan. Namun, saking rajinnya menyerang, lini pertahanan keropos. Tim tamu dari Kota Pahlawan, berhasil mencuri gol. Tidak hanya satu, tapi dua di babak pertama. Meski kemudian bisa disamakan di menit-menit akhir babak pertama.
Setelah turun minum, Persebaya kembali mampu mencuri gol. Lowongnya penjagaan di sisi pertahanan, membuat pemain Persebaya lagi-lagi mampu mencuri gol. Kedudukan 3-2 untuk kemenangan tim besutan Aji Santoso, eks bek kiri Timnas Indonesia.
Sesaat pascapertandingan, belum terlihat tanda-tanda kericuhan. Karena, berkaca dari laga Persebaya Vs Rans Nusantara di Stadion Sultan Agung Bantul, beberapa waktu lalu. Persebaya kalah 1-2. Sesaat setelah peluit akhir dibunyikan, ribuan suporter Persebaya langsung berhamburan ke lapangan, merusak segala yang ada di dalam lapangan. PSSI menghukum Persebaya lima kali menggelar pertandingan di kandang tanpa penonton, serta denda ratusan juta rupiah.
Tak lama, dari laman media sosial, berita kerusuhan berseliweran di beranda. Akun-akun bola gerak cepat memberi kabar terkini. Begitu juga media-media mainstream, online dan TV. Belum siginifikan dikabarkan jumlah yang meninggal dunia. Hanya disebut ada korban jiwa.





