“Awalnya mulai nawarkan jasa foto sejumlah tim sepakbola di Medan. Selama pandemi setidaknya sepakbola menjadi alternatif orang berolahraga dalam meningkatkan imun. Lumayan jugalah di awal-awal,”sebut Selly.

Kendati tak banyak, namun tetap ada penghasilan yang didapatnya setiap pekan. Sebagai wanita yang mandiri, pantang baginya meminta kepada orang tua. Hal itu juga lah yang menjadi prinsip dalam hidupnya.

Hingga akhirnya, Selly menangkap peluang emas dari para pesepeda yang menjamur di masa pandemi. Selly coba bergabung dan mendekatkan diri dengan Komunitas Fotographer sepeda di kawasan Jalan Diponegoro Medan.

Tak butuh waktu lama bagi Selly Pertiwi untuk beradaptasi. Sebagai satu-satunya wanita yang tergabung dalam komunitas, tak lantas membuat dirinya canggung. Apalagi Selly mengaku melihat peluang ini sejak dirinya masih di Jakarta.

“2019, saat awal pandemi para pesepeda sudah menjamur di Jakarta. Dan itu dijadikan peluang para ftographer di sana untuk menawarkan jasanya,” ucapnya.

Bagikan: