Komitmen Prestasi Mendukung Komitmen Bisnis

Solthan Maulana Pasaribu (Owner BK O TAN)

MEDANSPORT.ID-MEDAN-Sempat diberhentikannya sementara kompetisi Liga 1 & 2 Indonesia tahun 2022/2023, memiliki dampak yang cukup mengganggu, terutama dari sisi perekonomian, tak hanya bagi para pemain dan pelatih, tapi juga bagi para pelaku usaha yang memiliki kaitannya dengan olahraga, khususnya sepak bola.

Hal tersebut diaminkan oleh Solthan Maulana Pasaribu, owner BK O TAN, yang berkecimpung di usaha kaos oleh-oleh, yang identik dengan klub kebanggan Kota Medan, PSMS. “Jangankan di Liga 1, di Liga 2 juga menguntungkan, yang penting Liga-nya jalan. Jadi benar memang yang beredar di media itu, ketika Liga terhenti, perekonomian akan tergganggu, itu benar, jadi bukan hanya sekadar bahasa-bahasa untuk Liga jalan, supaya apa, ya kita sebagai pelaku di usaha itu terdampak juga, konon lagi mereka yang betul-betul berkecimpung di situ profesinya ya kan, atlet, pelatih dan lain sebagainya, itu yang betul-betul terdampak. Nah, ketika liga berjalan dan pengaruhnya lagi pada saat klub berprestasi itu bagus juga,” kata Solthan, Kamis, (19/012023) di Medan.

Koleksi Kaos BK 0 TAN (sumber : Ig : kaosmedan_bk_0_tan)

Pengusaha yang mulai menggeluti usaha kaos sejak tahun 2012 ini mengaku sangat fanatik dengan klub PSMS, itu terlihat dari nama usaha kaos yang dibuat Solthan, Baju Kinantan. Namun, di tahun 2017, ketika Solthan coba untuk mendaftarkan merek Baju Kinantan ke Departemen Hukum & HAM, sudah ditolak, karena ada pihak lain yang sudah duluan mendaftarkan nama Baju Kinantan di kota lain. ” Jadi, karena berpikirnya adalah untuk jangka panjang ke depan, menurut saya, merek itu memang sangat penting untuk didapatkan legalitasnya, jadi dari situ saya coba merobah nama menjadi BK O TAN, dengan asumsi BK-nya itu tetap mengambil dari Baju Kinantan-nya,” ujar pria 46 tahun ini kepada MedanSport.id.

Awalnya, Solthan terinspirasi kaos oleh-oleh seperti Dagadu yang ada di Jogja maupun Joger yang ada Bali. Peluang itulah yang kemudian membuatnya membuka kaos oleh-oleh ataupun souvenir untuk para pendatang di Kota Medan. ”Karena Medan sendiri kan dulu sangat dikenal bahkan sampai sekarang oleh-olehnya adalah makanan, makanya pada saat saya buka, saya membuat sebuah tagline itu ”Oleh-Oleh Anti Basi”, ungkap bapak 4 anak ini.

Koleksi Kaos BK 0 TAN (sumber : ig kaosmedan_bk_0_tan

Tak hanya sekadar untuk oleh-oleh, Solthan juga melihat ada peluang di sektor olahraga, khususnya sepakbola, apalagi, pada saat itu ia melihat, masih minimnya souvenir maupun kaos yang sifatnya memberikan semangat kepada PSMS saat bertanding. ”Selain untuk menambah varian produk, kemudian juga untuk menambah nilai penjualan, saya coba untuk menggabungkan itu, jadi antara oleh-oleh secara umum serta oleh-oleh khusus tentang sepakbola, berkaitan dengan sepakbola yang ada di Sumatera Utara ini,” kata pria yang akrab disapa Othan ini.

Kecintaan Solthan kepada olahraga, terutama sepakbola, tak hanya diwujudkannya dalam usaha kaos-nya saja, ia juga memberikan dukungan kepada tim-tim sepakbola maupun futsal, khususnya yang memiliki komitmen prestasi. Dukungan yang ia berikan pun bermacam-macam, bisa produk maupun uang. ”Memberikan semangat suntikan, bukan dalam arti kata kita mengajarkan atlet itu untuk melihat sebuah materi, tapi di situ kita memberikan apresiasi sebenarnya. Pada saat mereka betul-betul mau melakukan apa yang memang harus dilakukan di dalam pertandingan tersebut dan hasilnya memang memuaskan, ya kita kembali lagi akan memberikan apresiasi, jadi bukan dalam arti kata mengajarkan untuk segala sesuatu itu dihitung dengan materi, bukan di situ,” ujar suami dari dr. Nila daulay ini.

Dalam memberikan dukungan, Solthan bukan berlaku selektif, tapi ia lebih realistis melihat tim tersebut. Sebagai seorang pebisnis, ia yakin ketika prestasi tim ada, bisnis pasti akan jalan. ”Kalau dari yang mau kita support sendiri komitmen prestasinya juga bisa dibilang masih abu-abu, itu kan tentunya nilai bisnisnya juga nantinya akan terhambat. Jadi nggak hanya sekadar, ikut turnamen ini, ikut ini, targetnya ini tapi nggak ada persiapan, atau misalkan bahkan mungkin timnya sendiri belum terbentuk, mau comot sana comot sini dan lain sebagainya, itu kan kita masih mempertimbangkan hal-hal seperti itu,” ungkapnya.

Koleksi Kaos BK 0 TAN (sumber : ig kaosmedan_bk_0_tan

Berbagai peluang tak luput dari perhatian Solthan, termasuk peluang pada PON tahun 2024 yang akan datang, di mana Sumut dan Aceh nantinya menjadi tuan rumah ajang multi-olahraga nasional utama yang dijadwalkan berlangsung dari 5 hingga 19 September 2024. ”Kita mulai menjajaki moment-nya di Sumut ini sampai apa? Apakah cuma penyisihan? Apa sampai penutupan? Tetap kita persiapkan, tujuannya yang paling utama, paling mendasar adalah bagaimana Medan ataupun Sumatera Utara ini bisa dibawa keluar,” pungkas Solthan. (armol)

Penulis: Arif Maulana
Editor: Ibay

Baca Juga