*Catatan Indra Efendi Rangkuti

Yuswardi, Sosok Hebat Di Balik Kebangkitan PSMS Era Akhir 1960 Dan 1970

Legenda PSMS, Yuswardi
Kapten PSSI Wilayah I (PSMS Plus) Yuswardi menerima Trofi Runner Up President Cup 1974 dari Presiden Korsel. (dok.Indra Efendi Rangkuti)

MEDANSPORT.ID- DOKUMENTER-- Yuswardi lahir di Padang, 2 Juli 1945. Dirinya merupakan pemain PSMS akhir 1960-an sampai pertengahan 1970-an. Selain itu dia juga pemain Timnas Indonesia akhir era 1960-an hingga pertengahan 1970-an. Ia memiliki julukan 'Ajo' yang berarti Abang (panggilan untuk lelaki keturunan Minang). Yuswardi merupakan pemain berposisi spesialis bek kanan.

Karier sepakbolanya ia rintis dan habiskan bersama PSMS Medan. Pada usia 10 tahun Yuswardi ikut bersama mamaknya (paman) yang tinggal di Kisaran. Di Kisaran ini pula Yuswardi mulai mengenal sepakbola dengan bermain bersama teman – temannya.



Usai menamatkan sekolah dasar Yuswardi pindah ke Medan untuk melanjutkan pendidikannya. Di Medan pula Yuswardi mulai bergabung dengan klub anggota PSMS yaitu Medan Putra. Secara kebetulan pada waktu itu Medan Putra sering berlatih di stadion Teladan Medan yang lokasinya tidak terlalu jauh dari sekolahnya di Dwiwarna dan rumahnya di Pasar Merah Medan.

Kemampuan olah bolanya kian matang di bawah gemblengan para pelatih di Medan Putra seperti Ramlan Yatim, Miran dll. Selain itu Yuswardi juga sukses membawa sekolahnya menjuarai beberapa turnamen antar pelajar di Medan hingga akhirnya membuat pihak sekolah memberi beasiswa atas prestasinya mengharumkan sekolah.

Kemampuannya yang baik ketika membela Medan Putra dalam kompetisi PSMS membuat dirinya mulai dilirik untuk memperkuat PSMS Medan. Pada 1964, usia yang masih muda dirinyapun dipanggil oleh Ramli Yatim yang waktu itu melatih PSMS untuk membela PSMS.

Walau masih muda Yuswardi tidak canggung bermain bersama bintang – bintang utama PSMS saat itu seperti Acong, Eddy Simon, Saiban, Aziz Tanjung, Ipong Silalahi, Matseh, Sukiman, Lasiman, Muslim dll. Walau berusia muda tapi Yuswardi mampu menunjukkan bakat dan kemampuan hebatnya hingga dalam waktu yang tidak lama posisi inti di PSMS bisa didapatkannya. Sayang dalam Kejurnas PSSI hingga 1966 PSMS Medan belum berhasil meraih Juara.

Pada 1967 PSMS Medan yang waktu itu dilatih oleh 2 Legenda PSMS Medan Yusuf Siregar dan Ramli Yatim mulai melakukan pembenahan untuk meraih sukses dalam Kejurnas PSSI. Keberhasilan PSMS Jr yang waktu itu dilatih oleh Ramli Yatim menjadi Juara Suratin Cup 1967 membuat PSMS makin diperhitungkan untuk sukses.



Apalagi 4 pemainnya yaitu Ronny Pasla, Sarman Panggabean,Wibisono dan Tumsila dipromosikan untuk bergabung bersama PSMS yang akan berlaga di putaran Final pada September 1967. Perpaduan 4 bintang muda tersebut dengan bintang – bintang senior seperti Muslim, Sukiman, Djamal, Ipong Silalahi, Syamsuddin, Sunarto, Yuswardi, Zulkarnaen Pasaribu, Aziz Siregar, A.Rahim dll membuat PSMS tampil solid dan mantap dalam putaran Final Kejurnas PSSI 1967 hingga akhirnya PSMS sukses menjadi Juara setelah di Final mengalahkan Persib Bandung 2-0.

Kesuksesan ini adalah untuk pertama kali diraih oleh PSMS Medan sejak berdiri pada tahun 1950. Sebelumnya langkah PSMS Medan hanya sampai Runner Up Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI pada 1954 dan1957.

Keberhasilan PSMS Medan menjadi Juara Kejurnas PSSI 1967 membuat PSSI menunjuk Yuswardi dkk untuk mewakili Indonesia di Agha Khan Gold Cup 1967 yang berlangsung di Dhaka pada 1967. Dan PSMS Medan sukses menjadi Juara di Aga Khan Gold Cup 1967 setelah di Final mengalahkan klub tuan rumah yaitu Mohammaden dengan skor 2-0.

Kegemilangan PSMS Medan sepanjang tahun 1967 membuat para pemainnya mulai dilirik oleh Timnas. Sebelumnya dari skuad 1967 hanya Ipong Silalahi yang kerap dipanggil. Namun pada saat Timnas dipersiapkan menghadapi Kings Cup 1968 di Bangkok pilar – pilar utama PSMS Medan dipanggil oleh pelatih Endang Witarsa untuk memperkuat Timnas seperti Ipong Silalahi, Yuswardi, Sunarto, Ronny Pasla, Zulham Yahya, Tumsila dan Sarman Panggabean.

Kemampuan Yuswardi sebagai bek kanan yang piawai menjaga sisi kanan pertahanan sekaligus menyisir lapangan membantu serangan menjadikan dirinya sebagai pilihan utama untuk menempati posisi bek kanan. Pilihan utama di Timnas terus dipertahankannya hingga pertengahan tahun 70-an. Dan pada akhirnya Timnas sukses menjadi Juara di Kings Cup 1968 setelah di Final mengalahkan Birma (Myanmar) 1-0 lewat gol yang dicetak oleh Soetjipto Soentoro.

Seusai Kings Cup 1968 para bintang – bintang utama Timnas seperti Soetjipto Soentoro, Anwar Ujang, Iswadi Idris, Yudo Hadianto, Mulyadi, Sinyo Aliandoe, Abdul Kadir, Jacob Sihasale, Max Timisela dan M.basri bergabung dengan Pardedetex yang pada waktu itu bernaung dalam klub anggota PSMS.

Bergabungnya para bintang – bintang Timnas ini ke Pardedetex membuat para bintang Timnas ini memperkuat PSMS di Kejurnas PSSI 1969. Dan Yuswardi tetap menjadi pilihan utama skuad PSMS yang dilatih oleh Ramli Yatim dan E.A Mangindaan ini. Akhirnya PSMS pun sukses menjadi Juara Kejurnas PSSI 1969.

Kemudian pada 1969 ini berlangsung PON VII yang berlangsung di Surabaya. Pada PON itu Yuswardi dan rekan – rekannya di PSMS yang memperkuat Sumatera Utara sukses membawa Sumut meraih Medali Emas setelah di Final mengalahkan DKI Jakarta 2-1.

Pada 1969 ini Timnas mengikuti 2 kejuaraan besar yaitu Merdeka Games di Malaysia dan Kings Cup di Bangkok. Yuswardi kembali menjadi pilihan utama di 2 turnamen tersebut. Pada Merdeka Games 1969 ini Timnas sukses menjadi Juara setelah di final mengalahkan tuan rumah Malaysia dengan skor 3-2. Namun di Kings Cup Timnas gagal mempertahankan gelar juara yang diraih tahun 1968 karena di final harus mengakui kehebatan Korea Selatan setelah takluk dengan skor 0-1.

*Yuswardi Salah Satu Sosok Yang Berhasil Bawa PSMS Ke Semifinal AFC Champions

Pada 1970 PSMS Medan tampil di AFC Champions Cup 1970 yang berlangsung di Teheran. Dan inilah kali pertama klub Indonesia tampil di AFC Champions Cup. Yuswardi Kembali dipercaya untuk menjadi pilihan utama dan bersama rekan – rekannya sukses membawa PSMS lolos hingga Semifinal.

Usai tampil di AFC Champions Cup 1970 bintang – bintang Timnas Kembali ke klub asalnya sebelumnya kecuali Anwar Ujang yang tetap bertahan di PSMS. Kondisi ini membuat PSMS tidak diunggulkan untuk menjadi Juara pada Kejurnas PSSI 1971. Namun dengan semangat juang yang tinggi Yuswardi cs yang didampingi Ibu Moen Sarwono sebagai pimpinan rombongan dan Bapak Affan Achmad sebagai Manajer dan didukung Gubsu Marah Halim Harahap dan Walikota Medan H.Sjoerkani berhasil menjadi Juara Kejurnas PSSI 1971 dan menjadi klub Indonesia pertama sesudah Indonesia Merdeka yang menjadi Juara Kejurnas PSSI 3 kali berturut – turut.



Selain itu bersama pada 1972 Yuswardi turut berperan besar membawa PSMS Medan menjadi Juara Soeharto Cup I dan Marah Halim Cup I. Pada 1972 ini pula Yuswardi turut berperan membawa Timnas meraih Juara di Djakarta Anniversary Cup dan di Pesta Sukan Singapura. Pada 1973 Yuswardi turut berperan membawa PSMS Medan menjadi Juara Marah Halim Cup

Pada 1974 seiring dengan mundurnya Sukiman dan pindahnya Anwar Ujang ke PSL Langkat posisi Kapten PSMS pun berpindah ke Yuswardi. Dengan posisi Kapten ini pula Yuswardi berperan besar memimpin rekan – rekannya membawa PSMS menjadi Juara Piala Yusuf di Ujung Pandang. Lalu pada Kejuaraan Antar Wilayah/Regional PSSI Yuswardi memimpin rekan – rekannya membawa PSSI Wilayah I yang bermaterikan 90% pemain PSMS Medan menjadi Juara dan mewakili Indonesia di President Cup di Seoul.

Baca Juga : PSMS Gondol Piala Berbalut Emas Usai Taklukkan Persebaya di Final

Sayang PSSI Wilayah I kalah dari tuan rumah Korea Selatan yang diperkuat legenda Korsel Cha Bum Kun dan harus puas menjadi Runner Up. Pada 1975 Yuswardi sukses memimpin rekan – rekannya di PSMS Medan ketika bertanding melawan klub besar Belanda Ajax di Medan dimana dalam pertandingan ini PSMS Plus sukses mengalahkan Ajax 4-2. Pada 1975 ini pula Yuswardi bersama rekan – rekannya membawa PSMS menjadi Juara Kejurnas PSSI dimana waktu itu PSMS dan Persija ditetapkan menjadi Juara Bersama.

Setelah pensiun menjadi pemain maka Yuswardi beralih menjadi pelatih PSMS Medan. Yuswardi sempat membawa PSMS Medan menjadi Runner Up Kejurnas PSSI 1979 dan Juara Surya Cup 1978 dan Tugu Muda Cup 1979. Pada 1980 ketika putaran 6 Besar Divisi Utama Perserikatan PSSI Yuswardi mempromosikan 4 bintang muda PSMS yang sebelumnya sukses membawa PSMS Jr menjadi Juara Suratin Cup ke tim PSMS senior yaitu Ricky Yacob, Juanda, Bambang Usmanto dan Supardi.

Setelah melatih PSMS, Yuswardi melatih PSSI Jr pada 1982-1983. Kemudian melatih Timnas PSSI Perserikatan bersama dengan Hengky Heipon yang sempat berkiprah di Merdeka Games 1984 di Malaysia. Pada masa ini pula dia mengorbitkan anak - anak Medan seperti Sakum Nugroho, Ponirin Meka, Yusnick Adiputra dan Reno Latuperissa untuk menjadi bagian Timnas yang tampil lumayan bagus dalam kejuaraan tersebut. Yuswardi juga sempat melatih Persija Jakarta, Semen Padang dan PSSA Asahan.



Bahkan pada Piala Emas Bang Yos III pada Desember Tahun 2005 Yuswardi bersama M.Khaidir berhasil membawa PSMS jadi Juara setelah di Final mengalahkan Persik Kediri 2-1.

Kini Yuswardi bermukim di Jakarta dan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berkumpul bersama keluarganya. (*)

Baca Juga