Choki, Pelatih Biliar Dijewer Gubsu Itu Cabut Laporan ke Polisi

MEDANSPORT.ID - MEDAN - Pelatih biliar PON, Khoiruddin Aritonang alias Choki ternyata sudah mencabut laporannya terhadap Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Choki mencabut laporan pada 3 Maret 2022 yang lalu.

"Benar. Dia (Choki) sudah mencabut laporannya pada 3 Maret 2022 lalu," jawab Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Kamis (17/3/2022) siang.

Hadi menuturkan, Choki juga mencabut semua keterangannya saat pemeriksaan. Dengan pencabutan laporan, kasus ini pun dihentikan.

"Pelapor mencabut pengaduannya dengan surat pernyataan dan kita hentikan laporannya," tuturnya Diketahui kasus ini berawal saat Choki dijewer dan diusir Gubsu saat acara pemberian tali asih pada 27 Desember 2021 lalu. Video aksi Edy menjewer Choki itu pun viral.

Dalam video, Edy awalnya menyampaikan motivasi agar para atlet membawa kejayaan untuk Sumut. Edy mengatakan, jika Sumut sudah berjaya, atlet bisa mengambil apa pun yang dia mau.Pernyataan Edy Rahmayadi itu kemudian disambut tepuk tangan seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan itu. Namun Edy melihat ada satu orang yang tidak tepuk tangan dan langsung memanggilnya.

"Yang pakai kupluk itu siapa? Yang baju kuning. Kau berdiri. Kenapa kau tak tepuk tangan? Sini, sini," kata Edy dalam video itu.Edy kemudian menanyakan posisi dia di kegiatan itu. Pria yang dipanggil itu kemudian menjawab bahwa dia adalah pelatih cabang olahraga biliar.

"Pelatih tak tepuk tangan. Tak cocok jadi pelatih ini," kata Edy sambil menjewer pelatih biliar itu. Atas peristiwa ini, Choki pun memberikan somasi kepada Gubsu Edy Rahmayadi. Karena somasinya tidak ditanggapi, Choki kemudian membuat laporan ke polisi terkait peristiwa ini pada 3 Januari 2022 lalu.

Pelaporan itu dilakukan Choki karena Edy Rahmayadi tidak kunjung menyampaikan permohonan maaf atas tindakannya menjewer Choki di tempat umum. Dalam surat bernomor STTLP/03/1/2022/SPKT/Polda Sumut itu, Edy dilaporkan atas dugaan tindak pidana sesuai Pasal 310 Jo Pasal 315 KUHPidana. (***)