*PON XX Papua

Pembalap Asal Tuntungan, Deri Irfandi Siap Buktikan Diri

Deri, Pembalap Asal Tuntungan
Deri pebalap Tuntungan ini menjadi andalan Sumut pada perhelatan PON XX Papua cabang olahraga Balap Motor. (dok/medansport.id)

MEDANSPORT.ID- MEDAN-- Pembalap Deri Irfandi satu di antara kontingen Sumut yang diharapkan membawa medali emas pada ajang PON XX Papua 2020 nanti.

Kemampuannya melahap sirkuit tak perlu diragukan lagi. Bahkan sejumlah prestasi telah ditorehkannya.

Bagaimana Deri memilih jalan hidup sebagai seorang pembalap yang turut menghantarkannya menjadi atlet andalan Sumut nantinya? Deri coba mengulasnya.

Saat ditemui Medansport.id belum lama ini, pembalap asal Tuntungan ini mengaku kemampuannya lahir secara otodidak dan juga ditularkan sang ayah yang notabene seorang pebalap.

"Awalnya hanya melihat ayah balapan motorcross di lapangan Merdeka Medan. Saya merasa tertarik dan termotivasi untuk belajar, dan ayah turut mendukung keinginan saya," ujar Deri.

Tamat dari SD 2 Tuntungan Deli Serdang, Deri yang ditempa oleh tangan dingin sang ayah menunggangi si Kuda Besi, coba mengikuti naluri mudanya bersaing dengan mengikuti event-event Kejurda balap motor.

2007 Deri pun berkesempatan mengikuti even Kejurnas bersama team Khadafi Racing Team Lampung. Siapa sangka ini menjadi pembuka langkahnya menjadi pembalap hebat. Deri berhasil menyabet Juara umum region 1 dan Grand final Motoprix kelas 110 cc pemula di Sentul bogor.

Baca juga : Bersama Sang Abang, Duo Pembalap Tuntungan Ini Tekad Boyong Emas Dari Papua

2011, prestasi kembali ditorehkannya. Sulung dari tiga bersaudara ini berhasil menyabet juara umum region 1 di kelas MP1 dan MP2 bersama team Yamaha Kencana.

"Pada 2019 saya juga meraih juara umum Region 1 di kelas MP1 atau yang sekarang kelas expert 150 Ya cc bersama Honda Indako Racing Team," ujar pria penyuka Pecel Lele ini.

Saat itu jugalah ayah dua anak ini mendapatkan tiket PON Papua pada 2019 lalu sebagai juara umum Region 1. Deri yang akan turun di kelas 150 perorangan, sudah menyiapkan strategi yang matang lewat bimbingan pelatih bang Danil. Berlatih di sirkuit Pancing, Deri total latihan motor seminggu tiga kali serta Latihan fisik setiap hari guna menambah kekuatannya.

Pembalap yang mengidolakan sejumlah nama keren seperti M.fadli, Hendriansyah, Irwan Ardiansyah dan Marc Marquez ini mempunyai kesan dari balapan yang pernah diikutinya pada Region 2 Jawa.

Saat itu Deri mengaku ada aura persaingan yang begitu ketat. Kualitas spek mesin motor terus berkembang di Jawa dan pembalap di sana juga banyak, sehingga persaingan menjadi ketat.

Kini, buah hati pasangan Suripno dan Ruslindarita mengaku siap mengaspal di PON Papua nanti. Walaupun saingan sudah di depan mata seperti DKI, Jabar dan Papua, namun Deri tak gentar.

Bagi pembalap 31 tahun ini attitude, disiplin, dan pantang menyerah disertai latihan fisik serta memprioritaskan ibadah dalam hidup, menjadi kunci kesuksesan yang tetap dipegang teguh.

Tentu, banyak suka duka yang telah dilalui. Dari merintis sebagai pemula yang masih meraba hingga meraih prestasi luar biasa, adalah kisah tersendiri yang menjadi bagian dalam cerita hidupnya nanti.

"Alhamdullilah Kalau dukanya merintis dari pemula yang belum tahu banyak di dunia balap, Alhamdullilah kalau senangnya juara umum juara Region dan dapat pelajaran dari setiap even," kenang pegawai honor Dispora Deli Serdang ini.

Deri tetap tak ingin jumawa. Dirinya tetap konsen mempersiapkan diri menatap PON Papua. Target medali emas akan dipersembahkan untuk keluarga, terkhusus masyarakat Sumut.

"Saya juga tak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah memberikan kepercayaan kepada saya untuk mewakili Sumut. Salam Satu Aspal!!," tutupnya. (*)

Penulis: Joko Heriyanto
Editor: Kesuma Ramadhan

Baca Juga