Porkot XI Kota Medan

Rebut 4 Emas, Medan Helvetia Dan Medan Kota Kuasai Cabor Silat

MEDANSPORT.ID- MEDAN-- Medan Helvetia dan Medan Denai kuasai cabang olahraga pencak silat dalam pagelaran Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan, ke XI/2019.

Hingga penutupan hari ketiga pelaksanaannya, tepatnya Kamis (12/9/2019) siang di GOR Medan, Kecamatan Medan Helvetia dan Medan Denai sama-sama meraih 3 medali emas dan 1 medali perunggu.

Disusul Medan Denai dengan perolehan 3 medali emas, 3 perak dan 3 perunggu. Di posisi keempat ditempati Medan Marelan dengan perolehan 1 emas dan 3 medali perak.

Pencak silat menjadi cabor penyumbang atlit terbanyak dalam pagelaran Porkot tahun ini mencapai 256 atlit dan diikuti oleh 20 kecamatan. Hal itu pun sempat mendapat apresiasi positif dari Ketua KONI Medan, Eddy H Sibarani.

Dalam sambutannya saat membuka secara resmi kegiatan tersebut, Eddy mengapresiasi jumlah peserta yang mengikuti cabor pencak silat.

"Atlit terbanyak hadir dari pencak silat. Walau ini atlit lapisan kedua yang mengikuti kejuaraan tapi jumlahnya cukup banyak dan saya cukup bangga," sebutnya dalam agenda pembukaan cabor Pencak Silat di Gedung Olahraga Medan, beberapa hari lalu.

Masih menurut Eddy pencak silat dan karate memiliki perbedaan dari cabang olahraga lain. Menurutnya, jika dua cabor tersebut memiliki warna dan karakteristik yang berbeda juga.

"Silat dan karate tidak sama dengan olahraga lain. Banyak warna- warni perguruan yang hadir di setiap kejuaraan yang dilangsungkan. Dan untuk itu, seperti yang disampaikan Ketua IPSI Medan, kepiawaian dan objektivitas juri, menjadi hal terpenting dalam pelaksanaan, " ujar Eddy.

Eddy kembali mengingatkan Porkot XI adalah wadah dalam mempersiapkan atlit menyambut PON 2024 di mana Sumut dan Aceh menjadi tuan rumah.

Untuk itu dirinya meminta para atlit siap menjadi tuan rumah dan memberikan prestasi terbaik untuk Kota Medan dan Sumatera Utara khususnya.

"Belum tentu seratus tahun ke depan kita bisa jadi tuan rumah. Ini kesempatan buat atlit untuk mengukir prestasi mengingat kita akan bertindak sebagai tuan rumah,"harapnya.

Di akhir Eddy berpesan, jika kemenangan hanyalah sebuah tahapan.

"Tapi yang terpenting adalah seluruh atlit mampu berdiri bersama di gelanggang dan menunjukan rasa persatuan dan kesatuan," ucap Eddy. (*)