LIVE INDOSIAR JUMAT MALAM PUKUL 19.30 WIB

Leg 2, Indonesia VS Libya: STY Putar Otak Naikkan Peringkat 

MEDANSPORT.ID - MEDAN - Kebobolan empat gol di leg pertama membuat pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong putar otak. Ya, salah satunya dengan melakukan rotasi dan mengubah startegi menghadapi Timnas Libya di leg kedua di Stadion Mardan, Jumat (5/1/2024) pukul 19.30 WIB.

Tidak hanya itu, lewat statisti usai pertandingan, Garuda memang tertinggal dari The Mediterranean Knights dalam semua aspek. Timnas Indonesia mengirim 7 tembakan (3 on target). Ini berbeda jauh dengan Libya yang melepaskan 17 tembakan (8 tepat sasaran). Timnas Indonesia yang ada di peringkat 146 FIFA, tampak tidak mampu menahan laju Libya, yang menempati ranking 120.

Pertahanan Garuda gagal membendung permainan direct sang wakil Afrika, yang membuat kiper Syahrul Trisna harus melakukan banyak penyelamatan. Sebaliknya, Garuda kesulitan untuk memainkan bola-bola pendek dari kaki ke kaki. Kekalahan 0-4 itu tidak membuat Shin Tae-yong ciut nyali.

Sang juru taktik asal Korea Selatan menegaskan hasil pertandingan uji coba tidak bisa dijadikan tolok ukur kesiapan Timnas Indonesia. Apalagi, ia memang sengaja melakukan perubahan taktik dan bongkar-pasang pemain di laga perdana kontra Libya.

"Jadi di laga kemarin, saya tidak melihat hasil akhir, namun lebih kepada mengecek kondisi pemain. Sebab, sejak TC Turki kami terus menggenjot fisik pemain. Mungkin fans kecewa dengan hasil, namun percayalah tim terus mengalami perkembangan yang positif," papar Shin Tae-yong dikutip laman resmi PSSI.

Setelah kalah telak di leg pertama lawan Libya, bagaimanapun, Timnas Indonesia mesti menunjukkan perkembangan positif di leg 2. Apalagi, tinggal tersisa 2 laga uji coba lagi sebelum Garuda naik panggung ke Piala Asia 2024. Usai leg 2 kontra Libya, Timnas Indonesia akan berdue kontra Iran pada Selasa, 9 Januari.

Selain itu, yang layak dicatat adalah pentingnya laga. Duel kedua kontra Libya akan masuk hitungan peringkat FIFA. Ini berbeda dengan leg pertama yang tidak dihitung. Atas dasar itu pula pada Selasa (2/1) lalu, Shin Tae-yong melakukan 10 pergantian pemain pada awal babak kedua, atau melewati batas maksimum pergantian dalam laga
normal.

Mengingat pertandingan leg 2 kontra Libya ini tidak dimainkan pada kalender FIFA, bobot laga uji coba ini hanya kecil. Artinya, jika mendapatkan kemenangan, poin Timnas Indonesia hanya bertambah sedikit, sedangkan jika kalah, poin yang dimiliki pun berkurang tipis. Baca juga: Daftar Pemain Naturalisasi Timnas Malaysia di Piala Asia 2024 Saat ini, Timnas Indonesia menempati peringkat 146 FIFA dengan 1064,01 poin.

Di sisi lain, Libya menduduki ranking 120 FIFA dengan 1155,23 poin. Memang, ada perbedaan 26 tingkat antara kedua tim di peringkat FIFA. Namun, perbedaan poin Libya dan Indonesia hanya sekitar 91 angka. Jika bisa mengalahkan Libya tidak terlalu signifikan, poin Timnas Indonesia akan bertambah +2,93 poin. Ini akan membuat
Garuda memiliki 1066,94 poin.

Jumlah poin itu hanya akan mengerek Timnas Indonesia naik 1 peringkat, unggul dari Botswana (1064,5 poin). Sebaliknya, jika Timnas Indonesia kalah dalam pertandingan ini, poin mereka akan berkurang 2,07 poin. Hal tersebut akan membuat Garuda mempunyai 1.061,94 poin. Namun, jumlah itu tidak akan menurunkan peringkat
Timnas.

Pasalnya, tim peringkat 147 saat ini, St Kitts and Nevis, hanya memiliki 1.057,05 poin. Timnas Indonesia memang tampak sulit menghadapi Libya. Pasalnya, sang lawan memang bukan tim biasa. Dalam 8 pertandingan internasional terakhir, The Mediterranean Knights tidak pernah kalah, dengan 4 menang dan 4 seri. Mereka bahkan bisa menahan imbang Kamerun 1-1 di Benina.

Nomor 9 Libya di leg pertama, Ahmed Ekrawa, atau Ahmed Krawa'a, sudah berusia 34 tahun. Saat ini, dia bermain untuk klub Al Ahli Tripoli. Dalam 8 caps internasional untuk Libya, Ekrawa mencetak 3 gol. Sepanjang leg pertama, Libya tampak dengan mudah memanfaatkan keunggulan postur tubuh mereka dari Indonesia. Selain itu, tim asuhan Milutin Sredojevic bisa mengkapitalisasi setiap kesalahan Garuda.

Buktinya adalah 2 gol terakhir yang tercipta dalam menit-menit ujung laga, yang semuanya bermula dari blunder pertahanan Indonesia, yaitu kesalahan umpan Justin Hubner dan kecerobohan Jordi Amat. Semestinya, detail kecil semacam itu tidak akan terulang di leg 2. Pasalnya, pemain Timnas Indonesia punya waktu lebih untuk memahami strategi Shin Tae-yong.

Penggawa yang baru datang seperti Justin Hubner pun semestinya sudah dapat beradaptasi dengan rekan setimnya. "Jadi sebenarnya saya ingin mencoba semua pemain, karena ada beberapa dari mereka juga baru bergabung secara bergantian dalam TC Turki. Lebih juga untuk pematangan strategi dan penyesuaian formasi tim,"
papar Shin. Jika Timnas Indonesia bisa disiplin, kekalahan mungkin tidak dapat dihindari.

Namun, kemungkinan besar skor telak tidak akan tercipta. Apalagi jika Shin Tae-yong sudah dapat memastikan bakal memakai formasi 4 bek atau 3 bek sejajar.

Selanjutnya 1 2 3
Penulis:

Baca Juga