Prediksi Carabao Cup, Chelsea VS Brighton: Misi Kebangkitan

MEDANSPORT.ID - MEDAN - Chelsea kedatangan tamu Brighton di putaran ke-3 Carabao Cup/EFL Cup 2023/2024, Kamis (28/9/2023) pukul 01.45 WIB. Misi kebangkitan tengah dikejar Chelsea yang sejauh ini belum bisa lepas dari rentetan hasil minor. Dalam 7 laga terakhir, The Blues hanya bisa memetik 2 kemenangan.

Hasil maksimal hanya bisa didapat dari tim semenjana, yakni Wimbledon (tim kompetisi level 4 Liga Inggris) serta tim promosi Luton Town. Jika sampai kembali menelan hasil tidak memuaskan, tidak saja kondisi Chelsea yang diprediksi bakal kian sulit bangkit. Sang juru taktik Mauricio Pochettino juga tak tertutup kemungkinan bisa terdepak dari kursi pelatih.

Di kubu lawan, Brighton & Hove Albion tengah menikmati tren positif. The Seagulls sukses memetik 5 kemenangan dari 7 laga awal musim ini. Akan tetapi tugas sulit bakal segera menghadang skuad asuhan Roberto de Zerbi. Pasalnya Brighton dihadapkan dengan padatnya jadwal kompetisi Eropa. Sementara ajang Piala Liga bisa jadi peluang terbaik mereka untuk merebut trofi.

Jadwal Carabao Cup 2023-2024 pada tengah pekan ini juga menjadi pemanasan jelang lanjutan Liga Inggris (EPL) 2023-2024 pada akhir pekan. Brighton ditantang Aston Villa, sementara Chelsea berjumpa Fulham. Chelsea berharap bisa segera menemukan momentum kemenangan untuk menghadapi jadwal sulit beberapa pekan ke depan.
Selain Derby London Barat kontra Fulham, periode Oktober hingga Desember lawan berat sudah menanti The Blues, seperti: Arsenal, Tottenham, Newcastle, Man City, hingga Manchester United. Mauricio Pochettino meyakini timnya hanya perlu menciptakan momentum kebangkitan.

Eks juru taktik Tottenham Hotspur itu mengklaim jika di laga terakhir ketika melawan Aston Villa, timnya tampil baik. Satu hal yang dinilai jadi pembeda adalah ketika Chelsea hanya bermain dengan 10 orang, usai Malo Gusto diganjar kartu merah. “Kami menguasai permainan. Namun kemudian dengan kartu merah permainan berubah. Selama 60 menit dengan 11 lawan 11, dan sisanya dengan 10 pemain, ini adalah dua pertandingan berbeda,” kata Pochettino dikutip dari laman resmi klub.

Selain itu Pochettino juga masih punya banyak pekerjaan untuk dibereskan. Permasalahan klasik tentu saja terletak di lini serang, dengan fakta dalam 3 laga terakhir The Blues belum lagi mencetak gol. Statistik Liga Inggris menempatkan Chelsea sebagai tim yang paling sering membuang peluang, yakni total 15 kali kesempatan gagal berbuah gol.

Ironinya, Chelsea merupakan tim dengan penguasaan bola tertinggi, yaitu rata-rata sekira 67 persen per laga. Permasalahan lain juga menyangkut krisis komposisi pemain. Banyak pemain The Blues yang masih berkutat dengan cedera, seperti: Romeo Lavia, Recce James, Trevoh Chalobah, Wesley Fofana, Marcus Bettinelli, Carney Chukwuemeka, Benoit Badiashile, hingga Christopher Nkunku. Mereka diprediksi baru bisa pulih pada Oktober.

Pochettino meyakini timnya hanya butuh hasil positif untuk momentum kebangkitan. Ia juga tidak khawatir soal potensi pemecatan jika tak kunjung menuai hasil bagus. "Kami berbicara juga dengan direktur olahraga mereka mendukung proyek ini. Mereka tidak kecewa karena saya pikir kami berbagi beberapa ide tentang penampilan," terang Pochettino, dikutip dari Football London.

"Saya tidak frustrasi. karena menurut saya tim tampil baik. Kami tidak bisa mengeluh tentang kinerja tim yang kehilangan banyak pemain kunci,” imbuhnya. Di sisi lain, Brighton tengah dalam tren yang bagus. The Seagulls menang 3-1 atas Bournemouth, selepas sempat kalah 2-3 dari AEK Athens di kompetisi Eropa. Pelatih Roberto de Zerbi melakukan banyak rotasi pemain demi mempertahankan tingkat kebugaran timnya.

Terhitung hanya Pervis Estupiñán dan Billy Gilmour yang dipertahankan dalam skuad. Sedang pemain kunci Kaoru Mitoma baru dimainkan pada babak ke-2. “Saya mengganti banyak pemain, karena kami perlu memberikan satu pertandingan [untuk pemain istirahat] di bangku cadangan. [Walau] Kami tidak bisa kehilangan pemain seperti Pascal Gross atau Lewis Dunk di pertandingan terakhir,” terang de Zerbi dikutip dari BBC.