Sejarah Formula E Hingga Sampai ke Jakarta
MEDANSPORT.ID - JAKARTA - Jakarta E-Prix 2022 usai digelar di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara, pada Sabtu (4/6/2022). Pembalap tim Jaguar TCS Racing Mitch Evans keluar sebagai juara di edisi perdana Formula E Jakarta itu. Seperti diketahui, Formula E merupakan kejuaraan balap mobil yang menggunakan mobil listrik.
Lantas, siapakah yang memprakarsai dibentuknya Formula E ini? Dilansir dari FIA Formula E, ajang balap mobil listrik pertama ini diperkenalkan pada tahun 2011 oleh Alejandro Agag dan Presiden FIA Jean Todt. Semua bermula pada malam hari tanggal 3 Maret 2011. Kala itu Jean Todt dan pengusaha asal Spanyol Alejandro Agag bertemu di sebuah restoran Paris.
Dalam perbincangannya muncul sebuah ide untuk membuat kejuaraan balap mobil single-seat dengan menggunakan teknologi listrik. Akhirnya, mereka resmi memperkenalkan Formula E ke dunia. Misi pendirian FE ini memiliki tujuan untuk mendorong penggunaan mobil listrik di dunia.
Selain mengurangi emisi karbon dan polusi, FE juga ingin memperkenalkan bahwa mobil listrik juga memiliki sederet fitur canggih dan sistem hybrid. Event pertama dari Formula E hadir pada tahun 2014. Saat itu, Beijing dipilih sebagai tempat pertama yang melangsungkan balap mobil listrik FE. Tak lama setelahnya, Formula E terus berkembang dan menjadi salah satu hiburan yang populer di dunia.
Pada musim pertamanya yaitu 2014, Formula E memperkenalkan mobil Gen1 yang menggunakan teknologi baterai-listrik dan belum pernah dicoba di trek balap. Selain itu, aturan dua mobil per pembalap juga menyeimbangkan kebutuhan kapasitas baterai saat balapan. Dalam seri pertamanya di Beijing pada 13 September 2014, Lucas Grassi mencetak sejarah dengan menjadi pemenang pertama balapan Formula E.
Namun, pada akhir musim yang keluar sebagai pemenang adalah Nelson Piquet Jr. Dia mengalahkan perolehan poin Buemi yang menempati posisi kedua. Memasuki musim kedua, aturan tambahan diberlakukan. Diantaranya seperti memungkinkan tim merancang motornya sendiri, inverter, gearbox, hingga peralihan daya ke 170 kW.
Di musim ini, Sebastien Buemi keluar sebagai juara setelah mengalahkan Lucas Grassi dengan poin tipis. Pada musim ketiganya, kembali terdapat beberapa perubahan. Salah satunya pada bentuk sayap depan yang didesain ulang. Untuk juaranya sendiri, musim 2016/2017 ini dimenangkan oleh Lucas Grassi.
Menyambut musim keempat, ABB datang dan menjadi mitra utama Formula E. Pada musim ini mobil Formula E Gen2 ditampilkan ke publik. Dengan janji lebih banyak kecepatan, lebih efisien, mobil terbaru ini memiliki daya menjadi 180 kW. Tak hanya itu, produsen mobil dunia pun mulai memasuki Formula E. Seperti Nissan, BMW, Audi, dan Mahindra. Pada musim ini, Lucas Grassi kembali merebut gelar juaranya.
Musim kelima menampilkan cukup banyak perubahan signifikan di dalamnya. Salah satunya adalah menambahkan lebih banyak tenaga pada baterai serta format baru 45 menit + 1 putaran untuk mengakhiri balapan. Selain itu, Formula E juga menciptakan Attack Mode atau Mode Serangan. Untuk musim kelima ini, pembalap Prancis Jean Eric Vergne menjadi pemenangnya.
Pada musim keenam, dunia sedang dilanda pandemi Covid-19 sehingga ajang ini sempat ditunda. Setelah beberapa bulan, musim 2019/2020 ini kembali bergulir dan Antonio Felix da Costa menjadi pemenangnya. Memasuki musim ketujuh sampai saat ini, Formula E semakin populer. Bahkan ajang ini sudah mendapat status dari FIA sebagai Kejuaraan Dunia pada akhir 2019. Yang terbaru, lanjutan seri Formula E 2022 akan digelar di Jakarta untuk pertama kalinya. Tepatnya pada Sabtu, 6 April 2022. (snd/nt)