Prestasi Dinomorduakan 

SBB Gumarang Lebih Kepada Pembinaan Pemain Usia Muda

Hengki Ahmad.

MEDANSPORT.ID - MEDAN - Sekolah Sepak Bola (SSB) Gumarang berdiri sejak 2007. Gumarang terbentuk karena adanya keinginan Hengki Ahmad untuk turut berpartisipasi mengembangkan talenta-talenta muda untuk perkembagan olahraga sepak bola di Kota Medan dan Sumut Utara.

Hengki menjelaskan, Gumarang berasal dari nama seekor kuda seorang raja di Minangkabau. Yang artinya, kuat, berani, dan tangguh. “Ya kami berharap dengan nama Gumarang, selain bisa terus mengenal sejarah SSB. Juga dapat membuat SSB ini tetap kuat, berani, dan tangguh dalam melaksanakan pembinaan dan mengembangkan bakat anak-anak menjadi seorang pemain sepak bola masa depan,” tuturnya.

Saat ini Gumarang yang memiliki sekretariat di Jalan Ismailiyah Gang Rahayu No 1A Medan memiliki 200 siswa yang terdaftar, Namun yang aktif mengikuti program latihan sekitar 70 lebih siswa, yang terdiri dari beberapa kelompok umur. Yakni U-10, U-12, U-13, U-14, dan U-15.

“Kami memiliki sekitar 70 lebih siswa aktif, ini bisa dimaklumi. Namanya juga anak-anak yang masih sering ikut-ikutan temannya,” kata Hengki.

Lebih lanjut Hengki mengatakan, Gumarang lebih menekankan kepada pembinaan pemain, bukan sekadar mencari sebuah perestasi instan. Oleh sebab itu, Gumarang memiliki sistem pembinaan yang berjenjang. Nantinya setelah mereka selesai di tingkat SSB, maka anak-anak akan naik ke tim junior selanjutnya ke senior.

“Dari awal pembentukan Gumarang, kami telah sepakat untuk lebih menekankan kepada pembinaan. Kalau pembinaan dilakukan dengan baik, maka perestasi klub maupun individu pemain akan datang dengan sendirinya,” jelasnya, Kamis (31/3/2022).

Gumarang diasuh beberapa pelatih, yakni Amrustian (pelatih kepala) Rudi Chaniago, Zulkifli Jambak, Ricki Rahmadani, Syaril Nasution (Pelatih Kiper). Bicara Perestasi, secara tim memang Gumarang tidak mempunyai sejarah meraih juara.

Perestasi tertinggi diraih ketika berhasil menjadi runner up Turnamen Piala Specs pada Mei 2012 lalu, selebihnya hanya sampai babak semifinal dan delapan besar. Tapi secara individu, Gumarang telah banyak melahirkan pemain-pemain yang membawa nama Sumut ke tingkat Nasional maupun Internasional.

Mereka adalah M Hil Midafa, kapten Timnas Indonesia U-14 yang berhasil membawa Indonesia menjadi runner up turnamen di Jepang pada 2012 lalu. Kemudian ada Dian Ramadhan berhasil membawa tim ASBI Sumut menjadi Juara Nasional 2012.

Yudha Rizki yang memperkuat PSMS Medan dan Ahha PS Pati Roy Silitonga, Semen Padang serta Ade Irfan PSMS Junior. Hengki kembali mengingatkan, gelar juara akan bisa didapat dengan sebuah pola pembinaan pemain yang baik dan tidak menghalalkan segala cara hanya untuk mengejar gelar juara.

“Bagi kami, gelar juara harus diraih dengan sebuah proses dan caranya adalah dengan melakukan pembinaan yang benar-benar serius kepada pemain. Juga mempunyai jenjang pelatihan yang jelas sehingga akan melahirkan gelar juara yang sesungguhnya,” tandas Hengki.(***)

Penulis: Bayu
Editor: Dollar Parinduri

Baca Juga