CATATAN: INDRA EFENDI RANGKUTI
Deretan Kapten Legenda PSMS Medan
MEDANSPORT - MEDAN - Stadion Teladan yang dibangun menjelang PON III pada 1953 sangat identik dengan PSMS Medan walau pada awalnya sempat juga digunakan untuk arena atletik. Berbicara kebesaran dan kejayaan PSMS Medan tentu tidak terlepas dari keberadaan Stadion Teladan sebagai ‘kandang” PSMS Medan ketika menjamu lawan-lawannya.
Dari berskala kompetisi Divisi Utama Perserikatan PSSI mau pun ketika turnamen resmi serta ketika menjamu klub-klub besar Asia dan Eropa di masa lalu. Tercatat di Stadion Teladan PSMS Medan pernah mendatangkan Grasshopper Club (Swiss), Graz AK (Austria) pada era 50-an, klub Belanda PSV Eindhoeven dan Ajax Amsterdam (era 70-an) serta klub Inggris Arsenal (1983).
Saat ini Stadion Teladan akan direnovasi oleh Pemko Medan. Tentu dengan renovasi ini diharapkan Stadion Teladan bisa memuat sosok-sosok Legenda PSMS terutama para Kapten Legendaris yang membawa PSMS Medan mencapai era kejayaan baik pentas sepakbola Nasional hingga Internasional.
Saat ini di Stadion Teladan Medan sudah ada sosok 2 kapten PSMS yang dijadikan mural. Namun tentunya ada beberapa sosok Kapten Legendaris lain yang juga amat layak untuk dijadikan mural karena reputasi mereka membawa kejayaan PSMS Medan pada masa lampau sampai akhirnya PSMS menjadi salah satu klub besar yang disegani di tingkat Nasional atau Internasional.
Mengacu kepada klub-klub Eropa, seperti Arsenal yang memuat mural Legend Arsenal di Emirates Stadium. Maka terlihat mural tersebut berisi para pemain Legend Arsenal dari masa ke masa yang punya prestasi mentereng dan reputasi jempolan ketika berkostum 'Meriam London'.
Bahkan tak cuma terpaku pada sosok idola kaum milenial. Demikian pula halnya dengan klub-klub besar Eropa lainnya. Seperti AC Milan, Barcelona, Real Madrid, Ajax dan lainnya.
Dengan ditampilkannya sosok-sosok yang punya reputasi harum ini tentu diharapkan menjadi motivasi bagi para pemain PSMS masa kini untuk mengikuti jejak langkah para pendahulu mereka ini dalam mengangkat kejayaan PSMS Medan.
Untuk itu penulis teringat pada 2002 Gennaro Gattuso pernah diwawancarai salah seorang wartawan Italia tentang perasaannya ketika berada di pusat latihan AC Milan dan Lorong AC Milan di San Siro. Gattuso menjawab dirinya “bosan” melihat gambar-gambar yang ada di Milanello mau pun San Siro. Karena tidak ada gambar dirinya di sana.
Inilah yang kemudian menjadi motivasi bagi dirinya untuk meraih gelar bersama AC Milan. Dan akhirnya pada 2003 impiannya tercapai ketika berhasil membawa AC Milan menjadi Juara Champions League setelah di Final mengalahkan Juventus 3-2 dalam drama adu penalti dan impiannya terwujud karena akhirnya da gambar dirinya di Milanello.
Apalagi dirinya begitu mengagumi sosok Frank Rijkaard di AC Milan dan akhirnya seperti Rijkaard gambarnya pun ikut terpajang. Itulah dampak motivasi postif yang didapat Gattuso melihat gambar para legenda AC Milan tersebut.
Bicara PSMS Medan berarti kita bicara Sejarah Panjang yang telah berjalan 72 tahun pada tahun ini dan tentunya sosok-sosok yang punya prestasi “Emas” mengangkat nama 'Ayam Kinantan' itulah yang layak ditampilkan. Ya, terutama Kapten PSMS yang sukses membawa gelar untuk tim kebanggaan warga Medan khususnya dan Sumut umumnya ini dalam sejarah perjalanannya.