
MEDANSPORT.ID – MEDAN – Brakkk!!! Tabrakan itu tak dapat terhindarkan. Berusaha melewati truk yang jalan searah, namun nahas menerpa. Dari arah berlawanan, ternyata ada mobil box. Akibat tabrakan itu, kaki patah dan sampai-sampai tulang paha keluar.
Tragedi 2008 di Titi Payung, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat tersebut tak pernah hilang dari ingatan Reza Pramana Peranginangin. “Saat itu aku masih SMP, bang. Ya, masih usia belasan-lah,” tukas Reza (biasa disapa-red) mengenang masa kelam yang dialaminya.
Usai menghela napas, kembali Reza berkisah. “Ketika itu aku berbocengan dengan sepupuku naik kreta. Tapi, ya memang kurang hati-hati dan nahas-lah bang, boleh dibilang,” tuturnya kepada kru MEDANSPORT.ID, belum lama ini. Pun begitu Reza masih bisa bersyukur. Sang pencipta masih menyanyanginya. Melihat Reza terkapar, warga di sana yang melihatnya langsung memberikan pertolongan. Reza dibawa ke klinik terdekat.
“Karena di daerah kami itu kan tidak ada rumah sakit, makanya aku dibawa ke klinik. Jadi penanganan pertama, ya harus dipotong tulang kaki ku yang keluar. Supaya tidak terjadi kematian tulang (istilah lain agar tulangnya jangan sampai masuk angin). Adalah sekitar 7 centimeter tulang ku dibuang,” terang anak ke 3 dari 6 bersaudara ini.
Usai operasi pemotongan tulang, Reza sudah bisa berjalan. Walau pun tidak normal seperti sediakala. “Untuk berjalan biasa aja, tapi pincang-lah,” ucap penyuka penganan ringan tempe bacem ini. Dengan kondisi kaki yang tidak normal membuat Reza minder berteman. Reza merasa dirinya kerap jadi pusat perhatian para sahabat. Sedih, pilu, kesal seolah berkecamuk dalam hatinya. Pun keadaan apa adanya, tapi Reza tetap berdo’a memohon kepada sang kuasa untuk tetap diberi kekuatan serta ketabahan.
Dari do’a demi do’a yang dipanjatkan, seolah ‘mukjizat’ itu datang. Adalah Era datang menghampirinya. Era yang biasanya mereka sapa Om itu merupakan mantan atlet lempar lembing. Di situ Era memberi semangat kepada Reza. “Awalnya aku menolak ajakan Om Era. Dia (Om Era) mengajakku untuk berlatih sebagai atlet lempar lembing. Karena itu tadi, Om Era melihat kondisi yang disabilitas,” urai Reza.