MEDANSPORT.ID – MEDAN – Pelan tapi pasti, PSMS Medan tampaknya berpotensi menjadi klub dengan catatan sanksi terbanyak dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI di ajang Pegadaian Championship 2025/2026.

Hingga pekan kedelapan, tim berjuluk Ayam Kinantan itu telah berulang kali dijatuhi hukuman akibat berbagai pelanggaran, baik oleh pemain, ofisial, maupun suporter.

Berdasarkan rilis resmi Komdis PSSI, PSMS sudah menerima hukuman pada empat pertandingan berbeda, dan masih berpotensi mendapat tambahan sanksi dari dua laga terakhir yang masih dalam proses peninjauan.

Salah satu pelanggaran yang paling menonjol terjadi pada laga PSMS vs Persikad Depok pada 11 Oktober 2025, di mana klub dikenai denda Rp30 juta karena suporter dianggap melakukan gangguan terhadap penjaga gawang lawan.

Tak hanya itu, pelatih kepala Kas Hartadi juga mendapat hukuman berat, yakni denda Rp25 juta serta larangan mendampingi tim selama empat pertandingan akibat tindakannya yang dinilai tidak pantas terhadap wasit.

Sanksi lain datang dari laga tandang ke markas Adhyaksa FC Banten, di mana PSMS harus membayar denda Rp25 juta akibat akumulasi lima kartu kuning yang diterima pemainnya.

Untuk pelanggaran serupa, yakni tindakan provokatif dari suporter, PSMS juga sempat dijatuhi denda Rp15 juta oleh Komdis.

Kini, dua pertandingan terakhir melawan Persiraja Banda Aceh dan Garudayaksa FC masih dalam tahap evaluasi.

Laga kontra Garudayaksa bahkan diwarnai insiden serius seperti pelemparan botol air ke lapangan dan aksi suporter mengejar wasit setelah peluit akhir dibunyikan. Meski keputusan resmi belum dirilis, besar kemungkinan PSMS akan kembali menerima sanksi tambahan.

Dengan rentetan hukuman tersebut, PSMS Medan kini termasuk dalam klub dengan beban denda terbesar di Championship musim ini — kondisi yang jelas merugikan baik secara finansial maupun dari sisi citra profesional tim.(*)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan