
Jelang Liga 1 2021/2022, Persebaya mendatangkan kiper yang lebih senior juga, yakni Satria Tama. Dari kondisi ini membuat Ernando harus bersaing ketat dengan Tama. Maklum saja, Satria Tama adalah eks Timnas Indonesia U-23 yang meraih medali perunggu SEA Games 2017. Dia juga kiper utama Timnas Indonesia U-23 saat menjuarai Piala AFF U-23 2019 di Kamboja.
Nasib mujur mendatangi Ernando. Satria Tama mengalami cedera dan harus absen sepanjang musim 2021/2022. Alhasil, Ernando naik “jabatan” sebagai kiper utama Persebaya Surabaya. Performanya di Liga 1 2021/2022 benar-benar mengesankan. Ernando membukukan 19 penampilan dengan sembilan di antaranya clean sheet. Dia
juga hanya kebobolan 16 gol saja.
Dan selanjutnya Ernando kian memantapkan dirinya sebagai kiper utama Persebaya. Dan kesuksesannya itu tidak terlepas dari “tangan dingin “ Benny van Breukelen dalam memoles bakat dan poetnsi yang ada dalam dirinya.
Namun tentunya tidak semua orang tahu siapa itu Benny Van Breukelen terutama dari kalangan generasi milenial.Padahal kiprahnya cukup mengkilap bersama sejumlah klub di Indonesia hingga akhirnya dirinya dipanggil memperkuat Timnas pada era akhir 80 -an dan awal 90-an.
Benyamin Van Breukelen alias Benny Van Breukelen lahir di Medan, Sumatera Utara pada 4 Mei 1963 adalah pemain sepak bola Indonesia yang bermain di posisi sebagai penjaga gawang/kiper yang dilahirkan oleh PSMS Medan.
Ia adalah putra bungsu dari tujuh bersaudara keluarga Hainz Marinus Van Breukelen seorang pria keturunan Belanda. Ia mengawali karier sepak bolanya pada tahun 1976 ketika ia duduk di Sekolah Dasar. Bakat Benny kian berkembang ketika memulai berlatih sepakbola dengan bergabung ke klub Bintang Selatan di bawah asuhan pelatih
kiper Bustamam.

Di sinilah dia bertemu dengan sosok rekan setim yang kelak juga jadi “pesaing” dirinya yaitu Eddy Harto. Kemampuannya yang memikat kemudian membuatnya dipromosikan ke klub Bintang Utara. Bintang Utara sendiri pada era akhir 60-an dan awal 70-an sempat diperkuat oleh Kiper Legendaris PSMS dan Timnas Ronny Pasla.
Kemampuannya yang oke membuat dirinya kemudian dilirik oleh pelatih Eddy Simon untuk memperkuat PSMS Jr di Suratin Cup 1980. Di skuad ini Benny tampil bersama bintang-bintang muda potensial PSMS saat itu seperti Eddy Harto, Ricky Yakob, Bambang Usmanto, Musimin, Syaiful Ramadhan, Sutrisno, Juanda, Azhari Rangkuti, Marzuki Nyakmad dan lainnya. Dan akhirnya sejarah mencatat PSMS Jr sukses menjadi Juara Suratin Cup 1980 setelah di final menaklukkan Persiter Ternate Jr 3-0.