
Australia lolos ke 16 Besar Piala Asia 2024 dengan status Juara Grup B. Australia melaju mulus setelah menaklukkan India 2-0,menaklukan Suriah 1-0 dan bermain imbang 1-1 dengan Uzbekistan.
Skuad asuhan Graham Arnold ini juga dipenuhi oleh bintang – bintang yang memperkuat klub – klub top Eropa seperti sang kapten Mathew Ryan (AZ Alkmaar),Jackson Irvine (St.Pauli),Samuel Silvera (Middlesbrough),Kusini Yengi (Portsmouth),Marco Tilio (Glasgow Celtic),Aiden O’Neil (Standard Liege),Gethin Jones (Bolton Wanderers),Cameron Burgess (Ipswich Town) dll.
Menarik untuk dilihat ketika Cameron Burgess berduel dengan junior sekaligus rekan setimnya di Ipwich Town Elkan Baggott.Demikian juga bintang – bintang Indonesia yang bermain di Belanda seperti Ivan Jenner dan Rafael Struick yang sudah sering berhadapan dengan Matthew Ryan di Liga belanda.Demikian juga Sandi Walsh yang pasti sudah hafal permainan Aiden O’Neil di Liga Belgia.
Indonesia sendiri punya rekor buruk ketika bertanding dengan Australia.Menurut Transfermarkt, Indonesia dan Australia sudah 13 kali bertemu.
Tercatat Australia 8 kali menang atas Indonesia,Indonesia 2 kali menang atas Australia dan sisanya berakhir imbang.
Australia juga begitu superior dengan melesakkan 23 gol dan hanya kebobolan 8 gol ketika melawan Indonesia.
Tentu Australia layak diunggulkan untuk menang atas Indonesia.Tapi sepakbola tentu bukan hanya hitung – hitungan di atas kertas.
Sepakbola adalah data dan fakta hasil pertandingan di lapangan. Siapapun tidak ada yang tahu hasil pertandingan sebelum laga berakhir.
Tentu tugas berat menanti STY dalam laga 16 Besar ini. STY dituntut untuk segera meramu strategi yang pas untuk meredam agresivitas Australia dan keunggulan teknik individu pemain – pemainnya yang jelas di atas skuad asuhannya.
Tak kalah penting adalah melakukan evaluasi atas kesalahan – kesalahan yang masih muncul di dalam skema permainan Indonesia yang berujung takluknya Indonesia atas Irak dan Jepang di penyisihan grup.
Dan yang tak kalah penting mampukah STY membuat anak – anak asuhnya tampil “nothing to lose” ketika berduel dengan skuad yang dijuluki “The Socceroos” itu. Yang paling utama mengubah “pesimisme” menjadi “optimisme” dalam laga 16 Besar nanti.
Euforia saat ini sedang memenuhi sanubari kita. Tidur nyenyak tentu kita rasakan tadi malam ketika sejarah kelolosan Indonesia ke-16 Besar Piala Asia ini ditorehkan. Dan tentu tidak salah jika kita berharap euforia ini tidak terhenti di 16 Besar dan terus berlanjut dengan kelolosan ke 8 Besar.
Mampukah Indonesia meredam Australia di 16 Besar Piala Asia 2024? Mari kita sama – sama berdoa untuk keberhasilan Timnas Indonesia di laga 16 Besar nanti. “Jaya Selalu Timnas Indonesia”. (***)