Oleh: Indra Efendi Rangkuti (Staf Tax Centre USU & Pemerhati Olahraga Sumut)

“Kiprah Frank Rijkaard di AC Milan”

Frank Rijkaard di AC Milan.

MEDANSPORT.ID - MEDAN - Franklin Edmundo Rijkaard atau dikenal dengan nama Frank Rijkaard adalah salah satu bintang besar sepakbola akhir era 80-an hingga pertengahan 90-an. Rijkaard lahir di Amsterdam 30 September 1962 adalah mantan pemain sepak bola dan mantan manajer Belanda yang bermain sebagai gelandang bertahan.

Rijkaard bermain untuk Ajax, Real Zaragoza dan AC Milan dan memperkuat Timnas Belanda sebanyak 73 kali serta mencetak 10 gol. Dalam karir kepelatihannya, ia pernah melatih timnas Belanda, Sparta Rotterdam, Barcelona,
Galatasaray, dan timnas Arab Saudi.

Di Barcelona pula sebagai pelatih Rijkaard sukses mengorbitkan bintang-bintang yang membawa kejayaan Barcelona. Seperti Deco, Ronaldinho, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Sergio Busquets, Hendrik Larsson, Samuel Etoo dan yang paling fenomenal adalah anak ajaib dari Argentina Lionel Messi. Messi bahkan menyebut
Rijkaard sebagai sosok yang paling berarti dalam karirnya karena Rijkaard yang menariknya ke tim utama Barcelona walau usianya waktu itu baru 17 tahun.

Dan ternyata naluri Rijkaard itu benar karena belakangan Lionel Messi sukses menjadi bintang utama kejayaan Barcelona di Spanyol, Eropa dan Dunia. Frank Rijkaard adalah salah satu sosok yang sukses meraih Juara Liga Champion sebagai pemain dan pelatih. Sebagai pemain Rijkaard sukses membawa AC Milan Juara Liga Champion pada 1989 dan 1990 serta Ajax Amsterdam pada 1995.

Sebagai pelatih Rijkaard sukses membawa Barcelona menjadi Juara Liga Champion pada 2006. Dianggap sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik dalam sejarah sepak bola, Rijkaard digambarkan oleh surat kabar Inggris The Daily Telegraph sebagai "pemain penuh skill dengan teknik sempurna".

Seperti halnya Ruud Gullit, Rijkaard juga memiliki darah Suriname. Masa kecilnya dilalui dengan bermain sepakbola di jalanan bersama Ruud Gullit. Bakat besarnya di sepakbola kemudian tercium oleh pemandu bakat Ajax Amsterdam hingga akhirnya Rijkaard ditarik untuk masuk akademi Ajax dan kemudian memperkuat Ajax di Eredivisie.

Rijkaard baru berusia 17 tahun ketika pelatih Ajax Leo Beenhakker memberinya debut skuad seniornya pada 23 Agustus 1980. Dia tampil apik dalam debutnya dengan mencetak gol ketiga dalam kemenangan tandang 4-2 atas Go Ahead Eagles. Dia kemudian memainkan 23 pertandingan lagi untuk Ajax di musim pertamanya dan mencetak empat gol.

Trio Belanda kebanggaan AC Milan.

Di musim 1981–82, dia turut membawa Ajax meraih Juara Liga Belanda dan mempertahankan gelar Juara tersebut di musim berikutnya. Rijkaard bertahan di Ajax selama tujuh setengah musim. Selama periode ini, ia membawa Ajax menjadi Juara Liga Belanda tiga kali ( 1981–82 , 1982–83 , 1984–85 ) dan Piala Belanda tiga kali ( 1982–83 , 1985–86 , 1986–87 ).

Pada musim 1986–87 Rijkaard bersama Marco Van Basten membawa Ajax menjadi Juara Piala Winners setelah di Final menaklukkan Lokomotiv Leipzig 1–0 melalui gol yang dicetak oleh Marco Van Basten.

Tidak lama setelah membawa Ajax menjadi Juara Piala Winners ini Rijkaard terlibat konflik dengan pelatih Ajax Johan Cruyff. Akibat konflik ini Rijkaard kemudian hengkang dari Ajax pada bulan September 1987 dan bergabung dengan klub Portugal Sporting Lisbon.

Selanjutnya 1 2 3 4 5
Penulis:
Editor: Dollar Parinduri

Baca Juga