MEDANSPORT.ID – JAKARTA – Sejarah perjalanan Liga Champions UEFA menarik untuk disimak. Seperti diketahui, Liga Champions UEFA adalah ajang sepak bola antarklub paling prestisius di Eropa. Liga Champions yang diadakan Union of European Football Associations (UEFA) adalah turnamen yang diikuti oleh klub dengan divisi tertinggi di Eropa.
Mereka adalah juara liga nasional dari setiap asosiasi nasional anggota UEFA. Kompetisi ini menjadi ajang sepak bola yang sangat populer bahkan di hampir seluruh dunia. Diperkenalkan pertama kali sejak 1992, turnamen ini menggantikan Piala Champions Eropa atau Piala Eropa yang telah bergulir sejak tahun 1955.
Kini, Liga Champions 2022/2023 telah bergulir dan menampilkan klub-klub terbaik Eropa yang siap bertanding memperebutkan trofi paling bergengsi di Benua biru. Pada awalnya, kompetisi ini bernama European Champions Club Cup/Coupe des Clubs Champions Européens (Piala Champions) dan mulai dimainkan musim 1955/1956.
Namun, ajang ini berganti nama menjadi Liga Champions sejak musim 1992/1993. Kompetisi ini terbentuk dari inisiatif dua jurnalis media asal L’Equipe, Perancis, yakni Jacques Ferran dan Gabriel Hanot. Mereka ketika itu dibantu oleh Head of Departement saat itu, Jacques de Ryswick.
Para wartawan olahraga itu terinspirasi pada kejuaran-kejuaraan South American Championship of Champions (cikal-bakal ajang Copa Libertadores) yang telah diselenggarakan di Amerika Latin sejak tahun 1948. Kemudian, gagasan untuk membentuk Piala Champions baru muncul pada tahun 1954 setelah surat kabar asal Daily Mail memberitakan Wolverhampton Wanderers sukses menjadi ‘Juara’ setelah berhasil mengalahkan beberapa klub lintas negara.
Seperti Budapest Honvéd (Hungaria) dan Spartak Moskow (Rusia) dalam serangkaian pertandingan uji coba. Hanot yang ditugaskan untuk meliput di Stadion Molineux kemudian membuat artikel tentang pertandingan tersebut. Dalam gaya penulisannya yang jenaka, ia menyebut bahwa Wolves mestinya melampaui AC Milan atau Real Madrid dulu untuk menjadi juara di Eropa.





