Ketua Fossbi Zuchli Imran Putra mengatakan Fossbi telah banyak melahirkan pesepakbola profesional yang bersinar di level nasional. Dia mencontohkan pemain seperti Paulo Sitanggang, Doni Tri Pamungkas, Marcel Januar Putra dan Marcelino Ferdinan.

“19 dari 23 pemain timnas itu pernah bermain di Fossbi, jadi jangan takut masa depan kalian cerah bola mau bekerja keras, bayangkan Paulo Sitanggang itu gajinya kalo dihitung-hitung sekitar Rp 600 juta perbulan,” kata Zuchli.

Sementara itu, Bupati Batubara Zahir mengatakan turnamen ini bisa memunculkan pesepakbola handal dari Batubara. “Mudah-mudahan semakin sering ada turnamen di Batubara dan banyak pemain yang muncul dan bersinar di nasional bahkan internasional,” kata Zahir.

Ada 20 tim yang bertarung di Kejurnas ini, bahkan ada peserta dari Maluku Utara, Manokwari, Bali, Yogyakarta, Jawa Tengah dan Banten. Sementara itu perwakilan dari Pulau Sumatera seperti Lampung, Sumbar, Sumsel, Riau dan Aceh 2 tim.

Sumut sendiri mengirimkan 8 tim dari berbagai kabupaten/kota termasuk tim Fossbi Sumut. Tim ini kemudian dibagi menjadi 5 grup dan bertarung dari tanggal 14-18 September.

Edy Rahmayadi sempat menonton pertandingan pembuka antara Aceh 2 melawan Maluku Utara. Pertandingan tersebut dimenangkan Maluku Utara dengan skor 2-0.

Hadir pada Kejurnas Fossbi ke-6 ini antara lain Direktur Inalum Danny Praditya beserta jajarannya dan Ketua Fossbi Sumut Hartaking. Hadir juga tokoh-tokoh olahraga Sumut dan Batubara serta OPD terkait. (ril/mds)

Bagikan: