Coaching Clinic QS Futsal Berjalan Sukses

Coach Dean Gestiano: Anak Medan Punya Bakat dan Karakter Kuat

Coach Dean Gestiano dan Peserta Coaching Clinic

MEDANSPORT.ID - MEDAN - Coaching Clinic yang dilaksanakan QS Futsal berjalan sukses. Mendatangkan Coach Dean Gestiano pelatih asal Jakarta yang juga sejak tahun 2017 sampai 2020 sebagai pelatih dari tim fusal Arbisyam FC Brunai Darussalam, tampak peserta sangat serius mendengar arahannya.

Mengambil lokasi di QS Futsal Jalan Bunga Asoka No 77i Medan, seolah tak sungkan berbagi ilmu yang didapati selama menjadi pelatih. Pelatih berlisensi Level 2 AFC ini pun meluangkan waktu untuk wawancara khusus kepada kru MEDANSPORT, kemarin.

"Kota Medan adalah kota ke 51 yang saya singgahi. Dan selama saya memberikan materi kepelatihan futsal, memang banyak pelatih yang rata-rata nggak tahu atau sama sekali tidak paham tentang apa yang dilakukan pertama sekali dalam melatih tim futsal," bebernya memuali pertemuan dengan kru MEDANSPORT.

Padahal lanjutnya, selalu hal pertama yang dilatih adalah passing, control dan pergerakan. "Tapi, saya tidak begitu, pengetahuan yang saya dapat dari literasi2 lain dan yg saya belajar langsung dari MBFA sekolah bola saya dulu Win Coper bukan itu yg pertama kali dilakukan, tapi adalah bola mistery nya supaya mendukung boal feeling, dan mendukung dalam kecepatan kaki," terangnya.

Banyak sekali sekarang tim yang cuma bisa bermain control saat bertanding. Nah, kata dia, yang terjadi apabila dihadapkan 1 lawan 1 mereka tidak bisa apa-apa, karena dari awalnya tidak dilatih skill individu dan bola feelingnya tidak kuat.

"Saya punya group yang namanya coach traveller yang isinya pelatih-pelatih Indonesia, ya dari Indonesia barat sampai timur termasuk Singapura dan Timor leste," imbuh Dean.

Terpenting sekali, menurut Dean, pelatih harus punya kemampuan pengetahuan tentang tekhnik, taktikal individu, taktikal team. Selain itu kemampuan develove pemain dari yang biasa menjadi mahir dan mengusai.

"Pelatih saat melatih itu harus sabar membina pemain, apalagi pelatih-pelatih akademi jangan sampai keluar dari tujuan pembinaan. Sebab banyak pelatih akademi yang menyelamatkan namanya atau ingin mengangkat namanya saja. Kalau bahasa saya mengorbankan anak-anak. Anak-anak dipaksa untuk menang dan dapat piala supaya pelatihnya punya nama," sindir Dean serius.

Selanjutnya 1 2