Giovanni van Bronckhorst, Pelatih Keturunan Indonesia Bawa Rangers Ke Semifinal
MEDANSPORT.ID - JAKARTA - Pelatih Rangers Giovanni van Bronckhorst asal Belanda keturunan Indonesia memberi tepuk tangan kepada penggemar dan anak asuhannya setelah pertandingan dalam laga leg kedua perempat final Liga Europa antara Rangers vs Sporting Braga di Ibrox, Glasgow, Skotlandia, Inggris, Jumat (14/4/2022) dini hari WIB.
Giovanni van Bronckhorst berhasil membawa Rangers lolo ke semifinal usai mengalahkan Braga 3-1. Rangers melaju ke semifinal berkat unggul agregat 3-2. Rangers FC resmi mendapuk Van Bronckhorst sebagai pengganti Steven Gerrard yang memilih menerima tawaran Aston Villa.
Peresmian Van Bronckhorst sendiri pada 18 November lalu. Terpilihnya ia sebagai pelatih mengalahkan kandidat lainnya seperti Frank Lampard dan Gennaro Gattuso. Van Bronckhorst sebelumnya punya pengalaman melatih
tim Eredivisie Belanda, yakni Feyenoord Rotterdam dan tim asal China, Guangzhou City.
Bersama tim di tanah kelahirannya itu, pria berusia 46 tahun ini berhasil mempersembahkan 5 gelar domestik yakni 1 kali juara Eredivisie, 2 kali juara Piala Belanda atau Piala KNVB, dan 2 kali juara Piala Super Belanda.
Apiknya catatan Van Bronckhorst sendiri membuat Rangers FC yakin untuk mendapuknya sebagai pelatih, meneruskan jejak Gerrard yang sebelumnya mampu membawa The Gers meraih gelar juara Liga Skotlandia dengan status Unbeaten.
Peresmian Van Bronckhorst pun menarik minat pecinta sepak bola Tanah Air. Pasalnya, pria yang dulunya mantan pemain Barcelona ini ternyata disebut-sebut punya darah Indonesia.
Sepreti diketahui, pada 2013 lalu, Indonesia berkesempatan menjamu finalis Piala Dunia 2010, Belanda dalam sebuah laga persahabatan di Stadion Gelora Bung Karno.
Dalam laga itu, ada nama Giovanni van Bronckhorst yang tak lain kapten Belanda di Piala Dunia 2010. Ia menjadi salah satu pemain yang dibawa pelatih De Oranje saat itu, Louis van Gaal.
Saat tiba di Tanah Air, Van Bronckhorst menjadi sorotan mengingat namanya dan wajahnya yang sangat Indonesia. Jauh sebelum kedatangannya, memang nama pemain yang pernah membela Arsenal ini diperbincangkan.
Hal ini tak lepas dari ikatannya dengan Indonesia. Diketahui, Van Bronckhorst memiliki garis darah Maluku dari ibunya yang bermarga Sapulete.
Saat pertama kali tiba di Indonesia, Van Bronckhorst pun menjadi sasaran awak media. Dalam jumpa persnya kala itu, ia mengaku bisa bahasa Indonesia sedikit.
Ia pun juga menyukai makanan khas Indonesia yang telah ia bayangkan sejak tiba di Jakarta. Kedua makanan itu adalah sate dan gado-gado. Meski punya darah Maluku, nyatanya Van Bronckhorst belum pernah sekalipun
menginjakkan kakinya ke Maluku, termasuk saat berkunjung ke Indonesia bersama tim nasional Belanda.
Jika ditilik lebih jauh, Van Bronckhorst merupakan anak dari ayah keturunan Indo bernama Victor van Bronckhorst dan ibu bernama Fransien Sapulete yang berasal dari Maluku Tengah Saparua.
Lebih jauh lagi, nenek dari garis ayahnya bermarga Manuhuttu, sedangkan nenek dari garis ibunya punya marga Lilipaly. Karenanya, Giovanni van Bronckhorst masih bisa menggunakan Bahasa Indonesia dengan logat Indonesia timur meski hanya sedikit. (sps/nt)