Atlet Lempar Cakram Ini Konsen di Ajang Porprovsu

Butuh 8 Bulan Bagi Astri Torehkan Prestasi

Astri menatap ajang Porprovsu Cabor Lempar Cakram.

MEDANSPORT.ID - MEDAN - Latihan rutin di Stadion Unimed membuatnya semakin percaya diri dan termotivasi untuk mewujudkan impian. Pastinya, kegigihan itu menjadi capaian untuk dapat menoreh prestasi di arena Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprovsu), November mendatang.

Atlet yang akrab disapa Astri ini tidak akan menyia-nyiakan pesta olahraga antar atlet Sumut untuk mendulang medali emas dan sebagai ajang seleksi menuju PON XXI/2024 Sumut-Aceh.

Mahasiswi Fakultas Sosial Sains Jurusan Ilmu Hukum Universitas Pembangunan Panca Budi Medan itu mulai menggeluti atletik pada 2013 sebagai pelari.

Namun, sang pelatih menganjurkan untuk menekuni Lempar Cakram. Akhirnya, pada tahun 2014 beralih ke Lempar Cakram karena termotivasi sang pelatih Zulham Effendi. Hanya butuh 8 bulan latihan berhasil menuai prestasi tingkat regional mau pun nasional.

Alumni SMK Tritech Informatika Medan ini telah menorehkan prestasi, antara lain pada tahun 2017 tercatat mendulang medali emas di Porwil Kota Medan III/2017 wilayah III pada nomor lempar cakram dan tolak peluru. Kedua emas yang diraih dipersembahkan untuk kontingen kecamatan Medan Timur.

Selain itu, di arena Pekan Olahraga Pelajar Kota (Popkot) Medan I/2017 menorehkan medali emas pada nomor lempar cakram dan tolak peluru untuk kontingen SMK Tritech Informatika Medan.

Selanjutnya, pada tahun 2016, ajang Porkot menyumbang medali emas untuk kontingen Kecamatan Medan Timur pada nomor lempar cakram dan meraih perak nomor tolak peluru pada Popdasu 2016 untuk kontingen Medan.

Meraih perunggu di Kejurnas atletik di Papua 2017 dengan lemparan sejauh 28,98 meter. Anak dari pasangan dari Suhardi dan Nila Fauziah ini, pada Porprovsu tahun ini fokus latihan di cabor lontar martil.

“Saat ini terus berbenah diri untuk mempersiapkan latihan lebih matang. Meski pun Sumut menjadi salah satu daerah tuan rumah pada PON 2024. Dengan informasi pihak KONI Sumut tidak mau memasukkan atlet menjadi kontingen Sumut dengan alasan kurang bagus lemparannya. Untuk itu, saya terus berbenah untuk memperbaiki jarak lemparan,” terang atlet bernama lengkap Pramoedyastri Sufallah di Medan, Jumat (25/2/2022).

Anak bungsu dari dua bersaudara ini menuturkan siapapun atlet yang ada di Medan tentu memiliki ambisi untuk dapat menjadi bagian dari tim kontingen Sumut pada pesta olahraga nasional yang digelar empat tahun sekali.

“Impian untuk menorehkan prestasi harus dapat diwujudkan yang merupakan cita-cita sejak menjadi atlet atletik. Namun, untuk mencapainya membutuhkan kerja keras dan rutin latihan untuk dapat menyingkirkan atlet daerah lain pada ajang Porprovsu nantinya. Insya Allah saya dapat memberikan kontribusi emas untuk kontingen Medan,” ujar atlet yang berdomisili di Jalan Madio Santoso Medan ini.

Atlet lontar martil asal Kota Medan ini. Hal ini demi targetnya mendulang medali emas bagi Medan saat berlaga di ajang multi event olahraga terbesar di Sumut.

“Untuk mewujudkan impian di PON, meski pun waktunya tinggal tiga tahun lagi. Sebagai atlet harus mempersiapkan diri mulai dini dengan banyak latihan dengan menguatamakan kedisiplinan, mengikuti arahan pelatih, motivasi dan semangat juang yang tinggi serta memiliki mental juara. Untuk menembus PON 2024, harus dapat tampil maksimal di Porprovsu sebagai seleksi akhir atlet Sumut," pungkas penggemar musik Korea ini. (***)