Mantan Atlet Aquatic Sumut Bersatu Majukan Renang di Sumut

MEDANSPORT.ID - MEDAN - Prestasi atlet Aquatic Sumut semakin redup dalam kancah nasional. Hal ini diduga akibat kurangnya perhatian dan pembinan terhadap atlet oleh pengurus PRSI Sumut. Untuk menorehkan prestasi kembali, mantan atlet aquatic Sumut bersatu untuk memajukan cabor Renang di Sumut.

Hal ini terungkap pada acara Silaturahmi sesepuh dan mantan atlet aquatic se-Sumatera Utara di Cafe KILINEY Nusa Tiga Jalan Sunggal Sei Sikambing B Medan, Jumat (21/1/2022) malam, dengan tema "Bangkitkan Kejayaan Aquatic Sumut menuju PON 2024"

Untuk mewujudkan prestasi tersebut, mantan atlet aquatic Sumut akan menggelar kejuaraan renang antar klub se- Sumut pada Maret mendatang yang akan dilaksanakan di Kolam Renang Selayang Medan. Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan silaturahmi dan mencari bibit atlet aquatik yang handal ke depan serta menambah jam terbang karena atlet sudah rindu adu prestasi disebabkan kepengurusan Pengrov PRSI Sumut saat ini minim menggelar kompetisi.

Kejuaraan kelompok umur diprakarsai mantan atlet aquatik Sumut dan pagelaran dipercayakan kepada klub Prim. Kejuaraan ini juga didukung Tengku Rinel Rizal selaku Ketua Pengprov PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) Sumut hasil Musyawarah Propinsi Luar Biasa (Musprovlub) PRSI Provinsi Sumatera Utara di Wing Hotel pada Sabtu (15/1/2022).

"Kejuaraan ini digelar dalam rangka meningkatkan tali silaturahmi sekaligus mencari bibit-bibit aquatik yang handal di Sumatera Utara," ujar Tengku Rinel Rizal kepada wartawan, Jumat (22/1/2022).

Turut mendampingi Rinel, mantan atlet aquatik Sumut yakni Zainal Arifin, Hardi Putra, Semi Suharto, Zulfan Efendi, Halim Saputra, Indrawan, Didi Razman, T Indrawansyah, Dedi Riduansyah, M Qori Affandi dan M Jufira.

Rinel menegaskan, sudah saatnya olahraga aquatik Sumut bangkit.  "Mari sama-sama kita membesarkan olahraga aquatik Sumut," tegas Rinel.

Jufira dari klub Prim mengapresiasi digelarnya kejuaraan antar klub renang tersebut. “Saya sangat mengapreasi digelarnya kejuaraan antar klub ini, karena selama ini kejuaraan di daerah ini sangat minim, selain yang digelar KONI Medan dengan agenda Porwil dan Porkot Medan setiap tahunnya," ujarnya.

Tambah M Jufira, dengan digelarnya kejuaraan klub para atlet dan pelath akan semakin bersemangat untuk melatih atlet untuk unjuk gigi kembali. “Dengan kejuaraan ini kita akan bisa mengukur kemampuan para atlet sehingga ke depannya akan lahir kembali perenang yang handal dan tangguh seperti Elfira Rosa Nasution,” jelasnya.

Untuk itu, sebutnya untuk memajukan renang dibutuhkan sosok pengurus yang benar-benar peduli dengan perkembangan atlet dan rela berkorban finansial, tenaga dan fikiran.

Untuk ke depannya, pengurus itu harus memberikan informasi yang berkaitan dengan aquatik kepada klub sehingga klub dapat mengetahui perkembangan renang. Sebagai klub tentunya menunggu arahan dari pengurus PRSI jika pengurus kurang aktif maka klub juga menjadi terlambat untuk menerima informasi dan membuat prestasi semakin minim bagi atlet.

"PON XXI/2024 Sumut-Aceh merupakan arena bergengsi yang ditunggu-tunggu para atlet jangan sampai disia-siakan untuk meraih prestasi dan menambah lumbung emas bagi Sumut. Untuk meraih tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan tapi butuh kepedulian pengurus untuk memberikan motivasi kepada atlet saat latihan mau pun bertanding," sebutnya.

Sementara itu, Widi orang tua dari Fauzan perenang PON/2020 Papua merasa kecewa dengan kepengurusan PRSI Sumut dibawah kepimpinan
Muchrid Nasution. Pasalnya selama mengikuti Pelatda menuju PON tidak ada perhatian dari pengurus PRSI Sumut. Sementara uang vitamin dari KONI Sumut yang disalurkan melalui Pengprov PRSI Sumut tidak diberikan kepada atlet.

"Saya sangat kecewa dengan kepengurusan Pengrov PRSI Sumut. Pasalnya selama Fauzan menjalani Pelatda sampai menuju PON Papua tak ada pengurus yang melihat persiapan maupun saat bertanding. Lebih ironisnya lagi tanpa pelatih saat berlatih. Belum lagi kejurnas 2017 dan 2021 atlet disuruh pakai biaya sendiri nanti akan di ganti Pengprov PRSI Sumut. Janji tersebut hanya janji saja sampai saat ini semua biaya yang telah dikeluarkan atlet belum diganti Pengprov PRSI Sumut," tutupnya.