
Lama kelamaan Reza berpikir ulang. Tak mungkin terus merenung dengan gejolak tak kepercayaan diri itu. Alhasil, Reza menerima tawaran Om Era. “Akhirnya aku mau diajak Om Era untuk berlatih. Dan tak mungkin juga aku sembunyi terus,” tutur pengidola penyanyi Iwa K ini.
Juni 2019, Reza mulai fokus berlatih. “Emang bener-benar buta sama olahraga lempar. Setelah 3 bulan dilatih, ehh…ada pertandingan Peparprov di Asrama PPLP. Nah dari situ aku mulai tertarik, bang,” seru pria 25 tahun itu.
Dipelatihan itu Reza bergabung dengan sahabat sesama disabilitas. Reza pun jadi anak asuh Hardodi Sihobing yang tak lain adik stambuk Om Era masa kuliah. “Pak Hardodi Sihobing itu kepala pelatih lempang lembing kami,” ujar Reza.
Ketekunan Reza menggeluti olahraga lempar lembing kian terlihat nyata. Dia pun dipercayakan untuk mengikuti berbagai pertandingan. Antara lain pada kejuaraan daerah (Peparprov). Satu emas dan 1 perak disumbangkan. Selanjutnya November 2019 di Kejurnas yang digelar di Solo. Lagi-lagi satu emas dua perak teruntuk warga Sumatera Utara dipersembahkan Reza.
“Di antara kejuaraan yang ku ikuti, ya di Solo itu paling berkesan, bang. Karena aku bisa bersaing dengan atlet- atlet Pelatnas yang pengalamannya sudah banyak dan sebagai bahan latihan mental,” beber laki hobby games tersebut.
Atas prestasi yang diraih ini pula menghantarkan Reza sebagai salah satu atlet mewakili Sumut pada Peparnas Papua. Di sana Reza akan turun di tiga nomor berbeda. Yakni tolak peluru, lempar cakram dan lempar lembing.
Reza pun mengucapkan terima kasih kepada sang pelatih Hardodi Sihombing serta empat asistennya, yakni Irpani, Krisna Hadi, Sukri Silalahi dan Yola Ginting. Cobaan serta pengalaman yang diperoleh selama hidupnya, Reza berpesan bahwa sebagai manusia jangan mengeluh.
“Sebab, ingatlah, bahwa skenario Allah itu lebih indah dan yakin akan memberikan yang terbaik untuk keluarga dan warga Sumut. Saya juga berharap NPC Sumut semakin maju dan disetarakan dengan atlet normal mulai dari bonus serta anggaran,” harap Reza.