*PON Papua 2020

Aulia, Si Peseluncur Sepatu Roda Yang Ingin Bawa Pulang Keping Medali Di Papua

MEDANSPORT.ID- MEDAN-- Belum lama ini sepatu roda kembali hadir dan digandrungi di kalangan masyarakat. Tak jarang sepatu roda bukan cuma sekadar menjadi permainan yang menyenangkan, tapi juga menjadi olahraga yang menghantarkan sejumlah prestasi.

Seperti yang dilakukan Aulia Abdul Gaffar. Berangkat dari hobi dan kegemarannya bermain sepatu roda, kini menjadi agenda rutin yang harus dilakukan demi mimpinya bisa mengharumkan nama Sumut dalam kancah nasional PON Papua 2020 nanti. Hal ini diungkapkan Aulia sapaan akrabnya itu kepada Medansport.id belum lama ini.

"Saya rasa olahraga ini menyenangkan dan tidak sedikit orang yang mengapresiasi anak-anak yang bermain sepatu roda karena tidak banyak orang yang dapat bermain sepatu roda dengan baik," tutur atlet penyuka Ikan itu.

Aulia pun coba mengisahkan bagaimana dulunya dia mengawali hobi bersepati roda dan kini menjadi duta Sumut dan turun di kelas sprint 500 meter dan beregu pada perhelatan PON nanti.

"Karena orang tua dua-duanya mensuport saya yang kala itu masih berumur 4 thn. Saya melihat dan tertarik mengenal olah raga sepatu roda dikarenakan olahraga ini termasuk olahraga yang ekstrim, membutuhkan mental yang kuat, sebab bukan hanya mengenai kecepatan, namun ada kontrol yang tinggi dan body contact yang susah untuk dihindari dalam pertandingan," ucap atlit yang kini menginjak usia 21 tahun itu.

Tentu banyak orang tua yang ingin berhasil akan hobby anaknya. Itu jugalah rahasia buah hati Herri Setioadi dan Rantih Kumala Dewi ini hingga bisa menghantarkannya menjadi salah satu atlet andalan Sumut.

Berlatih di Club Medan Inline Skate, atlit yang dikenal rendah hati, sederhana, baik dan mudah bergaul ini pun tak sulit untuk beradaptasi hingga dirinya begitu dikenal oleh para juniornya.

Sudah banyak pertandingan yang sudah diikutinya untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya di cabor ini antara lain, medali emas 500 meter Kejurnas Grand Wisata Bekasi 2018, medali emas Pra PON Grand Wisata Bekasi 2019, dan yang paling membanggakan yakni kala menyumbang medali perunggu "beregu" Sea Games di Filipina pada 2019 lalu.

Begitupun, ada beberapa pertandingan yang begitu berkesan dan sulit dilupakan yakni kala kedua orangtuanya menyaksikan langsung dari sisi lapangan untuk memberikan semangat bagi dirinya.

"Banyak pertandingan yang memberikan kesan, karena setiap pertandingan sesama atlet tiap daerah berjuang semampunya jadi banyak pengalaman dan kesan yang bisa diambil. Salah satunya Pra PON, karena kedua orang tua ikut hadir dan menyaksikan," kenangnya.

Aulia yang dilatih oleh Doli Dalimunthe, Dewantara Panji, dan Allan Chandra itu, tengah mempersiapkan diri pada Pelatda PON untuk bisa memberikan hasil terbaik di nomor 500 meter, relay beregu, dan marathon.

"Insyaallah bisa memberikan yang terbaik dan diberikan hasil yang paling terbaik. Tentunya bisa mempertahankan 1 medali emas di Pra PON kemarin dan semoga dapat meningkatkan hasil dari Pra PON kemarin dengan intens latihan yang diberikan tim pelatih," harapnya.

Untuk mengasah kemahirannya dalam sepatu roda Aulia pun tak segan-segan untuk memberikan tips agar sepatu roda bisa lebih banyak disukai oleh kaum muda.

"Cepat bisa meluncur pasti diseimbangkan dengan latihan yang rutin," ujarnya mengakhiri. (*)

Penulis: Joko Heriyanto
Editor: Kesuma Ramadhan

Baca Juga