*Ronny Pasla Kiper Legendaris PSMS dan Timnas #part-III (Tamat)

Misteri Keberadaan Si Sosok Tukang Es Balok Teladan Yang Pernah Berjasa

Kiper Timnas asal PSMS Medan Ronny Pasla bersama Legenda Timnas Portugal dan Benfica Eusebio usai duel Timnas Vs Benfica di Senayan 1972. (Dok: M Sudaryanto)

Catatan Indra Efendi Rangkuti, Pengamat Olahraga

MEDANSPORT.ID- DOKUMENTER-- Kiprah kesuksesan Ronny Pasla di persepakbolaan Indonesia ternyata tidak membuatnya lupa terhadap seseorang yang hingga saat ini disebutnya Tukang Es Balok. 

Seorang tukang es balok di Stadion Teladan Medan saat Ronny masih muda ikut berjasa di balik kisah suksesnya sebagai pesepakbola.

Kisah itu terjadi pada awal tahun 60-an ketika Ronny Pasla yang waktu itu masih pelajar sangat ingin menonton PSMS di Stadion Teladan. Tapi saat itu ayahnya tidak bisa menemani dan uang sakunya tidak cukup untuk membeli tiket. 

Lalu suatu ketika dia nekad pergi ke Stadion Teladan dengan menaiki sepeda ontelnya dari rumahnya di kawasan Glugur Medan dengan harapan bisa menyaksikan gegap gempitanya suasana pertandingan dari luar atau minimal melihat para pemain idolanya turun dari bus memasuki stadion. Tibalah dia di depan stadion dan ternyata para pemain sudah masuk ke stadion. Pupuslah harapan melihat para idola.

Untunglah, nasib baik menyertai dirinya ketika itu. Seorang tukang es balok meminta dirinya untuk ikut membantu mengangkat es balok (untuk kebutuhan pemain) ke dalam stadion dengan imbalan bisa menonton di dalam stadion. Beserta seorang pemuda, Ronny pun ikut membantu hingga bisa menonton tim idolanya di dalam stadion.

Menonton di Stadion Teladan ini jugalah yang membuat Ronny semakin termotivasi untuk bisa menjadi seorang pemain sepak bola.

Usai pertandingan Ronny mencari tukang es balok tersebut namun tidak terlihat lagi. Dan hingga menjadi kiper utama PSMS, Ronny terus berusaha mencari sosok yang tak kunjung ditemuinya itu dan seakan menjadi sosok misteri yang hingga kini masih tetap dinantikannya.

Niat Ronny Pasla adalah untuk mengucapkan terima kasih. Dan hingga kini Ronny Pasla terus berdoa untuk tukang es balok tersebut.

"Jika masih hidup semoga diberi keberkahan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dan jika sudah wafat semoga ditempatkan Tuhan di sisi-Nya," yang kerap menemani doanya.

Ronny Pasla kemudian pindah ke Persija usai memperkuat Sumut di PON 1973 akibat mutasi tugas dari tempatnya bekerja. Dan pada era kompetisi Galatama Ronny Pasla memperkuat Indonesia Muda.

Keberhasilan Ronny Pasla inilah sepertinya yang kelak menjadi kisah kesuksesan kiper-kiper asal Medan dan PSMS menjadi kiper sukses di Timnas. Sebut saja Taufik Lubis, Jampi Huatauruk, Ponirin Meka, Eddy Harto, Benny Van Breukelen, Donny Latuperissa, Sahari Gultom, hingga Markus Horison.

Kini Ronny Pasla lebih banyak mengisi hari - harinya dengan melatih tenis di sekolah tenis miliknya di Jakarta. (*)

Baca Juga