*Pengakuan Ratu Atletik Sumut

Lidya Titaley : ‘Suami Saya Kiper PSMS Dan Juga Penemu Bakat Markus Horison’

Kiper PSMS Medan, Markus Horison (duduk) saat berlatih bersama M Halim di bawah bimbingan pelatih kiper alm Syafruddin Jaya. (dok/alm Syafruddin Jaya)

MEDANSPORT.ID- MEDAN-- Sebuah pengakuan hadir dari si ratu atletik Lidya Titaley. Ternyata, sang suami alm Syafruddin Jaya dulunya pernah menjadi penjaga gawang PSMS Medan era 70 an  dan penjaga gawang Pardedetex era 79-84.

Bahkan, tak sampai di situ saja, alm Syafruddin Jaya merupakan sosok penemu bakat kiper berkepala plontos yang sempat tenar kala menjadi kiper utama Timnas Indonesia dan juga menjadi kiper andalan PSMS Medan. Siapa lagi kalau bukan Markus Horison.

Hal itu disampaikan Lidya saat disambangi Medansport.id beberapa waktu lalu. Atlet wanita andalan Sumut di era 70 an ini mengisahkan, jika suaminya melihat bakat Markus ketika masih aktif bekerja sekaligus melatih tim sepakbola di Pertamina Langkat.

Berhubung, ayah Markus adalah rekanan kerjanya alm Syafruddin Jaya, perkenalan pun berlangsung. Dirinya yang melatih tim sepakbola Pertamina kala itu melihat bakat Markus.

"Suami saya kenal sama ayahnya Markus dan dia melihat bakat anaknya kala itu, apalagi Markus kan memang tinggalnya di Langkat. Lalu, saat itu Markus dibawa ke Medan, bahkan kerap menginap di rumah ini jika diajak latihan. Ya, selain suami saya pernah menjadi kiper PSMS dia juga penemu bakat Markus Horison," kenang Bu Lidya.

Masih kenangan Lidya, awalnya Markus direkomendasikan suaminya ke PSKB Binjai, dan Persiraja untuk menambah jam terbangnya.

Foto kenangan Alm Syafruddin Jaya saat menjadi pelatih kiper PSMS dan membawa PSMS Medan promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia tahun 2003. Foto ini diambil saat Medansport.id mengunjungi kediamannya belum lama ini. (dok/alm Syafruddin Jaya)

Dikutip dari berbagai sumber, Pada 2003 saat Nobon melatih PSMS di Divisi I Liga Indonesia, Syafruddin menjadi pelatih kiper dan Markus pun ditarik ke PSMS. Pada musim itu Markus masih menjadi pelapis kiper utama Sony Gunawan.

Ketika PSMS Promosi, posisi Nobon pun diganti Sutan Harhara. Namun Syafruddin masih dipercaya menjadi pelatih kiper. Markus pada tahun itu masih jadi pelapis M.Halim yang kembali ke PSMS

Begitu juga di Liga Indonesia 2005, Markus masih ada di bawah bayang - bayang M.Halim dan Joice Sorongan.

Nama Markus baru menjulang ketika tampil di Semifinal Copa Indonesia 2005 ketika melawan Persija. Walau kalah tapi penampilannya mengundang pujian. Dan sejak itu Markus jadi kiper utama.

Alm Syafruddin sendiri awalnya berkarir sebagai kiper PSL Langkat. Lalu kemudian pada pertengahan 70-an pindah ke klub anggota PSMS yaitu Bintang Utara dan di PSMS menjadi pendamping utama Taufik Lubis (abang kandung Ansyari Lubis).

Pada 1979 ketika Galatama bergulir beliau bergabung dgn Pardedetex dan seangkatan dengan legenda Timnas Herry Kiswanto. Dan alm Syafruddin menghabiskan karir kipernya bersama Pardedetex hingga bubar pada 1984 silam. (*)