Liga2

Menyentil, Lagu Helly Guk…Guk..Guk Diubah Suporter PSMS Jadi Nama Syukri

Ketua SMeCK Hooligan, Lawren Simorangkir

MEDANSPORT.ID-MEDAN-- Lagu kupunya anjing kecil, yang populer di era 70 an ini kembali tenar dan terus mengiang dan menggema di stadion Teladan Medan.

Konon lagu ini kerap dinyanyikan suporter sebagi sentilan dan kekecewaan baik terhadap lingkup managemen PSMS maupun wasit yang dianggap tak becus dan berat sebelah.

Hanya saja, lagu yang seharusnya menggunakan nama Helly sebagai karakter anjing yang dinyanyikan, kerap diubah menjadi nama seseorang.

Terkini, adalah nama Syukri Wardi, komisaris PT PeSeMes Medan. Syukri dianggap suporter sebagai sosok pengganggu yang mengaku sebagai pemilik PSMS.

"Aku punya anjing kecil, kuberi nama Syukri...Syukri guk..guk..guk...,"sepenggal lagu yang sering terdengar di dua laga PSMS terakhir dalam kiprahnya di liga 2 saat menghadapi Cilegon United dan Perserang Serang, beberapa waktu lalu.

Alasannya pun sederhana, muak dan kecewa. Begitulah pengakuan Ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, Lawren Simorangkir saat dihubungi Medansport.id, Rabu (10/7/2019) siang.

"Kecewa berat sama dia itu. Ngarang aja dia itu kalau dia pribadi yang punya PSMS. Kita dengar, dia pula yang menciptakan Logo PSMS itu. PSMS lahir tahun 1950, dia itu lahir tahun 1965, dimana dan kapan dia dirikan PSMS ?" tanya Lawren bingung.

"Dengan adanya polemik ini, tim pasti goyang. Kami SMeCK Hooligan mau jumpa dia, mau kami tanya sama dia secara langsung," sambung Lawren dengan nada tantangan.

Selain lantunan lagu, pantauan Medansport.id, spanduk yang mencibir sikapnya itu pun turut menghiasi sisi lapangan stadion.

Dalam tulisannya menegaskan jika PSMS bukanlah milik Uwak melainkan milik masyarakat Sumatera Utara khususnya anak-anak Medan.

Sebelumnya, cibiran lewat spanduk terhadap Syukri Wardi juga pernah menghiasi persimpangan Kota Medan.

Namun, Sukri yang dianggap sebagai penyebab sponsor PSMS Medan menarik diri terkait laporannya ke polisi soal merek dan logo PSMS tak mau ambil pusing.

"Itu tidak masalah, wajar-wajar saja mereka buat spanduk di sepanjang Kota Medan. Saya rasa mereka memang begitulah sangkin cintanya mereka terhadap PSMS sampai mau menghina saya," kata Sukri, Jumat (28/6/2019) malam lalu.

"Biar saja, mungkin dengan mereka menghina saya, maka dosa saya bisa berkurang," tambahnya lagi. (*)