
MEDANSPORT.ID – MEDAN – Tidak ada yang menduga pasangan “dadakan” ini sukses menjadi Juara Dunia pada 1993 di Birmingham Inggris. Pada saat itu Piala Sudirman dan Kejuaraan Dunia digelar beriringan. Jelang Piala Sudirman Rexy Mainaky menderita thypus sehingga tidak berangkat. Pasangannya Ricky Soebagdja tetap berangkat dan dalam Piala Sudirman Ricky berpasangan dengan Denny Kantono.
Usai Sudirman Cup Bambang Suprianto yang berpasangan dengan Rudy Gunawan juga sakit hingga harus dirawat di Rumah Sakit di Birmingham. Kemudian atas ide dari duet pelatih ganda putra Christian Hadinata dan Atik Djauhari dibentuk pasangan Ricky Soebagdja/Gunawan.Indonesia sendiri pada waktu itu sangat berharap ganda putra bisa kembali meraih gelar Juara Dunia yang kala itu terakhir kali direbut oleh duet legendaris Indonesia Christian Hadinata/Ade Chandra pada Kejuaraan Dunia 1980 yang berlangsung di Jakarta
Pada awalnya pasangan Ricky/Gunawan ditolak IBF karena tidak memiliki peringkat dunia. Namun berkat lobi pengurus PBSI Leo Ch.Wiranata (ayah dari Ardi B. Wiranata) kepada IBF ditambah kebesaran prestasi Ricky dan Gunawan di sektor ganda putra saat itu, pasangan dadakan ini bisa tampil.
Pasangan Ricky/Gunawan ternyata tampil mantap dan meyakinkan sejak babak awal. Di babak pertama keduanya mendapat bye.
Di babak kedua Ricky/Gunawan menaklukkan pasangan Portugal Ricardo Fernandes/Fernando Silva dengan straight set 15-4 dan 15-3. Di babak ketiga Ricky/Gunawan membabat pasangan India Ajay Kanwar/Vijaydeep Singh dengan straight set 15-4 dan 15-2. Di babak Perdelapan Final Ricky/Gunawan sukses menyingkirkan pasangan tuan rumah Simon Archer/Nick Ponting dengan straight set 15-9 dan 15-3.

Ujian berat dihadapi di Perempat Final ketika menghadapi pasangan utama Malaysia yang juga duet abang beradik Razif/Jailani Sidek.
Razif/Jailani sendiri kerap menyulitkan pasangan – pasangan Indonesia dalam berbagai turnamen. Namun ganda Malaysia ini berhasil ditaklukkan Ricky/Gunawan lewat pertarungan rubber set 15-5, 5-15 dan 17-14.
Di Semifinal Ricky/Gunawan sukses melibas ganda kuat Eropa dari Swedia Par Gunnar Jonsson/Peter Axelsson lewat pertarungan rubber set 15-9,11-15 dan 15-4.
Dan akhirnya di Final Ricky/Gunawan sukses menjadi Juara setelah mengalahkan ganda Malaysia yang kerap merepotkan dan sering menjadi batu sandungan bagi Ricky/Rexy dan Gunawan/Bambang dalam berbagai turnamen yaitu Cheah Son Kit/Soo Beng Kiang.
Ricky/Gunawan sukses membuat Cheah Son Kit/Soo Beng Kiang tak berkutik. Ricky/Gunawan menang meyakinkan melalui pertarungan straight set 15-11 dan 15-3.
Sungguh sukses yang tak terduga dari pasangan yang terbentuk akibat “force majeur” namun tampil brilian dan yahud hingga sukses menjadi Juara Dunia 1993 di Birmingham sekaligus memupus puasa gelar Juara Dunia Ganda Putra yang berlangsung selama 13 tahun.
Sukses Ricky/Gunawan juga membuktikan ketajaman naluri dari Christian Hadinata dan Atik Djauhari yang jeli melihat potensi dan kehebatan Ricky/Gunawan di saat pasangan utamanya tidak tampil karena sakit.
Kesuksesan Ricky/Gunawan ini melengkapi kejayaan Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 1993 di Birmingham ini karena total Indonesia meraih 3 gelar Juara Dunia.Gelar Juara Dunia itu diraih oleh Joko Supriyanto (tunggal putra),Susy Susanti (tunggal putri) dan Ricky/Gunawan (ganda putra)