Oleh : Indra Efendi Rangkuti

MEDANSPORT.ID – MEDAN – 1 Juli 2025 Polri merayakan HUT Bhayangkara ke 79. Namun banyak yang mungkin lupa bahwa Polri dan PSMS memiliki hubungan historis.

PSMS dan Polri memiliki ikatan bathin dan historis yang kuat.Salah satu pendiri dari PSMS pada 21 April 1950 adalah PO Polisi yang waktu itu diwakili oleh Sulaeman Siregar.

PO Polisi banyak menghasilkan sosok pemimpin dan pemain legendaris PSMS.Legenda PSMS pada era 50-an seperti Ramli Yatim, Yusuf Siregar, Cornel Siahaan, Bachrum dll juga adalah anggota Polri yang bermain untuk klub PO Polisi.

Duo Legenda PSMS dan Timnas era 50-an yang juga anggota Polri Yusuf Siregar dan Ramli Yatim

Mereka juga menjadi bintang ketika Tim Sepakbola Sumut meraih Medali Emas PON 1953 dan 1957.

Pada 24 Februari 1952 Komisaris Polisi Amir Hamzah yang juga Kepala Kepolisian Medan saat itu bahkan terpilih sebagai Ketua Umum PSMS kedua menggantikan Madja Purba.

Dan peran Polri kian kuat ketika PSMS mulai menapaki kejayaan pada tahun 1967. Pada bulan April 1967 berlangsung putaran Final Suratin Cup di Jakarta.Pelatih PSMS waktu itu adalah Legenda PSMS dan Timnas yg juga anggota Polri yaitu Ramli Yatim. Pada Suratin Cup 1967 ini PSMS tampil sebagai Juara bersama dengan Persija karena pertandingan Final imbang 0-0 pada babak normal dan perpanjangan waktu. Akhirnya karena kondisi Stadion Menteng yang penerangannya kurang baik maka diputuskan 6 Bulan pertama piala diboyong ke Medan dan 6 bulan berikutnya piala diboyong ke Jakarta.

Keberhasilan skuad PSMS Jr ini disambut meriah oleh masyarakat dan pecinta PSMS baik di Jakarta maupun di Medan. Salah satu sosok yang menyambut gembira keberhasilan ini adalah petinggi Polri Jenderal (Pol) Hoegeng. Hoegeng dalam beberapa literatur yang saya baca ketika bertugas di Medan pada pertengahan tahun 50-an dekat dengan PSMS.

Dan kebetulan ketika PSMS Juara 1967 ini Ketua Umum PSMS adalah M. H Sinaga yang juga seorang perwira Polri dan pelatih Ramli Yatim juga anggota Polri.Maka kemudian skuad PSMS Jr ini dijamu di kediaman Hoegeng.

Pada 10 September 1967 PSMS sukses meraih Juara Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI 1967 setelah di Final mengalahkan Persib 2-0. Ini adalah pertama kalinya PSMS menjadi Juara Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI sejak berdiri pada 21 April 1950.

Kesuksesan ini disambut meriah oleh pendukung PSMS yang berada di Jakarta. Salah satu tokoh yang memberikan penghormatan atas prestasi PSMS ini yaitu Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian RI (Kapolri) yaitu Jenderal Pol. Soetjipto Joedodihardjo.

Suryanto Herman pelatih PSMS akhir 80-an dan awal 90-an yang juga anggota Polri

Cukup unik sambutan dari Kapolri ini mengingat Beliau bukan orang Medan dan Sumut serta dalam riwayat jabatannya tidak pernah bertugas di Sumut. Ternyata pihak Polri memiliki hubungan bathin yang kuat dengan PSMS karena salah satu klub pendiri PSMS adalah PO. Polisi (POP). Jadi bagi Polri waktu itu PSMS adalah bagian dari keluarga besar Polri. Ditambah lagi pada masa itu ada beberapa perwira Polri yang menjadi pengurus PSMS seperti Ketua Umum PSMS M. H Sinaga.

Bahkan pelatih PSMS sendiri yang juga legenda PSMS Yusuf Siregar dan Ramli Yatim adalah anggota Polri. Selain itu juga menantu Jend. Pol. Soetjipto adalah seorang dokter di PSSI dan punya hubungan baik dengan beberapa pemain, pelatih dan pengurus PSMS.

Bukan itu saja pada 1967 ini pula PSMS yang dipimpin oleh perwira Polri M.H Sinaga dan dilatih oleh 2 anggota Polri Yusuf Siregar dan Ramli Yatim sukses menjadi Juara Agha Khan Gold Cup di Bangladesh.

Ramli Yatim sendiri pada 1969 sukses membawa PSMS menjadi Juara Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI 1969. Selain itu Ramli Yatim juga sukses membawa Tim PON Sumut yang bermaterikan pemain – pemain PSMS meraih Medali Emas PON 1969 di Surabaya.

Pada 1970 PSMS dibawah pimpinan Perwira Polri M.H Sinaga dan dilatih anggota Polri Ramli Yatim berlaga di AFC Champions Cup 1970 yang digelar di Teheran.PSMS tercatat sebagai klub Indonesia pertama yang berlaga di AFC Champions Cup.Dan di AFC Champions Cup 1970 ini PSMS lolos ke Semifinal.

Ainus winger PSMS era akhir 80-an dan awal 90-an yang juga anggota Polri

Dan setelah era 50-an dan 60-an PO Polisi rutin melahirkan bintang – bintang yang memperkuat PSMS hingga awal 90-an.Beberapa bintang PO Polisi yang memperkuat PSMS era awal 90-an adalah : Ainus, Misio, Tigor Pangaribuan dll.

Ainus sendiri adalah salah satu bintang yang turut membawa PSMS lolos ke Babak 6 Besar Divisi Utama Perserikatan PSSI 1989/1990.

Bahkan saat itu salah satu pelatih PSMS yaitu Suryanto Herman juga adalah seorang anggota Polri. Di putaran 6 Besar Divisi Utama Perserikatan PSSI 1989/1990 itu PSMS dilatih oleh duet Suryanto Herman dan Sunardi B.

Suryanto Herman sendiri sempat memperkuat PSMS Medan pada akhir era 1970-an

Di musim 1991/1992 ketika PSMS Medan menjadi Runner Up Divisi Utama Perserikatan PSSI salah satu bintang yang berperan besar adalah Tigor Pangaribuan yang juga anggota Polri.

Suryanto Herman sendiri pada 1993 sebagai Pelatih bersama Ainus sebagai pemain sukses membawa PSMS menjuarai Piala Surya di Surabaya

Di era Liga Indonesia juga ada anggota Polri yang berperan dalam kesuksesan PSMS walaupun bukan putra daerah Medan dan Sumut yaitu I Made Wirahadi.

I Made Wirahadi striker PSMS yang juga anggota Polri pada Liga 2 tahun 2017

I Made Wirahadi yang pada putaran Final Liga 2 tahun 2017 dipinjam PSMS dari Bali United sukses membawa PSMS menjadi Runner Up Liga 2 tahun 2017 dan lolos ke Liga 1 tahun 2018.Sayang kemudian I Made Wirahadi kembali ke Bali United dan tidak memperkuat PSMS di Liga 1.

Inilah bukti PSMS memiliki hubungan bathin yang kuat dengan Polri.Jadi sebelum Bhayangkara FC lahir,PSMS adalah klub sepakbola yang secara historis punya ikatan bathin yang kuat dengan Polri.

Selamat Hari Bhayangkara ke-79 kepada Kepolisian Republik Indonesia.

Bagikan: