
MEDANSPORT.ID – MEDAN – Pesta olahraga nasional bertajuk “Pekan Olahraga Nasional (PON)”, yang diselenggarakan di Aceh-Sumut 2024 telah berakhir. Namun, kenangan manis tak dapat dilupakan oleh cewek bernama lengkap Ira Kusuma Ningtyas. Atlet arung jeram kota Medan ini berhasil mewujudkan impian dengan genggaman 2 emas untuk kontingen Sumut.
Padahal, PON Aceh-Sumut merupakan debutnya untuk pertama kali. Karena PON pertama itulah yang membuat cewek yang akrab di sapa Ira ini memiliki mimpi yang harus diwujudkan. Cewek yang dilahirkan di Medan yang tergabung dalam kontingen Sumut cabang olahraga (cabor) arung jeram berhasil menaklukan sungai Alas dan sungai Mamas Kutacabe, Aceh Tenggara. Tentunya, dengan raihan emas untuk mewujudkan impian menjadi kenyataan di arena PON 2024.
Cewek yang dilahirkan pada pada 6 November 2004 bersama teman satu tim terdiri 6 atlet yang berasal dari 3 atlet Medan dan 3 atlet Sergai membuktikan diri sebagai yang terbaik menuju podium satu. Dirinya bersama rekan-rekan mendulang 2 emas di PON 2024 pada kategori nomor lomba Down River Race (DRR) R6 dan DRR R4 putri yang berlangsung di Venue Sungai Alas, Aceh Tenggara.
“Saya merasa bangga dan terharu, ga nyangka juga bisa meraih 2 medali, bisa ikut PON serta mengharumkan nama Sumut dan Medan”, ujar atlet yang berdomisili di Kompleks AURI Karang Sari I Medan Polonia.
Anak dari pasangan Sumitro dan Krisna Murni Sundawa S.Pd mengatakan dengan raihan 2 keping emas tidak membuat dirinya berpuas diri.
Tetap fokus latihan untuk meningkatkan performa dalam menghadapi even-even kedepannya baik tingkat daerah, nasional maupun internasional.
“Harapan kedepan, agar Pemprov FAJI dan KONI dapat terus memperhatikan arung jeram Sumut yang telah berhasil membuktikan prestasi serta kontribusi medali dengan dukungan kepada pembinaan berjenjang di tingkat daerah melalui event-event daerah dan nasional maupun pelatihan-pelatihan dan peralatan yang memadai.
Dengan kata lain, Arung Jeram Sumut telah membuktikan yang terbaik di luar Pulau Jawa”, tutur Pendoyan sate padang ini.
Selain itu, anak bungsu dari empat bersaudara ini berharap semoga cabor arung jeram dipertandingkan lagi di PON 2028 di NTT-NTB.
“Saya beserta teman-teman yang lainnya bisa mengikuti kembali pertandingan tersebut dan ingin mengulang prestasi seperti PON 2024”, paparnya.
Mahasiswi Universitas Pembangunan Panca Budi Medan bercerita asal mula tertarik dengan olahraga arung jeram karena arung jeram sangat menantang adrenalin.
“Saya suka arung jeram. Selain itu, arung jeram juga mengajarkan saya untuk berani menghadapi tantangan, seperti melewati jeram- jeram yang besar, melawan arus yang kuat.
Untuk itu saya sangat tertarik dengan arung jeram. Hal ini membuat jadi tau kondisi-kondisi sungai untuk diarungi. Tentunya, impian untuk menjadi atlet arung jeram saat ini dapat terwujud”, pungkas mahasiswi semester 2 Fakultas Sosial Sains Jurusan. (*)