MEDANSPORT.ID – MEDAN – Arena tinju Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprovsu) telah dinanti petinju Medan bernama Natal Parulian Sianturi untuk menampilkan pukulan terbaik kepada lawan saat laga di atas ring yang akan digelar KONI Sumut, pada 2026 mendatang.

Pria yang akrab disapa Natal ini ingin mendulang kesuksesan dengan menggondol emas untuk mendapat tiket Pra PON sebagai langkah menuju PON 2028 di NTT-NTB.

Petinju yang dilahirkan di Medan pada 15 Desember 20028, saat ini fokus latihan untuk mempersiapkan diri untuk berlaga di Porprovsu 2026 untuk lolos Pra Pon yang akan digelar 2027. Selanjutnya akan mengambil tiket tinju amatir level nasional bergengsi bertajuk Pekan Olahraga Nasional.

“Kesempatan emas untuk lolos ke PON XXII di NTT-NTB Papua pada tahun 2028, tidak boleh disisa-siakan. Apalagi untuk mendapatkan tiket ke PON tersebut, merupakaan pekerjaan berat disebabkan persaingan antar petinju semakin ketat dan kompetitif dengan tujuan yang sama untuk tampil di arena pesta olahraga tanah air yang diselenggarakan empat tahun sekali”, ujar anak dari pasangan S Tigor Sianturi dan Endang Tampubolon

Saat di wawancara MedanSport melalui via WA Anak kedua dari empat bersaudara ini mengatakan “Satria Di Atas dan Luar Ring” yang merupakan motto bagi petinju diemban bagi para petinju Medan yang berlaga dalam Cabang Olahraga (Cabor) tinju di arena Porprovsu 2026. Tak dipungkuri petinju Medan akan unjuk gigi untuk prestasi dengan misi mendulang medali, sehingga dapat menjaga tradisi menjadi juara umum.

Peraih perunggu Kejurda Tinju di Pakpak Bharat 2023 mulai mengenal tinju pada tahun 2019. Petinju dari Sasana Tinju SPTI Medan ini terinpirasi dan ingin mengikuti jejak sang kakek yang merupakan mantan petinju profesional, yakni Runggu Sianturi.

Di bawah binaan pelatih Togap Marbun, Barita Marbun dan Dedi Swandana, peraih perak Kejurda Tinju Pematangsiantar 2023 saat ini latihan tetap dilakukan secara kontiniu agar stamina tetap terjaga. Latihan rutin ini sebagai persiapan menuju Porprovsu.

Pengidola Jack Marpaung ini menjelaskan adu gengsi para petinju tentunya akan tampak dalam arena Porprovsu. Tentunya, para atlet tinju yang ada di Sumut telah mempersiapkan dirinya masing-masing untuk tampil maksimal. Untuk mengatasi hal tersebut, petinju Medan melakukan latihan rutin lima hari dalam seminggu.

Selama mengeluti dunia olaharaga tinju, memiliki suka bagi peraih perak Popkot Medan 2022. Prestasi dan pengakuan menjadi atlet bisa memberikan kesempatan untuk mencapai prestasi tinggi dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Kesehatan dan keseimbangan dengan latihan fisik yang rutin dapat meningkatkan kesehatan dan keseimbangan tubuh.

Selain itu, sukanya kedisiplinan dan tanggung jawab menjadi atlet memerlukan kedisiplinan dan tanggung jawab yang tinggi, yang dapat membantu dalam aspek lain kehidupan. Persahabatan dan komunitas dengan bergabung dengan tim atau komunitas atlet dapat membangun persahabatan dan rasa memiliki.

Duka yang dialami peraih emas Porkot Medan 2024, yakni cedera dan risiko dimana atlet memiliki risiko cedera yang tinggi, yang dapat mempengaruhi karier dan kehidupan sehari-hari, Tekanan dan stress karena persaingan yang ketat dan harapan untuk mencapai hasil yang baik dapat menyebabkan tekanan dan stres.

Disisi lain, duka yang dialami pengorbanan waktu dan energi menjadi atlet memerlukan pengorbanan waktu dan energi yang besar untuk latihan dan kompetisi. Kritik dan penilaian dimana atlet sering kali menghadapi kritik dan penilaian dari masyarakat, yang dapat mempengaruhi mental dan kepercayaan diri.

“Menjadi atlet memang memiliki sisi suka dan dukanya, tapi bagi banyak orang, kesenangan dan kepuasan yang diperoleh dari mencapai prestasi dan meningkatkan kemampuan diri membuat semua pengorbanan itu sepadan”, tutur peraih perak Kejurda 2025.

Pemilik tinggi 170 cm dan berat badan 51 kg ini fokus latihan ini bertujuan untuk menjaga stamina dan fisik, pukulan keras terhadap lawan yang dapat memberikan nilai saat bertanding, melindungi diri pukulan lawan, dan tentunya dengan tehnik dan skil harus dijiwai serta pikiran harus tetap berjalan dan fresh untuk mencari kelemahan lawan pada laga di arena Porprovsu 2026.

“Dalam pertandingan atas ring tak pernah menganggap enteng lawan, semua lawan yang dihadapi merupakan lawan terberat. Sebagai petinju Medan yang disegani lawan harus mampu untuk menjinakkan lawan dari daerah lain. Apalagi persaingan Porpropsu 20206 untuk menuju PON 2028 merupakan impian semua atlet tinju Medan maupun di luar Medan,” pungkas alumni SMK Swasta Harvard School Medan ini. (*)

Bagikan: