
MEDANSPORT.ID – MEDAN – Setelah pensiun sebagai pemain dan sempat beristirahat dari dunia sepakbola Luis Enrique kembali ke dunia sepakbola dan menekuni dunia kepelatihan.
Karier Kepelatihan Luis Enrique.
- Barcelona B
Pada tanggal 26 Mei 2008, Luis Enrique kembali ke Barcelona, dan menangani Barcelona B yang bermain di kasta ketiga Liga Spanyol. Saat itu Enrique menggantikan rekan lamanya di Barcelona Josep “Pep Guardiola” yang dipromosikan untuk menagani tim utama Barcelona menggantikan Frank Rijkaard.
Di musim keduanya ia menemukan kesuksesan, membantu Barcelona B kembali ke Segunda División (kasta kedua Liga Spanyol) setelah absen selama 11 tahun. Dibawah asuhannya beberapa bintang muda seperti : Thiago Alcantara, Pedro, Sergio Busquets, Marc Bartra, Sergi Roberto dan Martin Montoya mulai merekah karirnya.
Pada pertengahan Maret 2011, Luis Enrique mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan klub pada akhir musim , meskipun masih memiliki sisa kontrak dua tahun. Enrique memimpin tim ke babak playoff, namun mereka tidak memenuhi syarat untuk promosi.
- AS Roma
Pada tanggal 8 Juni 2011, Luis Enrique mencapai kesepakatan dengan klub Serie A Italia, AS Roma, untuk menjadi pelatih kepala baru AS Roma menggantikan pelatih sementara Vincenzo Montella. Enrique menandatangani kontrak selama dua tahun, dan bergabung dengan mantan rekan setimnya di Barcelona Ivan De La Pena yang menjadi asistennya.
Sayang AS Roma tersingkir dari Liga Eropa UEFA oleh Slovan Bratislava , di tengah-tengah situasi panas dalam tim akibat bintang utama AS Roma Francesco Totti digantikan oleh Stefano Okaka dalam pertandingan tersebut. Tim yang bermarkas di ibu kota itu juga kalah dalam pertandingan pertama mereka di liga domestik melawan Cagliari , menjadikannya sebagai kekalahan ketiga mereka dalam pertandingan pembuka dalam 18 tahun.
Meski masih memiliki sisa kontrak dua tahun, Luis Enrique memutuskan meninggalkan Roma di akhir musim setelah gagal membawa AS Roma lolos ke kompetisi Eropa.
- Celta Vigo
Pada tanggal 8 Juni 2013, Luis Enrique menjadi pelatih baru Celta Vigo, menggantikan mantan rekan setimnya di Timnas Spanyol Abel Resino. Enrique membawa Celta Vigo ke posisi kesembilan di klasemen akhir La Liga , termasuk kemenangan kandang 2-0 melawan Real Madrid yang menggagalkan ambisi Real Madrid menjadi Juara La Liga musim 2013/2014.
Pada tanggal 16 Mei 2014, Luis Enrique mengakhiri kontraknya sebagai pelatih Celta Vigo.
- Barcelona
Pada 19 Mei 2014, Luis Enrique kembali ke Barcelona sebagai manajer dengan kontrak dua tahun. Ia direkomendasikan oleh direktur olahraga Andoni Zubizarreta , mantan rekan setimnya di Timnas. Pertandingan kompetitif pertamanya adalah kemenangan di kandang 3-0 atas Elche , di mana ia memberikan debut kepada pemain baru Claudio Bravo, Jérémy Mathieu dan Ivan Rakitić, dan memberikan produk-produk muda akademi Munir El Haddadi , Rafinha dan Sandro penampilan liga perdana mereka untuk klub, sementara pemain yang direkrut pada musim panas Luis Suárez tidak dapat tampil pada beberapa pertandingan awal musim karena skorsing setelah insiden di Piala Dunia 2014.
Luis Enrique mengalami kekalahan pertamanya dalam kompetisi tersebut pada tanggal 25 Oktober 2014, saat bertandang melawan Real Madrid, dan meskipun Barcelona meraih kesuksesan pada tahun tersebut, pola permainannya menjadi sorotan karena taktiknya yang melibatkan beberapa perubahan susunan pemain dalam pertandingan berturut-turut. Selain itu, pertengkaran dengan Lionel Messi dan pemain lainnya semakin memperparah performa buruk tim tersebut.
Di tengah kisruh dan konflik di ruang ganti dan setelah kekalahan dari Real Sociedad , Zubizarreta dipecat pada awal Januari dan melemahkan posisi Luis Enrique di klub. Sebuah peningkatan signifikan kembali diraih Barcelona setelah Enrique menemukan formasi jitu dengan menempatkan Messi dan Neymar bermain sebagai penyerang sayap, dan Suárez sebagai striker tunggal. Enrique sukses menyamai rekor Guardiola dengan meraih 11 kemenangan berturut-turut, dan mengalahkan Atlético Madrid dan Villarreal dengan meyakinkan di Copa del Rey untuk maju ke final. Di La Liga setelah meraih delapan kemenangan dalam sembilan pertandingan, mereka kembali ke puncak klasemen setelah 15 minggu.
Pada 21 April 2015, Luis Enrique mencatat kemenangannya yang ke-42 setelah 50 pertandingan saat menangani Barcelona dengan kemenangan 2-0 atas Paris Saint-Germain , rekor terbaik atas manajer mana pun di Spanyol.Ia kemudian membawa Barcelona ke final Liga Champions dan, pada 17 Mei 2015 , Barcelona meraih Juara La Liga 2015 dengan satu pertandingan tersisa setelah menang 1-0 di Vicente Calderón melawan Atlético Madrid.
Pada 6 Juni 2015, setelah sebelumnya memenangkan Copa Del Rey melawan Athletic Bilbao dengan skor 1-0, Barcelona memastikan meraih Treble Winner dengan mengalahkan Juventus 3-1 di Final Liga Champions di Berlin. Torehan ini membuat Enrique menyamai prestasi Guardiola yang meraih Treble Winner bersama Barcelona pada musim 2008/2009.
Kesuksesan ini membuat Enrique menandatangani kontrak baru hingga 2017 pada 9 Juni 2015. Pada 11 Agustus 2015, Barcelona memenangkan Piala Super UEFA 2015 setelah menaklukkan Sevilla. Pada 20 Desember 2015 Enrique melengkapi kesuksesannya bersama Barcelona dengan kesuksesan meraih Juara Piala Dunia Antar Klub FIFA setelah menaklukkan River Plate 3-0 di Yokohama.
Pada 2016 Enrique sukses membawa Barcelona meraih Juara Supercopa De Espana setelah menaklukkan Sevilla.Gelar ini menambah kilau prestasi Enrique bersama Barcelona.Dan pada akhir musim 2015/2016 Enrique kembali membawa Barcelona meraih Juara La Liga dan Copa Del Rey.
Dalam dua musim pertamanya, Luis Enrique merotasi kipernya, dimana Claudio Bravo bermain di pertandingan La Liga dan Marc-André ter Stegen bermain di pertandingan Copa Del Rey dan Liga Champions walau sebenarnyakedua pemain tersebut menyatakan keberatan terhadap kebijakan ini.
Setelah sukses membawa Barcelona meraih Juara Copa Del Rey musim 2016/2017 Luis Enrique memutuskan mengakhiri karirnya sebagai pelatih Barcelona.
- Timnas Spanyol
Luis Enrique diangkat sebagai pelatih tim nasional Spanyol pada 9 Juli 2018, menggantikan Fernando Hierro . Pertandingan pertamanya sebagai pelatih terjadi pada 8 September, dan ia memimpin tim meraih kemenangan 2-1 melawan Inggris di Liga Bangsa-Bangsa UEFA di Stadion Wembley .
Sempat mengundurkan diri dari jabatannya karena masalah pribadi 4 bulan sebelumnya, pada bulan November 2019, Luis Enrique kembali menangani Timnas Spanyol dan sukses membawa Timnas Spanyol lolos ke Piala Eropa 2020.
Ketika Luis Enrique memilih skuad Timnas Spanyol untuk Piala Eropa 2020 yang beranggotakan 24 orang (meskipun diizinkan 26 orang) yang tidak berisi satupun pemain Real Madrid, ia dituduh anti Real Madrid. Sempat tertatih – tatih namun Enrique membawa Timnas Spanyol ke Semifinal Piala Eropa 2020 namun akhirnya mereka kalah melawan Italia melalui adu penalti, setelah bermain imbang 1-1
Pada Piala Dunia 2022 , skuad asuhan Luis Enrique tersingkir di babak 16 besar setelah kalah adu penalti 3-0 melawan Maroko . Seusai Piala Dunia 2022 Luis Enrique memutuskan mundur dari jabatan pelatih Timnas Spanyol.
- Paris Saint Germain (PSG)
Pada tanggal 5 Juli 2023, Luis Enrique resmi menjadi manajer klub Prancis Paris Saint-Germain, menggantikan Christophe Galtier dengan menandatangani kontrak dua tahun.
Luis Enrique sejak awal menyatakan bahwa obsesi bukanlah cara yang tepat untuk membangun sebuah tim juara. Ia menyatakan bahwa ambisi itu penting, tetapi jika sudah berubah menjadi obsesi, hasilnya cenderung kontraproduktif. Pernyataan ini terasa seperti kritik halus bagi PSG yang selama ini terlalu terobsesi dengan trofi Liga Champions.
Sejak kehadiran Nasser Al-Khelaifi sebagai pemilik baru PSG pada 2011 PSG memang menjelma menjadi tim super dengan limpahan finansial.Dalam artian PSG menjadi impian bagi para pemain bintang yang ingin mendapat penghasilan dalam jumlah besar.Namun sayang limpahan dana dan kehadiran bintang – bintang besar hanya mampu membuat PSG berjaya di Prancis dan gagal berjaya di Liga Champions.
Sejak kegagalan menyakitkan di final Liga Champions tahun 2020, PSG terus-menerus mengganti pelatih dan merekrut pemain-pemain bintang. Namun, kehadiran nama-nama besar seperti Messi, Neymar, hingga Ramos justru gagal memberikan keseimbangan yang diharapkan. Klub seolah terjebak dalam ilusi bahwa popularitas dan limpahan finansial semata dapat menggantikan proses pembangunan tim yang sebenarnya.
Luis Enrique menghapuskan ilusi itu sejak hari pertama. Ia melepas sejumlah pemain bintang dan merekrut 13 pemain muda, sebagian besar berusia di bawah 26 tahun. Filosofinya sederhana: membeli pemain muda, berkualitas, dan jika memungkinkan, yang memiliki paspor Prancis.
Luis Enrique secara bertahap menginstal sistem pembinaan yang terstruktur dan efisien. Ia berani mengubah pendekatan taktik, dari marka man-to-man menjadi skema hybrid seperti 3-2-4-1 yang terbukti sangat sukses di laga-laga besar. Pergeseran ini membuat PSG menjadi tim yang sulit ditembus, bahkan oleh tim sekelas Manchester City.
Keberhasilan ini tidak lepas dari kontribusi para pemain depan yang bersedia bekerja keras tanpa bola. Enrique menyebut bahwa salah satu kunci utamanya adalah perubahan mentalitas para penyerang yang rela bekerja demi tim. Tidak ada artinya bintang hebat dengan skill mumpuni jika tidak mampu bermain sebagai satu tim yang utuh.
Hasilnya tampak pada musim 2023/2024.Diawali dengan kesuksesan meraih Piala Super Prancis 2023 pada akhir musim Enrique sukses membawa PSG meraih Juara Ligue 1 dan Coupe De France.Kesuksesan ini membuktikan bahwa filosofi permainan Enrique mulai menuai hasil positif.
Diwarnai hengkangnya Kylian Mbappe ke Real Madrid pada akhir musim 2023/2024 Enrique terus membangun skuad asuhannya di musim 2024/2025. Bintang Prancis Ousmane Dembele, yang sebelumnya dikenal sebagai pemain sayap yang inkonsisten dalam bermain, muncul sebagai solusi tak terduga. Ia mencetak 33 gol musim ini, melampaui semua ekspektasi dan mengisi lubang besar yang ditinggalkan Mbappe.
Permainannya yang terintegrasi dengan pola permainan tim menjadi senjata baru PSG. Kombinasi Dembele dengan Achraf Hakimi di sisi kanan kini menjadi motor serangan yang sulit diprediksi. Bintang muda Desire Doue dan Senny Mayulu juga mulai merekah dan bersinar terang.Diawali dengan sukses meraih Piala Super Prancis 2024,di akhir musim Enrique kembali sukses membawa PSG menjadi Juara Ligue 1 dan Coupe De France.
Dan akhirnya pada 1 Juni 2015 Luis Enrique sukses mengakhiri penantian PSG akan juara Liga Champions.Dengan gemilang skuad asuhannya sukses menaklukkan Inter Milan dengan skor telak 5-0.
Sebuah sukses yang membuktikan Luis Enrique sukses dengan revolusi permainan yang diterapkannya di PSG.Dan ini tentunya membuat Enrique kian optimis untuk kembali membawa PSG meraih kesuksesan di Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antar Klub FIFA seperti yang diraihnya bersama Barcelona pada tahun 2015 lalu.