Oleh : Indra Efendi Rangkuti

MEDANSPORT.ID – MEDAN – Setelah mengalami kekalahan 1-2 dari Ceremonese di laga perdana Serie A musim 2025/2026 pada 24 Agustus 2025 di Stadion San Siro Milan, akhirnya AC Milan sukses meraih kemenangan perdana di laga kedua musim ini dengan menaklukkan Lecce 2-0 di Stadion Via del Mare, Lecce pada 30 Agustus 2025.Gol kemenangan skuad asuhan Massimiliano Allegri ini dicetak oleh Ruben Loftus Cheek pada menit ke-66 dan Christian Pulisic pada menit ke-86.

Kemenangan ini memberi dampak positif bagi skuad AC Milan untuk bangkit di musim ini setelah hasil buruk di musim lalu yang membuat AC Milan tidak bisa berlaga di kompetisi antar klub Eropa pada musim 2025/2026 ini. Kehadiran bintang – bintang baru seperti Luka Modric, Pervis Estupinan, Ardon Jashari dll memberi harapan akan kebangkitan AC Milan musim ini.

Cheveyo Mul Balentien ketika melakukan debut bersama tim utama AC Milan saat menghadapi Lecce 30 Agustus 2025

Namun ada sisi lain yang menarik dari kemenangan AC Milan di kandang Lecce ini. Massimiliano Allegri memberi kesempatan debut kepada bintang muda asal Belanda yang baru berusia 18 tahun Cheveyo Mul Balentien. Cheveyo Mul Balentien masuk di menit ke-88 menggantikan Santiago Gimenez.

Debut Cheveyo Mul Balentien di laga melawan AC Milan ini menjadikannya sebagai pesepakbola Belanda ke-18 yang memperkuat AC Milan di Serie A.Cheveyo Mul Balentien kini menjadi harapan baru penerus tradisi sukses pesepakbola Belanda di AC Milan.

AC Milan memang pernah lekat dengan kesuksesan yang ditorehkan oleh bintang – bintang sepakbola Belanda.Sosok – sosok bintang Belanda seperti : Ruud Gullit, Marco Van Basten, Frank Rijkaard, Clarence Seedorf, Jaap Stam, Mark Van Bommel, Urby Emanuelson, Nigel De Jong dan Tijjani Reijnders pernah menorehkan sukses besar ketika mereka memperkuat AC Milan.

Bahkan kepergian Tijjani Reijnders pada akhir musim lalu ke Manchester City menimbulkan kesedihan pada diri pendukung AC Milan. Ini disebabkan kontribusi positif yang telah diberikannya untuk AC Milan musim lalu di saat prestasi AC Milan tengah terpuruk. Bahkan Tijjani Reijnders dinobatkan sebagai Gelandang Terbaik Serie A musim 2024/2025 lalu.

Kini Cheveyo Mul Balentien hadir untuk mencoba melanjutkan tradisi sukses para seniornya tersebut. Menarik untuk disimak siapa sebenarnya sosok Cheveyo Mul Balentien ini. Cheveyo Mul Balentien lahir di Almere Belanda pada 18 Desember 2006. Karier sepak bola Cheveyo Mul Balentien dimulai di klub lokal SC Buitenboys. Setelah menunjukkan performa gemilang, ia direkrut oleh FC Utrecht dan menghabiskan enam musim di sana sebelum akhirnya pindah ke akademi ADO Den Haag.

Di akademi ADO Den haag inilah karir Cheveyo Mul Balentien kian berkembang.Akademi sepakbola ADO Den Haag adalah akademi yang telah melahirkan talenta – talenta hebat sepakbola Belanda seperti : Eljero Elia dan Jerdy Schouten. Keduanya bahkan pernah berkarir di Serie A.Eljero Elia memperkuat Juventus pada musim 2011/2012 dan Jerdy Schouten membela Bologna pada 2019 – 2023.

Selama memperkuat tim akademi ADO Den Haag, Cheveyo Mul Balentien mencatat 48 penampilan resmi di berbagai kompetisi kelompok usia Belanda.Posisi yang ditempati oleh Cheveyo Mul Balentien adalah gelandang sayap kanan (wing kanan) dan striker. Pada 10 Agustus 2025, Cheveyo Mul  melakukan debut profesionalnya bersama ADO Den Haag dalam kemenangan 5-1 di Eerste Divisie melawan Willem II sebagai pemain pengganti.

Saat itu pelatih Robin Peter memasukkkan Cheveyo Mul Balentien menggantikan  Illaijh de Ruijter pada menit ke-75.Walau bermain sebagai pengganti Cheveyo Mul Balentien tampil cukup baik dan tidak canggung bermain di skuad utama ADO Den Haag.

Penampilan gemilangnya ini membuat pelatih PSG Luis Enrique tertarik merekrut Cheveyo Mul Balentien.Akhirnya Cheveyo Mul Balentien diundang untuk menjalani trial dengan PSG.Namun setelah menjalani trial selama 10 hari di PSG,Cheveyo Mul Balentien akhirnya memutuskan menerima tawaran AC Milan.

Pada 21 Agustus 2025 Cheveyo Mul Balentien resmi menandatangani kontrak dengan AC Milan. Di AC Milan, Cheveyo Mul Balentien tidak langsung bergabung dengan tim utama AC Milan. Ia memulai perjalanannya bersama  Milan Futuro, (tim U-23 yang berkompetisi di Serie D). Di tim ini, ia akan beradaptasi dengan gaya sepak bola Italia sambil mengasah kemampuannya. Cheveyo Mul Balentien juga satu tim dengan dua pemain muda Belanda lainnya, yaitu Silvano Vos (20 tahun) dan Denzel Seedorf (17 tahun).Denzel Seedorf adalah putra dari Clarence Seedorf.

Aksi Cheveyo Mul Balentien ketika menerobos barisan pertahanan Lecce

Tidak lama setelah menandatangani kontrak, Cheveyo Mul Balentien melakukan debutnya di Coppa Italia Serie D bersama Milan Futuro melawan Trevigliese. Cheveyo Mul Balentien bermain sebagai pengganti selama 25 menit di pertandingan tersebut dan turut andil dalam kemenangan Milan Futuro 2-0 atas Trevigliese.

Penampilannya yang gemilang bersama Milan Futuro tersebut ternyata mendapat perhatian dari pelatih AC Milan Massimiliano Allegri yang hadir menonton pertandingan tersebut.Allegri tertarik dengan penampilan pemain muda dengan tinggi 190 cm tersebutAkhirnya Massimilano Allegri memasukkan Cheveyo Mul Balentien dalam skuad utama AC Milan untuk menghadapi Lecce pada 30 Agustus 2025.

Walau masih muda namun Cheveyo Mul Balentien tidak canggung ketika berlatih bersama skuad utama AC Milan di Milanello.Dirinya bahkan mampu bekerjasama dengan cukup baik bersama Luka Modric.

Dan akhirnya pada menit ke-88 Massimiliano Allegri memasukkan Cheveyo Mul Balentien yang mengenakan nomor punggung 25 menggantikan Santiago Gimenez.Dan tidak lama sesudah masuk Cheveyo Mul Balentien langsung memperlihatkan aksinya yang menawan dengan kecepatan yang menjadi andalannya.Dirinya sempat melakukan aksi menyisir sisi kiri pertahanan Lecce dan berhasil menerobos barikade pertahanan Lecce. Sayang tendangannya masih melambung di atas mistar.

Seusai pertandingan Allegri memuji penampilan Cheveyo Mul Balentien dan mengisyaratkan akan memberi kesempataan lebih banyak bagi Cheveyo Mul Balentien di tim utama AC Milan.Tentu ini menjadi lompatan karir yang luar biasa bagi Cheveyo Mul Balentien.

Selain memiliki darah Suriname dari ayahnya,Cheveyo Mul Balentien juga memiliki darah Amuntai Kalimantan Selatan dari ibunya.Hal ini membuat Cheveyo Mul Balentien mengikuti jejak Ruud Gullit, Mark Van Bommel, Nigel De Jong dan Tijjani Reijnders sebagai pesepakbola berdarah Indonesia yang memperkuat AC Milan di Serie A.

Menarik untuk dilihat perjalanan karir Cheveyo Mul Balentien bersama AC Milan.Apakah dirinya akan sukses bersama AC Milan? Tentu perjalanan waktu yang akan menjawabnya.

Demikian juga tentang Timnas yang akan dibelanya di kompetisi Internasional.Cheveyo Mul Balentien berpeluang membela Timnas Belanda,Suriname dan bisa jadi Indonesia.Menarik untuk kita tunggu dan nantikan.

Bagikan: