Oleh : Indra Efendi Rangkuti

MEDANSPORT.ID – MEDAN – Tahun 2025 ini ibarat ujian berat bagi dunia bulutangkis Indonesia.Sejak Januari 2025 Indonesia tidak mampu berjaya di turnamen bulutangkis Internasional level 500, 750 dan 1000.

Pencapaian terbaik wakil Indonesia di turnamen level 1000 pada tahun 2025 adalah menjadi Finalis. Pasangan ganda putra Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana dan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani masing-masing menjadi Runner Up di All England dan Indonesia Open.

Sedangkan di level Super 750, belum ada satupun pemain dan pasangan ganda Indonesia yang mampu menembus Final.

Demikian juga di level Super 500, pencapaian terbaik diraih oleh Jonatan Christie dan pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sebagai Runner Up Indonesia Masters 2025.

Gelar juara yang diraih Indonesia sejauh ini di level Super 300. Pasangan ganda putri Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti jadi juara di Thailand Masters 2025 dan pasangan ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu menjadi juara Taipei Open 2025.

Prestasi ini menjadi keprihatinan para pecinta dan pemerhati bulutangkis Indonesia.Jangankan menjadi juara sekedar lolos ke Semifinal saja sulit diraih oleh para pebulutangkis Indonesia.Sebuah ironi karena Indonesia adalah salah satu kekuatan bulutangkis dunia.

Pekan lalu keprihatinan itu makin terlihat.Wakil Indonesia berguguran di Japan Open 2025 yang digelar di Tokyo Metropolitan Gymnasium pada 15-20 Juli 2025. Di turnamen level Super 750 itu, wakil Indonesia sudah terhenti di babak 8 besar.

Walau begitu ada sedikit harapan melihat permainan pasangan ganda putra “dadakan’ Indonesia Muhammad Shohibul Fikri/Fajar Alfian yang melakukan debutnya di Japan Open 2025.Walau terhenti di babak 8 besar namun permainan mereka dinilai cukup baik dengan chemistry yang cukup baik walau baru pertama kali tampil bersama di turnamen resmi.

Pasangan ini dibentuk akibat kondisi yang mengharuskan pasangan asli mereka harus absen sementara waktu dari turnamen bulutangkis Internasional.

Pasangan Fikri yaitu Daniel Marthin saat ini tengah menjalani pemulihan karena mengalami cedera pada Piala Sudirman 2025 Mei lalu. Dia menderita cedera pada tulang rawan di lutut kiri setelah jumping smash dan mendarat tidak sempurna.Cedera ini membuat Daniel harus dioperasi dan untuk sementara harus rehat dari aktivitas bulutangkis.

Sedangkan pasangan Fajar yaitu Muhammad Rian Ardianto juga harus absen sementara dari turnamen bulutangkis Internasional.Rian Ardianto sedang fokus pada urusan keluarga yang mengharuskannya absen dari pertandingan.

Akhirnya pelatih ganda putra Indonesia Antonius Budi Ariantho memutuskan untuk sementara waktu menduetkan Fikri dengan Fajar.Hal ini dilakukan agar keduanya tetap merasakan suasana pertandingan dan tidak kehilangan sentuhan permainan ketika kelak pasangan mereka kembali ke lapangan.

Kendati alasannya karena cedera dan urusan keluarga, perubahan pasangan dari ganda putra ini tentu juga diharapkan memberi dampak positif bagi prestasi ganda putra yang tengah stagnan.

Terakhi kali gelar juara yang dipersembahkan ganda putra Indonesia adalah di Japan Masters pada November 2024 melalui Fajar/Rian. Setelah itu, tidak ada lagi yang mampu meraih juara.

Terbentuknya pasangan dadakan dan mampu berprestasi bukan pertama kali dilakukan Indonesia.Pada Asian Games 1982 Christian Hadinata diduetkan dengan Icuk Sugiarto yang sebelumnya terbiasa main di tunggal.Namun mereka sukses meraih Medali Emas ganda putra.

Pada tahun 1993 Ricky Soebagdja pernah dipasangkan dengan Rudy Gunawan secara dadakan jelang Kejuaraan Dunia 1993 akibat pasangan asli mereka Rexy Mainaky dan Bambang Supryanto sakit saat itu.Hasilnya duet Ricky/Gunawan secara mengejutkan tampil menjadi Juara Dunia 1993 setelah menaklukkan duet Malaysia Cheah Son Kit/Soo Beng Kiang.

Demikian juga dengan Ricky Soebagdja yang pada awal 1994 pernah secara dadakan dipasangkan dengan Denny Kantono untuk mengikuti Japan Open dan Korea Open 1994 akibat pasangan asli mereka Rexy Mainaky dan Antonius Budi Ariantho cedera.Hasilnya Ricky/Denny sukses menjadi Juara di Japan Open 1994 dan Runner Up Korea Open 1994.

Pada awalnya banyak yang menduga Fikri/Fajar akan sulit tampil bersama karena keduanya tipikal pemain depan sekaligus playmaker.Namun seperti halnya Ricky Soebagdja dan Denny Kantono yang tipikalnya sama dengan Fikri/Fajar terbukti Fikri/Fajar mampu tampil kompak dan meyakinkan kala berduet.

Walau gagal di Japan Open 2025 Fikri/Fajar menatap China Open 2025 dengan optimistis.Permainan yang makin menyatu membuat mereka yakin mampu berprestasi di China Open 2025 yang masuk kategori elit karena level super 1000.

China Open 2025 digelar pada 22 – 27 Juli 2025 di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou.Pasangan – pasangan ganda putra terbaik dunia tampil di sini.

Di babak awal China Open 2025 Fikri Fajar menaklukkan duet Malaysia Choong Hon Jian/M.Haikal dengan straight set 21-11 dan 21-10.Di babak 16 besar Fikri/Fajar mengalahkan rekan senegaranya Sabar K.Gutama/M.Reza Pahlevi Isfahani dengan straight set 21-8 dan 21-13.

Di babak 8 besar dengan gemilang dan memukau menyingkirkan pasangan terbaik dunia saat ini dari Korea Selatan
Kim Won Ho /Seo Seung Jae. Secara meyakinkan Fikri/Fajar menaklukkan Kim/Seo dengan dengan straight set 21-19 dan 21-14.

Kemenangan atas Kim/Seo ini kian menambah kepercayaan diri Fikri/Fajar menghadapi laga Semifinal melawan pasangan tuan rumah Liang Weikeng/Wang Chang.Dengan gemilang Fikri/Fajar menaklukkan Liang Weikeng/Wang Chang straight set 21-19 dan 21-17.

Kemenangan Fikri/Fajar ini menodai dominasi China di China Open 2025 ini karena China gagal menempatkan wakilnya di final ganda putra.Sebelumnya China sukses menciptakan “All Chinese Final’ di tunggal putra,tunggal putri,ganda putri dan ganda campuran.

Di Final Fikri/Fajar menghadapi pasangan tangguh asal Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Duel ini ibarat reuni bagi Fikri,Fajar dan sang pelatih Antonius Budi Ariantho dengan pelatih Malaysia Herry Iman Pierngadi (Herry IP).

Herry IP adalah sosok yang memoles Fikri dan Fajar menjadi bintang ganda putra yang sukses di Pelatnas PBSI.Sedangkan Antonius Budi Ariantho ketika menjadi pemain pernah dilatih Herry IP pada periode 1998 – 2001.

Dan penampilan Fikri/Fajar benar – benar memukau di laga Final ini.Mereka tampil trengginas,kompak dan tak memberi kesempatan kepada Aaron Chia/Soh Wooi Yik untuk mengembangkan permainan.

Pasangan Ganda Putra Indonesia Muhammad Shohibul Fikri/Fajar Alfian Berselebrasi Sambil Menari Merayakan Sukses Menjadi Juara Ganda Putra China Open 2025
Pasangan Ganda Putra Indonesia Muhammad Shohibul Fikri/Fajar Alfian Berselebrasi Sambil Menari Merayakan Sukses Menjadi Juara Ganda Putra China Open 2025

Akhirnya Aaron Chia/Soh Wooi Yik berhasil ditaklukkan dengan straight set 21-15 dan 21-14. Begitu sergapan Fajar Alfian di depan net tak mampu dikembalikan dengan sempurna oleh Soh Wooi Yik meledaklah kebahagian Fikri dan Fajar.

Fikri langsung bersujud syukur sedangkan Fajar memeluk pelatihnya Antonius Budi Ariantho yang kemudian diikuti Fikri.Kemudian mereka bertiga menyalami
Aaron Chia dan Soh Wooi Yik.

Setelah itu dengan rasa hormat Fikri,Fajar dan Antonius menyalami Herry IP dan pelatih kepala Malaysia Rexy Mainaky.
Fikri dan Fajar bahkan dengan penuh hormat menyalami sambil mencium tangan Herry IP yang pernah mengorbitkan mereka.

Tak lupa Fikri dan Fajar memberi penghormatan kepada para pendukungnya yang hadir di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou. Begitu gembiranya keduanya sampai berselebrasi dengan menari di hadapan para penonton.

Kemenangan ini memberi kebahagiaan besar bagi dunia bulutangkis Indonesia.Fikri/Fajar menuntaskan dahaga gelar juara Indonesia di turnamen bulutangkis Level Super 1000.Semoga ini menjadi awal kebangkitan bulutangkis Indonesia di tahun 2025 ini.

Keberhasilan Fikri/Fajar ini membuat para pecinta bulutangkis Indonesia berharap pasangan Fikri/Fajar dipermanenkan dan jangan dipisah.Apalagi Fikri/Fajar mampu membuktikan mereka bisa tampil solid dan dengan gemilang memenangkan seluruh perrandingannya di China Open 2025 dengan straight set.

Namun tentunya itu kembali berpulang kepada keputusan pelatih Antonius Budi Ariantho dan pengurus PBSI.Tentunya mereka bakal mempersiapkan rencana terbaik bagi Muhammad Shohibul Fikri dan Fajar Alfian.

Selamat dan sukses kepada pasangan Muhammad Shohibul Fikri/Fajar Alfian.

Bagikan: