
MEDANSPORT.ID – MEDAN – Kekuatan kontingen Medan saat fokus ini latihan jelang perhelatan Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprovsu) yang akan digelar 2026 mendatang. Cewek yang akrab di sapa Muti semakin tertantang untuk mengukir prestasi di pesta olahraga Sumatera Utara yang digelar empat tahun sekali.
Jelang gelaran Porprovsu 2026, para atlet cabang olahraga petanque terus mematangkan persiapan. Berbagai program latihan intensif dan uji coba mulai dilakukan Pengurus Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Kota Medan guna mencapai performa terbaik saat kompetisi nanti.
Persiapan yang dilakukan atlet binaan KONI Medan kali ini lebih terstruktur dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal ini tidak lepas dari meningkatnya antusiasme serta kualitas pertandingan petanque ditingkat daerah Sumut.
“Prestasi bisa diraih dengan latihan dan kerja keras, saya bertekad dengan latihan yang serius tidak berhenti bisa membuahkan hasil baik pada Porprovsu nanti. Prestasi tidak datang dengan cuma-cuma atau secara instan tapi dengan perjuangan keras”, ujar atlet bernama lengkap Mutiara Syabillah di Medan, Selasa (17/6/2025)
Cewek yang dilahirkan di Medan pada 31 Maret 2003 mulai mengikuti olahraga asal Perancis ini sejak tahun 2021. Berbagai prestasi telah diraih cewek berdomisili di Jalan Letda Sujono Gang Saudara Medan ini, antara lain meraih emas kategori double women Piala Walikota Medan 2022, perunggu kategori triple women Porprovsu 2022, emas kategori single women Porkot Medan 2023 dan emas kategori single women Porkot Medan 2024.
Mahasiswa STOK Bina Guna Medan ini menuturkan siapapun atlet Medan tentu memiliki ambisi untuk dapat menjadi bagian dari kontingen Medan pada arena Porprovsu. Tidak dipungkuri, prestasi yang diraih dalam arena Porprovsu sebagai modal untuk mengikuti fase berikutnya dalam penyeleksian atlet untuk menuju pentas olahraga tanah air yang digelar empat tahun sekali.
Anak sulung dari tiga bersaudara ini menjelaskan tidak ada waktu lagi untuk berleha-leha. Latihan 3 kali dalam seminggu, pada Rabu, Jumat dan Minggu di Lapangan Petanque STOK Bina Guna Medan. Disiplin latihan paling utama diterapkan atlet di bawah binaan pelatih Syahputra.
Pendoyan ayam goreng ini menuturkan awalnya merasa penasaran karena olahraga petanque merupakan olahraga baru dikalangan masyarakat, kemudian setelah dicoba ternyata olahraga yang asik dan menyenangkan untuk dilakoni.
“Keunikan bermain petanque yaitu, setiap pemain akan merasa ketagihan saat mulai melempar bola besi ke sasaran yang dituju. Meski terlihat olahraga biasa saja, namun sensasinya terasa sekali. Bermain petanque membutuhkan akurasi yang tinggi. Jadi, jika bermain dengan kondisi banyak pikiran, maka pasti kalah. Seorang atlet harus fokus dan kosentrasi untuk memenangkan pertandingan”, papar pemilik tinggi 168 cm dan 68 kg ini.
Pengidola Lyodra ini menjelaskan petanque bukan olahraga permainan asal-asalan. Pemainnya dituntut memiliki konsentrasi yang tinggi. Disamping mengasah diri dengan latihan rutin. Biasanya atlet pemula akan dikenalkan dengan teknik-teknik dasar dalam permainan petanque. Yang paling sederhana yakni cara memegang bola besi. Kemudian membiasakan latihan melempar dengan ayunan tangan yang benar.
Atlet profesi sebagai wasit di sepak bola maupun futsal ini menambahkan prestasi pada olahraga merupakan tujuan utama yang ingin dicapai oleh semua atlet baik individu maupun tim. Salah satu faktor pendukung tercapainya prestasi olahraga yang maksimal adalah dengan latihan yang serius dan disiplin. Untuk mencapai prestasi dibutuhkan latihan yang keras sesuai dengan arahan pelatih.
“Seorang atlet harus disiplin latihan dengan misi untuk untuk meraih prestasi. Target emas pada Porprovsu 2026 merupakan kebanggaan tersendri dalam mencapai raihan prestasi di dunia olahraga petanque”, pungkas atlet yang sebelumnya di cabor renang ini. (*)