MEDANSPORT.ID – MEDAN – Kemenangan di set pertama ini membuat Greysia Polii/Apriyani Rahayu lebih percaya diri menghadapi set kedua. Permainan Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga jauh lebih agresif dan berhasil membuat Chen Qingchen/Jia Yifan tertekan. Sempat unggul jauh dengan 19-10 namun Chen Qingchen/Jia Yifan sempat bangkit dan menipiskan ketinggalan menjadi 14-19. Melihat ini Eng Hian terus meneriaki anak asuhnya untuk fokus dan tidak terbawa irama permainan Chen Qingchen/Jia Yifan.

Ketika skor 20-15 pukulan menyilang Greysia Polii disambut dengan pengembalian Jia Yifan yang dinyatakan keluar oleh wasit. Greysia Polii/Apriyani Rahayu langsung berteriak merayakan kemenangan berlari mengitari lapangan pertandingan. Namun Jia Yifan mengajukan protes kepada wasit karena menganggap bola pengembaliannya masuk.

Setelah melihat “video challenge” ternyata memang pengembalian Jia Yifan memang keluar dan akhirnya Greysia Polii/Apriyani Rahayu dinyatakan menang dan meraih Medali Emas. Greysia Polii/Apriyani Rahayu larut dalam suasana bahagia penuh dengan keharuan. Apriyani Rahayu langsung menyongsong sang pelatih Eng Hian lalu memeluknya dengan air mata berderai penuh keharuan. Greysia Polii sendiri langsung bersujud di lapangan dengan air mata penuh keharuan. Eng Hian kemudian duduk merangkul Greysia Polii yang menangis sesenggukan dan membelai anak asuhnya itu dengan penuh keharuan.

Chen Qingchen/Jia Yifan kemudian mendatangi Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan secara sportif mengucapkan selamat kepada rivalnya itu. Greysia Polii/Apriyani Rahayu kemudian mengitari stadion dan memberi salam kepada para suporter Indonesia yang terus mengibarkan bendera Merah Putih di tribun.

Di tribun pengurus PB PBSI dan KOI berpelukan dengan penuh kegembiraan dan keharuan.Para penonton juga bertepuk tangan dan bersorak sorai sambil membentangkan bendera Merah Putih dengan penuh kegembiraan.

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu maju ke podium Juara yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari pendukung Indonesia di tribun. Tepuk tangan penonton bergemuruh ketika Greysia Polii/Apriyani Rahayu menerima kalungan Medali Emas dan cendera mata dari anggot dewan IOC Khun Ying Patama Leeswadtrakul dan Vice President Michel Bau. Air mata haru tak dapat ditahan oleh Greysia Polii dan Apriyani Rahayu ketika menerima kalungan Medali Emas dan cenderamata tersebut. Keduanya sesenggukan menahan haru di podium.

Air mata haru tak dapat ditahan Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan para penonton yang hadir ketika bendera Merah Putih berkibar dan Indonesia Raya berkumandang sebagai penghormatan atas keberhasilan Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih Medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020 ini..

Greysia Polii/Apriyani Rahayu mempersembahkan Medali Emas yang mereka raih untuk seluruh rakyat Indonesia dan sebagai kado untuk peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia yang ke-76 pada 17 Agustus 2021.

Di Olimpiade Tokyo 2020 ini bulutangkis menyumbangkan 1 Medali Emas dan 1 Medali Perunggu lewat Anthony Ginting Sinisuka. Bulutangkis menjadi satu – satunya cabang olahraga yang menyumbangkan Medali Emas untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 ini.

Greysia Polii/Apriyani Rahayu mencatat sejarah menjadi pasangan ganda putri Indonesia pertama yang meraih Medali Emas Olimpiade. Prestasi terbaik ganda putri sebelumnya di Olimpiade adalah lolos ke babak 8 besar yang ditorehakn oleh Lili Tampi/Finarsih (Olimpiade Barcelona 1992), Eliza Nathanael/Zelin Resiana (Olimpiade Atlanta 1996), Etty Tantri/Cynthia Tuwanakotta (Olimpiade Sydney 2000) dan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (Olimpiade Rio De Janeiro 2016).

Selain bulutangkis, angkat besi menjadi cabang olahraga yang juga menyumbangkan medali untuk Indonesia lewat Eko Yuli Irawan (Medali Perak), Windy Cantika Aisah dan Rahmat Erwin Abdullah (Medali Perunggu).

Torehan 1 Medali Emas, 1 Medali Perak dan 3 Medali Perunggu ini menghantarkan Indonesia duduk peringkat 55 klasemen akhir perolehan medali Olimpiade 2020 ini. Itulah momen bersejarah ketika bulutangkis Indonesia meraih Medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020. Sebuah catatan kejayaan bulutangkis Indonesia di pentas Olimpiade.

Sayangnya di Olimpiade Paris 2024 yang baru saja usai digelar, bulutangkis gagal menyumbangkan Medali Emas untuk Indonesia dan hanya berhasil meraih 1 Medali Perunggu lewat tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.

Semoga di Olimpiade 2028 yang digelar di Los Angeles Amerika Serikat bulutangkis Indonesia bisa bangkit dan kembali menyumbangkan Medali Emas untuk Indonesia.

Bagikan: