
MEDANSPORT.ID – MEDAN – Setelah pertama kali dipertandingkan secara resmi di Olimpiade Barcelona 1992, untuk kedelapan kalinya bulutangkis kembali dipertandingkan di Tokyo 2020. Dan Indonesia kembali menaruh harapan besar untuk kembali mengulangi sukses yang diraih di Olimpaide Barcelona 1992, Atlanta 1996, Sydney 2000, Athena 2004, Beijing 2008 dan Rio De Janeiro 2016.
Bulutangkis di Olimpiade Tokyo digelar pada 24 Juli – 2 Agustus 2021 di Musashino Forest Sport Plaza. Penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 waktu itu tertunda setahun akibat Pandemi Covid 19 yang melanda seluruh dunia. Bulutangkis waktu itu menggelar 5 nomor pertandingan yaitu tunggal putra,tunggal putri,ganda putra,ganda putri dan ganda campuran.
Ganda putri sendiri pada saat itu bukan nomor pertandingan yang diperkirakan bakal menyumbangkan Medali Emas untuk Indonesia. Ini dikarenakan prestasi ganda putri Indonesia yang tidak stabil sepanjang 2019-2021.
Pada tahun 2021 sebelum Olimpiade Tokyo 2020 digelar prestasi terbaik yang ditorehkan ganda putri Indonesia adalah Juara di Thailand Open yang digelar pada 12-17 Januari 2021. Saat itu pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi Juara setelah di Final menaklukkan pasangan Thailand Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai dengan straight set 21-15 dan 21-12.
Kenyataan ini membuat Ka.Bid.Binpres PBSI Susy Susanti dan pelatih ganda putri Eng Hian bekerja keras untuk mempersiapkan ganda putri Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. Apalagi di All England 2021 ganda putri Indonesia tidak bisa berbuat banyak.
Indonesia saat itu hanya meloloskan pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu ke Olimpiade Tokyo 2020. Greysia Polii/Apriyani Rahayu saat itu menduduki peringkat 6 dunia. Walau kerap tersandung namun Eng Hian sebagai pelatih tetap memotivasi anak asuhnya tersebut untuk tidak gentar dengan nama – nama besar lawan yang akan mereka hadapi di Olimpiade Tokyo 2020.
Bagi Greysia Polii ini adalah kali ketiga berlaga di Olimpiade. Sebelumnya Greysia Polii berlaga di Olimpiade London 2012 bersama Meliliana Jauhari dan Olimpiade Rio De Janeiro 2016 bersama Nitya Krishinda Maheswari. Sedangkan bagi Apriyani Rahayu ini adalah kali pertama berlaga di Olimpiade.
Di Olimpiade Tokyo 2020 ini Greysia Polii/Apriyani Rahayu menghadapi rival – rivak berat yang lebih diunggulkan untuk meraih Medali Emas. Pasangan tersebut antara lain adalah Chen Qingchen/Jia Yifan (China),Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang), Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang) dan Lee So Hee/Shin Seung Chan (Korea Selatan). Pasangan – pasangan inilah yang selalu mendominasi turnamen – turnamen bulutangkis dunia pada periode 2019-2021.
Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara sendiri sedikit diunggulkan karena menjadi Juara All England 2021. Demikian juga dengan rekannya Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang saat itu menduduki peringkat 1 dunia.
Di Olimpiade Tokyo 2020 Greysia Polii/Apriyani Rahayu berada di Grup A bersama Yuki Fukushima/Sayaka Hirota,Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean (Malaysia) dan Chloe Birch/Lauren Smith (Inggris). Pada pertandingan pertama Greysia Polii/Apriyani Rahayu sukses menaklukkan Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean dengan straight set 21-14 dan 21-17. Di pertandingan kedua Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil menundukkan Chloe Birch/Lauren Smith dengan straight set 21-11 dan 21-13.
Di pertandingan terakhir Greysia Polii/Apriyani Rahayu menghadapi laga sengit menghadapai salah satu favorit kuat meraih Medali Emas Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang menjadi unggulan pertama di Olimpiade Tokyo 2020 ini. Yuki Fukushima/Sayaka Hirota sendiri mendapat dukungan penuh dari publik sebagai andalan tuan rumah. Melalui laga sengit dan ketat akhirnya Greysia Polii/Apriyani Rahayu sukses menaklukkan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dengan rubber set 24-22,13-21 dan 21-8. Greysia Polii/Apriyani Rahayu loloske babak 8 besar sebagai Juara Grup A.
Di babak 8 besar Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhadapan dengan unggulan 7 Du Yue/Li Yinhui (China) yang juga Runner Up Grup C. Laga kedua pasangan ini berlangsung ketat dan menegangkan. Akhirnya Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil menaklukkan Du Yue/Li Yinhui dengan rubber set 21-15,20-22 dan 21-17. Greysia Polii/Apriyani Rahayu melangkah ke Semifinal menantang salah satu favorit kuat meraih Medali Emas Lee So Hee/Shin Seung Chan.
Walau secara peringkat Lee So Hee/Shin Seung Chan saat itu lebih baik dari Greysia Polii/Apriyani Rahayu namun Greysia Polii/Apriyani Rahayu menatap laga Semifinal dengan penuh optimisme karena secara head to head Greysia Polii/Apriyani Rahayu unggul dengan 5 kemenangan dari 7 pertemuan dengan pasangan Korea Selatan tersebut. Apalagi dalam pertemuan terakhir mereka di World Tour Final 2020 Greysia Polii/Apriyani Rahayu sukses menaklukkan Lee So Hee/Shin Seung Chan.
Dan di Semifinal Greysia Polii/Apriyani Rahayu tampil dengan elegan dan impresif menghadapi Lee So Hee/Shin Seung Chan.Akhirnya Greysia Polii/Apriyani Rahayu menang dengan straight set 21-19 dan 21-17 dan melangkah ke Final.
Di Semifinal lainnya pasangan tangguh China Chen Qingchen/Jia Yifan sukses menaklukkan pasangan Korea Selatan lainnya Kim So Yeong/Kong Hee Yong dengan straight set 21-15 dan 21-11. Chen Qingchen/Jia Yifan melangkah ke Final menantang Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Saat itu Chen Qingchen/Jia Yifan lebih diunggulkan untuk menang sekaligus meraih Medali Emas. Selain karena secara peringkat Chen Qingchen/Jia Yifan lebih baik, mereka juga memenangkan 6 pertemuan dari 9 pertemuan dengan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Walau begitu pelatih ganda putri Eng Hian mengingatkan anak asuhnya untuk tidak gentar dengan Chen Qingchen/Jia Yifan yang unggul dalam head to head. Menurut Eng Hian, keduanya punya peluang yang sama untuk meraih Medali Emas dan yang paling siap secara mental itulah yang akan sukses pesan ini menjadi motivasi tambahan bagi Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi satu – satunya wakil Indonesia yang berlaga di Final Dua wakil Indonesia lainnya yaitu Anthony Ginting Sinisuka dan pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan takluk dari lawan – lawannya di Semifinal.
Senin 2 Agustus 2021 bertempat di Musashino Forest Sport Plaza berlangsunglah Final Ganda Putri Bulutangkis Olimpiade 2020. Publik Indonesia berharap besar Greysia Polli/Apriyani Rahayu mampu mempersembahkan Medali Emas kepada Indonesia.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu memulai laga Final menghadapi Chen Qingchen/Jia Yifan dengan penuh percaya diri. Tidak nampak wajah gentar di wajah mereka. Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil meladeni permainan Chen Qingchen/Jia Yifan yang terus mencoba menekan mereka.Walau melalui laga ketat dan menegangkan akhirnya Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil meraih kemenangan di set pertama dengan skor 21-19. (bersambung….)