
MEDANSPORT.ID – MEDAN – Markis Kido/Hendra Setiawan menghadapi pasangan Denmark yang menduduki peringkat 5 dunia saat itu Lars Paaske/Jonas Rasmussen di Semifinal. Dari 10 pertemuan sebelumnya Markis Kido/Hendra Setiawan unggul dengan 6 kemenangan atas pasangan Denmark tersebut. Namun dalam laga terakhir mereka sebelum Olimpiade 2008 Markis Kido/Hendra Setiawan takluk dari Lars Paaske/Jonas Rasmussen di babak kedua Korea Open 2008.
Laga Semifinal antara Markis Kido/Hendra Setiawan dengan Lars Paaske/Jonas Rasmussen berlangsung ketat dan alot. Kedua pasangan tampil agresif dengan jual beli serangan yang menegangkan. Akhirnya Markis Kido/Hendra Setiawan sukses menaklukkan Lars Paaske/Jonas Rasmussen dengan straight set 21-19 dan 21-17 dan melangkah ke Final.
Di Final Markis Kido/Hendra Setiawan berhadapan dengan pasangan tuan rumah China yang menduduki peringkat 3 dunia Cai Yun/Fu Hai Feng. Cai Yun/Fu Hai Feng maju ke Final setelah di Semifinal menaklukkan pasangan Korsel Lee Jae Jin/Hwang Ji Man dengan straight set 22-20 dan 21-8.
Markis Kido/Hendra Setiawan menatap Final dengan optimisme tinggi. Ini dikarenakan mereka memiliki rekor pertemuan yang berbeda tipis dengan Cai Yun/Fu Hai Feng. Dari 9 pertemuan sebelumnya Cai Yun/Fu Hai Feng meraih 5 kemenangan. Apalagi di pertemuan terakhir mereka di Semifinal Hongkong Open 2007 Cai Yun/Fu Hai Feng takluk dari Markis Kido/Hendra Setiawan.
Walau begitu Direktur Pelatnas PBSI Christian Hadinata dan pelatih Sigit Pamungkas mengingatkan Markis Kido/Hendra Setiawan untuk tetap berhati – hati menghadapi pasangan kuat China tersebut. Apalagi pada 2007 Cai Yun/Fu Hai Feng sempat menaklukkan Markis Kido/Hendra Setiawan di Final China Master. Apalagi Cai Yun/Fu Hai Feng bakal mendapat dukungan penuh dari para penonton.
Indonesia saat itu meloloskan Markis Kido/Hendra Setiawan bersama pasangan ganda campuran Nova Widianto/Liliyana Natsir ke Final. Sedangkan Flandy Limpele/Vita Marissa dan Maria Kristin Yulianti takluk dari lawan – lawannya di Semifinal.
Sabtu 16 Agustus 2008 bertempat di Beijing University of Technology Gymnasium berlangsunglah Final Ganda Putra Bulutangkis Olimpiade 2000. Publik Indonesia berharap besar Markis Kido/Hendra Setiawan mampu mempersembahkan Medali Emas kepada Indonesia.
Markis Kido/Hendra Setiawan memulai pertandingan dengan penampilan yang kurang meyakinkan, raut tegang terlihat di wajah mereka. Permainan mereka tidak berkembang dan mereka tidak mampu meladeni permainan agresif Cai Yun/Fu Hai Feng yang didukung penuh publik tuan rumah. Dan akhirnya di set pertama ini Markis Kido/Hendra Setiawan takluk 12-21 dari Cai Yun/Fu Hai Feng.
Raut tegang terlihat di wajah para pengurus KONI dan PBSI serta para pendukung Indonesia yang duduk di tribun. Di jeda set kedua pelatih Sigit Pamungkas meminta Markis Kido/Hendra Setiawan untuk tetap fokus pada laga dan mengambil inisiatif serangan serta memperkuat pertahanan mereka yang kedodoran di set pertama.
Dan ternyata di set kedua Markis Kido/Hendra Setiawan seolah “tersengat” setelah kalah di set pertama. Markis Kido/Hendra Setiawan tampil meyerang dan tidak memberi kesempatan Cai Yun/Fu Hai Feng mengembangkan permainannya. Akhirnya dengan gemilang di set kedua ini Markis Kido/Hendra Setiawan menang dengan skor 21-11. Raut tegangpun terlihat di wajah para pendukung China di tribun penonton.
Markis Kido/Hendra Setiawan menatap set ketiga dengan wajah “perang” dan penuh kepercayaan diri. Terbukti mereka tampil “garang” dan membuat Cai Yun/Fu Hai Feng tak berdaya. Dengan cepat mereka unggul 20-12 atas pasangan China tersebut. Tepuk tangan dan sorak sorai pendukung Indonesia kian menambah semangat Markis Kido/Hendra Setiawan. Namun Chai Yun/Fu Haifeng sempat bangkit dan meraih 4 poin beruntun hingga menipiskan skor menjadi 16-20. Drama juga sempat terjadi pada momen 20-14, ketika Markis Kido menilai kok keluar atau out dan Markis Kido sudah berteriak kencang menduga mereka menang namun wasit memutuskan bola masuk.
Pelatih Sigit Pamungkas di pinggir lapangan terus meneriaki Markis Kido/Hendra Setiawan agar terus menjaga fokus. Dan akhirnya Markis Kido/Hendra Setiawan bisa menyudahi perlawanan Cai Yun/Fu Hai Feng dengan skor 21-16 dan memastikan Indonesia meraih Medali Emas.
Begitu pukulan menyilang Hendra Setiawan tidak mampu dijangkau oleh Cai Yun/Fu Haifeng meledaklah kegembiraan dan keharuan pada diri Markis Kido/Hendra Setiawan.Markis Kido langsung berteriak keras sambil menjatuhkan diri dan melempar raketnya ke udara. Sedangkan Hendra Setiawan berteriak keras sambil jongkok dan kemudian berlari menyongsong Sigit Pamungkas yang berlari menghampiri mereka. Ketiganya kemudian berpelukan sambil menjatuhkan diri dengan penuh keharuan.
Di tribun pengurus PB PBSI dan KONI berpelukan dengan penuh kegembiraan dan keharuan. Para penonton juga bertepuk tangan dan bersorak sorai sambil membentangkan bendera Merah Putih dengan penuh kegembiraan.
Markis Kido/Hendra Setiawan kemudian mendatangi Christian Hadinata dan ketiganya juga berangkulan dengan penuh keharuan bercampur kebahagiaan. Para pendukung Indonesia tak hentinya bersorak sorai merayakan keberhasilan Markis Kido/Hendra Setiawan.
Markis Kido dan Hendra Setiawan maju ke podium Juara yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari pendukung Indonesia di tribun. Tepuk tangan penonton bergemuruh ketika Markis Kido/Hendra Setiawan menerima kalungan Medali Emas dan karangan bunga.
Air mata haru tak dapat ditahan Markis Kido/Hendra Setiawan dan para penonton yang hadir ketika bendera Merah Putih berkibar dan Indonesia Raya berkumandang sebagai penghormatan atas keberhasilan Markis Kido/Hendra Setiawan meraih Medali Emas di Olimpiade Beijing 2008 ini. Momen itu terasa istimewa karena momen tersebut berdekatan dengan momen peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-63 keesokan harinya pada 17 Agustus 2008.
Markis Kido/Hendra Setiawan kemudian mendatangi tribun dan mendapat ucapan selamat dari para pengurus KONI dan PBSI.Kemudian mereka juga mengitari tribun dan menyapa para pendukung Indonesia yang terus mendukung mereka sepanjang pertandingan.
Markis Kido/Hendra Setiawan mempersembahkan Medali Emas yang mereka raih untuk seluruh rakyat Indonesia dan sebagai kado untuk peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia yang ke-63 pada 17 Agustus 2008.
Sayangnya prestasi Markis Kido/Hendra Setiawan gagal diikuti oleh pasangan ganda campuran Nova Widianto/Liliyana Natsir yang tampil pada keesokan harinya. Nova Widianto/Liliyana Natsir takluk straight set 11-21 dan 17-21 dari pasangan Korsel Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung.
Di Olimpiade Beijing 2008 bulutangkis menyumbangkan 1 Medali Emas, 1 Medali Perak dan 1 Medali Perunggu untuk Indonesia. Medali Perunggu dipersembahkan oleh Maria Kristin Yulianti. Bulutangkis menjadi satu – satunya cabang olahraga yang menyumbangkan Medali Emas untuk Indonesia di Olimpiade Beijing 2008 ini.
Markis Kido/Hendra Setiawan menjadi pasangan ganda putra Indonesia ketiga yang meraih Medali Emas Olimpiade setelah seniornya Ricky Achmad Soebagdja/Rexy Ronald Mainaky (Olimpiade Atlanta 1996) dan Candra Wijaya/Tony Gunawan (Olimpiade Sydney 2000).
Selain bulutangkis,angkat besi menjadi cabang olahraga yang juga menyumbangkan medali untuk Indonesia lewat Raema Lisa Rumbewas,Eko Yuli Irawan dan Triyatno (Medali Perunggu).
Torehan 1 Medali Emas,1 Medali Perak dan 4 Medali Perunggu ini menghantarkan Indonesia duduk peringkat 40 klasemen akhir perolehan medali Olimpiade 2008 ini.
Itulah momen bersejarah ketika bulutangkis Indonesia meraih Medali Emas di Olimpiade Beijing 2008.Sebuah catatan kejayaan bulutangkis Indonesia di pentas Olimpiade.