
MEDANSPORT.ID – MEDAN – Setelah pertama kali dipertandingkan secara resmi di Olimpiade Barcelona 1992, untuk kelima kalinya bulutangkis kembali dipertandingkan di Olimpiade Beijing 2008. Dan Indonesia kembali menaruh harpan besar untuk kembali mengulangi sukses yang diraih di Olimpaide Barcelona 1992, Atlanta 1996, Sydney 2000 dan Athena 2004.
Bulutangkis di Olimpiade Beijing digelar pada 9 – 17 Agustus 2008 di Beijing University of Technology Gymnasium. Bulutangkis waktu itu menggelar 5 nomor pertandingan yaitu tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran. Ganda putra saat itu menjadi salah satu andalan utama Indonesia untuk merebut medali emas. Olimpiade Beijing 2008 ini juga untuk pertama kali menerapkan sistem poin 21 dengan rally point.
Indonesia saat itu meloloskan 2 pasangan yaitu Markis Kido/Hendra Setiawan, dan Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto. Kegemilangan kedua pasangan ganda putra terbaik Indonesia tersebut pada periode 2007-2008 membuat PB PBSI berharap besar kedua pasangan Indonesia tersebut bisa menyumbangkan Medali Emas untuk kontingen Indonesia.
Saat itu Markis Kido/Hendra Setiawan yang menduduki peringkat 1 dunia lebih diunggulkan untuk berjaya dan meraih medali emas ganda putra di Olimpiade 2008. Selain itu Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto yang saat itu menempati peringkat 9 dunia juga dijagokan menjadi “kuda hitam” yang juga bisa meraih sukses di Olimpiade 2008.
Bagi Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto ini adalah kali kedua mereka berlaga di Olimpiade. Sebelumnya mereka tampil di Olimpiade Athena 2004. Sedangkan Markis Kido/Hendra Setiawan ini adalah kali pertama berlaga di Olimpiade.
Kesuksesan Indonesia yang meloloskan 2 pasangan ganda putra ke Olimpiade Atlanta ini tidak lepas dari tangan dingin Direktur Pelatnas PBSI Christian Hadinata dan pelatih ganda putra saat itu Sigit Pamungkas.
Sepanjang 2007 – 2008 pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan termasuk yang paling menonjol di pentas bulutangkis Internasional.Berbagai gelar bergengsi mereka raih seperti Juara Dunia pada tahun 2007 dan Medali Emas SEA Games 2005 dan 2007 serta menjadi Juara Hongkong Open dan China Open 2007.Lalu pada 2008 sebelum digelarnya Olimpiade mereka sukses meraih gelar juara Malaysia Open.
Hanya saja pada 2 turnamen besar yang digelar pada 2008 yaitu All England dan Thomas Cup Indonesia mengalami kegagalan. Di All England 2008 prestasi terbaik dicatat oleh Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto yang melaju hingga babak 8 besar. Sayang langkah mereka terhenti setelah ditaklukkan pasangan Malaysia Chong Tan Fook/Lee Wan Wah. Dan yang menjadi Juara adalah pasangan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (Korea Selatan).
Demikian juga di Thomas Cup 2008 yang digelar di Jakarta, Indonesia gagal merebut Juara. Langkah Indonesia terhenti di Semifinal ketika takluk 0-3 dari Korea Selatan (Korsel). Yang lebih mengkhawatirkan pasangan andalan Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan takluk dari pasangan Korsel Jung Jae Sung/Lee Yong Dae di laga Semifinal tersebut.
Hal ini membuat Pengurus PBSI dan pelatih memandang Olimpiade 2008 dengan waspada. Pelatih Sigit Pamungkas yang membentuk Markis Kido/Hendra Setiawan sejak masih di klub Jaya Raya mendapat tugas berat untuk mempersiapkan kedua anak asuhnya tersebut untuk siap berlaga dan meraih prestasi di Olimpiade 2008.
Direktur Pelatnas PBSI Christian Hadinata dan pelatih ganda putra Sigit Pamungkas meminta anak – anak asuhnya untuk fokus dan waspada terhadap rival – rival berat yang siap menjegal langkah mereka untuk meraih Medali Emas di Olimpiade Beijing tersebut. Saat itu ada beberapa pasangan yang diperkirakan akan menjadi “rival berat” bagi kedua pasangan Indonesia tersebut. Pasangan tersebut antara lain adalah Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (Korea Selatan), Lee Jae Jin/Hwang Ji Man (Korea Selatan), Chong Tan Fook/Lee Wan Wah (Malaysia), Koo Kian Keat/Tan Boon Heong (Malaysia), Cai Yun/Fu Hai Feng (China), Lars Paaske/Jonas Rasmussen (Denmark) dll.
Diantara mereka dua pasangan Korea Selatan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae dan Lee Jae Jin/Hwang Ji Man, ganda Malaysia Koo Kian Keat/Tan Boon Heong dan ganda China Cai Yun/Fu Hai Feng adalah pasangan yang kerap menjadi batu sandungan bagi ganda putra Indonesia. Di All England 2008 ganda Korsel Jung Jae Sung/Lee Yong Dae dan Lee Jae Jin/Hwang Ji Man bahkan sama – sama tampil di Final dan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae tampil sebagai Juara. Namun posisi Markis Kido/Hendra Setiawan yang menduduki peringkat 1 dunia saat itu membuat mereka lebih difavoritkan untuk meraih Medali Emas Olimpiade Beijing 2008.
Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto memulai langkah mereka di Olimpiade Beijing 2008 dengan menghadapi pasangan Jepang Keita Masuda/Tadashi Ohtsuka.Luluk/Alvent lebih diunggulkan menang atas pasangan Jepang tersebut. Apalagi dalam 3 pertemuan sebelumnya Luluk/Alvent selalu menang atas duo Jepang tersebut. Namun di pertandingan tersebut secara mengejutkan Luluk/Alvent dibuat tak berdaya oleh pasangan Jepang tersebut dan akhirnya takluk dalam laga ketat dengan rubber set 21-19,14-21 dan 14-21.
Kejutan besar terjadi di babak awal Olimpiade 2008 ini. Pasangan Korsel yang juga difavoritkan meraih Medali Emas Jung Jae Sung/Lee Yong Dae tersingkir di babak awal Olimpiade 2008 ini. Jung Jae Sung/Lee Yong Dae takluk dari pasangan Denmark Lars Paaske/Jonas Rasmussen dengan straight set 16-21 dan 19-21.
Markis Kido/Hendra Setiawan memulai langkahnya di Olimpiade Beijing dengan menghadapi Xie Zhongbo/Guo Zhendong. Walau sempat mendapat perlawanan ketat Markis Kido/Hendra Setiawan dengan meyakinkan menaklukkan pasangan China tersebut dengan rubber set 22-20,10-21 dan 21-17 dan melangkah ke babak 8 besar.
Di babak 8 besar Markis Kido/Hendra Setiawan menghadapi laga berat dengan menghadapi pasangan kuat Malaysia Koo Kian Keat/Tan Boon Heong. Dari 5 pertemuan sebelumnya Koo Kian Keat/Tan Boon Heong selalu sukses menaklukkan Markis Kido/Hendra Setiawan. Koo Kian Keat/Tan Boon Heong yang saat itu dilatih oleh legenda bulutangkis Indonesia Rexy Mainaky diunggulkan akan menaklukkan pasangan Indonesia tersebut. Namun Sigit Pamungkas memberi motivasi kepada anak asuhnya tersebut untuk tetap fokus pada pertandingan dan tidak terpengaruh dengan catatan head to head diantara mereka.
Dan ternyata Markis Kido/Hendra Setiawan tampil meyakinkan saat menghadapi rival beratnya tersebut. Keduanya tampil garang di lapangan dalam laga yang berlangsung ketat tersebut. Dengan gemilang Markis Kido/Hendra Setiawan sukses menaklukkan Koo Kian Keat/Tan Boon Heong dengan straight set 21-16 dan 21-18 dan melangkah ke Semifinal.
Markis Kido/Hendra Setiawan akhirnya menjadi satu – satunya pasangan ganda putra Indonesia yang berlaga di Semifinal sekaligus menjadi satu – satunya harapan Indonesia dari sektor ganda putra untuk meraih Medali Emas. Selain itu Indonesia juga meloloskan Maria Kristin Yulianti (tunggal putri) dan 2 ganda campuran Flandy Limpele/Vita Marissa dan Nova Widianto/Liliyana Natsir di Semifinal. (bersambung)