
MEDANSPORT.ID – MEDAN – Rindu akan kejayaan sepakbola Sumatera Utara (Sumut). Apalagi dalam waktu dekat perhelatan akbar pesta olahraga empat tahunan di negeri gemah ripah loh jinawi akan digelar. Ya, Pekan Olahraga Nasional alias PON 2024 berlangsung di Sumut dan Aceh.
Tak ada kata lain, induk segala cabang olahraga yakni sepakbola menjadi target emas yang akan direngkuh Sumut. Pertanyaannya, mampukah target itu tercapai? Menilik dari ditunjuknya Arya Sinulingga sebagai Plt Ketua Asprov PSSI Sumut, tentunya optimistis (raihan emas-red) itu tetap ada.
Melihat target dan pencapaian tim sepakbola Sumut di PON 2024, ada sedikit dilematis dengan kepemimpinan Arya Sinulingga nantinya. Sebab, kabar beredar bahwa Arya Sinulingga ingin menyeleksi ulang tim sepakbola Sumut di PON 2024 ini.
“Yang jadi dilematis itu, dari kacamata saya bahwa tim sepakbola Sumut kan sudah terbentuk dan dipersiapkan 1 tahun lebih, jadi kalau kembali diseleksi ulang, sepertinya sedikit mustahil. Karena sedikit banyak selama 1 tahun persiapan, pastinya tim sudah mendapatkan irama permaian,” kata Bambang Usmanto, mantan pemain PSMS
Medan, kemarin, menanggapi bakal adanya penyeleksian ulang skuad tim sepakbola seperti yang disebutkan Plt Ketua Asprov PSSI Sumut, Arya Sinulingga.
Ditambah lagi, kata Bambang Usmanto yang juga ikut memperkuat Tim PON Sumut 1989 dengan raihan emas ini, waktu penyelenggaraan PON 2024 sudahj sangat dekat, yakni pada September mendatang.
“Nah, yang jadi masalah lagi sulitnya mencari pemain baru berkualitas dan dibatasi degan regulasi dari PSSI terkait pemain PON. Seperti usia maksimal 22 tahun atau kelahiran 01 Januarai 2003 dan yang belum pernah memperkuat tim profesional (Liga 2 atau Liga 1),” tambahnya.
Malah, usulan Arya Sinulingga tim yang sudah terbentuk 1 tahun lebih itu akan dibubarkan pula. Dengan mencari pemain baru melibatkan pelatih Indra Syafri, Bambang Usmanto menilai hal itu sangat riskan.
“Tidak ada jaminan bahwa pemain-pemain pilihan Indra Syafri akan sesuai dengan keinginan pelatih dan karakter orang Sumut (Medan-red). Saya pikir ini hanya membuang buang waktu dan biaya saja,” telaah pria jangkung ini.
Bayangkan saja, lanjut Bambang Usmanto, untuk mendatangkan seorang Indra Syafri tentu butuh biaya yang tidak sedikit. Selain biaya transportasi, biaya penginapan selama di Sumut, honor dan mungkin masih ada lagi biaya-biaya lain yang harus digelontorkan.
“Saya setuju kalau tujuannya ingin menjadikan tim PON Sumut lebih baik lagi, tapi tidak dengan cara seperti ini. Saya mengikuti perjalanan persiapan tim sepakbola PON Sumut dari awal pembentukan yang sdh lebih 1 tahun. Sampai-sampai skuad tim sepakbola Sumut itu harus melakukan uji coba ke pulau Jawa,” ulasnya.
Dan yang tak penting, kata Bambang Usmanto, bahwa pemain-pemain tim sepakbola Sumut ini juga dipilih melalui proses seleksi bertahap. “Kalau saya lihat sudah banyak progresnya dan banyak mengalami kemajuan. Tinggal pematangan dan pemantapannya saja,” ungkapnya.
Kalau pun perlu ada penambahan pemain di beberapa posisi, menurut Bambang Usmanto, itu merupakan hal yang sah-sah saja untuk meningkatkan kualitas tim. “Tapi tidak harus merombak sebagian besar pemain, apalagi sampai keseluruhannya yang diganti, itu tak masuk akal,” sindirnya.
Bambang Usmanto memberi saran sebaiknya tim yang sudah ada sekarang ini lebih ditingkatkan kualitasnya. Dan, apabila harus mencari bibit-bibit potensial, laiknya diperdayakan pelatih daerah Sumut yang sudah punya Lisensi A Pro mau pun A.
“Masih banyak mantan-mantan pemain PSMS atau PSSI asal Sumut yang bisa dilibatkan dan lebih mengetahui karakter pemainnya sendiri daripada harus mendatangkan seorang Indra Syafri atau pelatih lain dari luar daerah,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, dari sisi biayanya juga lebih hemat. “Saya pikir pak Arya Sinulingga bisa bercermin dengan Tim Sada Sumut miliknya sendiri yang harus kembali memulai dari Liga 3. Apa yang tidak ada di Sada Sumut, dari mulai fasilitas cukup, gaji pemain tidak pernah menunggak namun hasilnya tidak sesuai dengan harapan,” seru Bambang Usmanto.
Secara lugas Bambang Usmanto tidak mempermasalahkan siapa pun yang akan ditunjuk sebagai penanggung jawab tim PON Sumut. Namun kalau bisa janganlah tim PON yang sudah lama dipersiapkan harus dibubarkan atau pun diseleksi ulang.
“Saya berbicara di sini sama sekali tak ada kepentingan. Yang saya inginkan agar Tim PON Sumut ini bisa berjaya kembali di perhelatan PON 2024. Sekali saya tekankan usulan penyeleksian ulang skuad tim sepakbola Sumut harus dipikirkan, dan semudah seperti membalikkan telapak tangan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sumatera Utara menunjuk Indra Sjafri sebagai konsultan tim sepakbola Sumut yang akan berlaga di PON 2024 Aceh- Sumut. Ajang ini, tim sepakbola PON Sumut target raih emas.
Plt Ketua Asprov PSSI Sumut, Arya Sinulingga telah mengumumkan penunjukkan pelatih Timnas Indonesia U-20 itu. Hal ini sebagai langkah serius yang diambil Asprov Sumut dalam pembentukan tim PON Sumut. Mereka telah meminta dan menunjuk konsultan atau edvaisor untuk membantu dalam proses tersebut.
“Asprov Sumut sudah meminta dan menunjuk konsultan atau edvaisor dalam pembentukan tim PON Sumut,” katanya, Jumat kemarin. Arya Sinulingga juga telah meminta Indra Sjafri, pelatih Timnas U-20, untuk menjadi advisor dalam seleksi pemain-pemain di Medan. (***)